IHSG Dibuka Perkasa di Awal Pekan

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.294,15. Sedangkan terendah 5265,82.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Agu 2020, 09:08 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2020, 09:08 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan saham awal pekan ini. Sebanyak 162 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

Pada awal perdagangan Senin (22/8/2020), IHSG naik 15,77 poin atau 0,24 persen ke posisi 5.288,02. Sementara indeks saham LQ45 juga naik 0,41 persen ke posisi 837,91.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.294,15. Sedangkan terendah 5265,82.

Sebanyak 162 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 49 saham melemah dan 161 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 22.817 kali dengan volume perdagangan 315,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 383 miliar.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar reguler mencapai Rp 49,2 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.760 per dolar AS.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, 3 sektor berada di zona merah, antara lain aneka industri yang turun 0,53 persen, pertambangan turun 0,46 persen dan sektor perkebunan yang turun 0,14 persen.

Sedangkan sektor yang menguat dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang naik 0,86 persen. Kemudian diikuti sektor konstruksi naik 0,77 persen dan sektor manufaktur naik 0,45 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain, TDPM naik 11,43 persen ke Rp 159 per lembar saham. Kemudian IMJS naik 10,94 persen ke Rp 278 per lembar saham dan MTPS naik 10,14 ke Rp 163 per lembar saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain FOOD anjlok 6,99 persen ke Rp 133 per lembar saham, BSSR yang turun 6,87 persen ke Rp 1.560 per lembar saham, dan INTD melemah 6,82 persen ke Rp 123 per lembar saham.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penutupan Perdagangan Sebelumnya

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu pekan ini. Meski pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (19/8/2020), IHSG ditutup melemah 22,36 poin atau 0,42 persen ke posisi 5.272,81. Sementara, indeks saham LQ45 juga menguat 0,50 persen ke posisi 834,83.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.327,31 dan terendah 5.268,50.

Sebanyak 162 saham menguat namun tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 243 saham melemah dan 172 saham diam di tempat. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 669.212 kali dengan volume perdagangan 12,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun.

Investor asing jual saham Rp 319,94 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.815.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada hanya dua yang berada di zona hijau yaitu perdagangan yang naik 0,25 persen dan sektor pertambangan yang naik 0,09 persen.

Sementara sektor yang melemah dipimpin oleh ektor aneka industri yang anjlok 1,19 persen. Kemudian disusul sektor industri dasar yang turun 1,09 persen dan sektor infrastruktur yang turun 0,93 persen.

Saham yang menguat diantaranya TDPM yang naik 34,62 persen ke Rp 140 per saham, BSSR naik 19,64 persen ke Rp 1.675 per saham dan FORU naik 12,66 persen ke Rp 89 per saham.

Saham yang melemah antara lain KBAG yang turun 7 persen ke Rp 186 per lembar saham, BMAS melemah 6,96 persen ke Rp 294 per lembar saham dan LPGI turun 6,94 persen ke Rp 3.620 per lembar.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya