Generasi Milenial Kini Bisa Cari Pendanaan Pakai Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan securitiy crowdfunding pada Senin, 4 Januari 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Jan 2021, 11:44 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2021, 10:45 WIB
Kepala OJK Wimboh Santoso
Kepala OJK Wimboh Santoso menyampaikan paparan dalam pertemuan dengan pimpinan bank umum Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan securities crowdfunding (SCF) pada pembukaan perdagangan perdana 2021. SCF, salah satu skema pembiayaan alternatif penggalangan dana melalui pasar modal.

Melalui skema ini, sebuah bisnis dan individu dapat mencari pendanaan dari satu atau beberapa investor di pasar modal. Selain itu, dana yang dihimpun bisa lindung nilai (hedge) untuk jangka waktu tertentu.

"Hari ini spesial, kita meluncurkan yang kita sebut security crowdfunding. Artinya, bahwa anak-anak muda yang mendapatkan SPK dari pemerintah atau proyek-proyek dari pemerintah yang notabene adalah secure, silahkan untuk rising fund melalui pasar modal dengan cara yang sangat mudah, dan jumlahnya tidak perlu besar," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam sambutannya pada Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021, Senin (4/1/2021).

Wimboh menambahkan, skema ini akan memberikan ruang bagi anak-anak muda yang belum bankable untuk ikut himpun dana di pasar modal.

Dalam catatannya, per 21 Desember 2020 terdapat 126 penerbit yang melakukan penghimpunan dana melalui equity crowdfunding senilai Rp 178,4 miliar dan 37,2 investor. 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Inisiasi Dana Kerugian Investor

Menkominfo, Kepala BKPM dan Ketua Dewan Komisioner OJK Diskusi Investasi Unicorn
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat diskusi FMB 9 bertajuk 'Investasi Unicorn untuk Siapa?', Jakarta (26/2). Potret e-commerce dan start-up Indonesia diyakini akan menjadi saran lompatan besar untuk Indonesia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Selain itu, OJK juga menginisiasi ada disgorgement fund atau dana kompensasi kerugian investor. Pengumpulanan dana ini apabila nanti diperlukan untuk memberikan konpensasi kepada investor yang mengalami kerugian.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya