Liputan6.com, Jakarta - Pasar saham di Asia-Pasifik turun Rabu pagi setelah saham di Wall Street anjlok semalam di Amerika Serikat.
Dikutip dari CNBC, Rabu (9/9/2020), di Jepang, Nikkei 225 turun 1,22 persen di awal perdagangan sementara indeks Topix turun 1,35 persen. Kospi Korea Selatan juga tergelincir 1,03 persen.
Baca Juga
Di Australia, indeks saham S & P / ASX 200 merosot 0,95 persen.
Advertisement
Secara keseluruhan, MSCI Asia kecuali Jepang diperdagangkan 0,36 persen lebih rendah.
Pergerakan regional datang karena Investor bereaksi terhadap penurunan semalam di Wall Street. Nasdaq Composite turun 4,1 persen menjadi ditutup pada 10.847,69. Penurunan hari Selasa menempatkan Nasdaq yang sangat padat teknologi turun 10 persen selama tiga hari terakhir. Dow Jones Industrial Average jatuh 632,42 poin, atau 2,3 persen, mengakhiri hari perdagangannya di 27.500,89. S&P 500 turun 2,8 persen menjadi ditutup pada 3.331,84.
Di sisi data ekonomi, data inflasi China untuk Agustus diperkirakan, dengan indeks harga konsumen dan indeks harga produsen untuk bulan itu akan dirilis sekitar pukul 9:30 pagi HK / SIN pada hari Rabu.
Sementara itu, AstraZeneca mengatakan uji coba tahap akhir dari kandidat vaksin Covid-19 telah ditunda karena masalah keamanan. Itu terjadi setelah reaksi merugikan yang diduga serius pada seorang peserta di Inggris, menurut STAT News.
Mata Uang dan Harga Minyak
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang sejenis, terakhir di 93,536 menyusul kenaikannya awal pekan ini dari level di bawah 93,0.
Yen Jepang diperdagangkan pada 105,95 per dolar setelah sebelumnya tertinggi 105,82 melawan greenback. Dolar Australia berpindah tangan pada USD 0,7212 setelah jatuh dari level di atas USD 0,726 kemarin.
Harga minyak lebih rendah pada pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent turun 0,23 persen menjadi USD 39,69 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 0,35 persen menjadi USD 36,63 per barel.
Advertisement