IHSG Dibuka Menghijau, Sektor Konstruksi Pimpin Penguatan

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor berada di zona merah, yaitu pertambangan.

oleh Athika Rahma diperbarui 25 Agu 2020, 09:28 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2020, 09:28 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan saham Selasa pekan ini. Sebanyak 189 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 

Pada awal perdagangan Selasa (25/8/2020), IHSG naik 20,59 poin atau 0,39 persen ke posisi 5.296,12. Sementara indeks saham LQ45 juga naik 0,40 persen ke posisi 840,74.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.302,23. Sedangkan terendah 5.276,95.

Sebanyak 189 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 48 saham melemah dan 112 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 28.892 kali dengan volume perdagangan 655,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 433 miliar.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar reguler mencapai Rp 55 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.650 per dolar AS.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor berada di zona merah, yaitu pertambangan yang melemah 0,13 persen.

Sedangkan sektor yang menguat dipimpin oleh sektor konstruksi yang naik 1,05 persen. Kemudian diikuti sektor keuangan naik 0,66 persen dan sektor industri dasar naik 0,43 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain, BNII naik 22,22 persen ke Rp 264 per lembar saham. Kemudian CITY naik 16,13 persen ke Rp 72 per lembar saham dan SMKL naik 11,76 ke Rp 190 per lembar saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain FOOD anjlok 6,77 persen ke Rp 124 per lembar saham, MBAP yang turun 6,71 persen ke Rp 2.640 per lembar saham, dan BKSW melemah 6,67 persen ke Rp 70 per lembar saham.

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penutupan Perdagangan Sebelumnya

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan awal pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin(24/8/2020), IHSG ditutup naik tipis 4,23 poin atau 0,08 persen ke posisi 5.277,04. Sementara, indeks saham LQ45 juga menguat 0,16 persen ke posisi 836,14.

 

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.294,15 dan terendah 5.261,40.

Sebanyak 228 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 211 saham melemah dan 156 saham diam di tempat. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 802.798 kali dengan volume perdagangan 15,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,3 triliun.

Investor asing jual saham Rp 639,33 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.675.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada hanya tiga yang berada di zona hijau yaitu konstruksi yang naik 1,39 persen, sektor keuangan naik 0,48 persen dan sektor aneka industri yang naik 0,13 persen.

Sementara sektor yang melemah dipimpin oleh sektor perkebunan yang anjlok 1,17 persen. Kemudian disusul sektor industri dasar yang turun 0,61 persen dan sektor pertambangan yang turun 0,49 persen.

Saham yang menguat diantaranya SWAT yang naik 34,07 persen ke Rp 122 per saham, BBKP naik 34,01 persen ke Rp 264 per saham dan ACST naik 24,83 persen ke Rp 362 per saham.

Saham yang melemah antara lain FOOD yang turun 6,99 persen ke Rp 133 per lembar saham, KBAG melemah 6,99 persen ke Rp 173 per lembar saham dan KJEN turun 6,87 persen ke Rp 1.340 per lembar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya