Berkah The Fed Bikin IHSG Kembali 6.300, Investor Asing Beli Saham BBRI

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 0,52 persen atau 32,34 poin ke posisi 6.309,57.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Mar 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2021, 09:24 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Kamis (18/3/2021) mengikuti bursa saham global yang positif. Hal ini setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed mempertahankan suku bunga acuan.

Mengutip data RTI, pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 0,52 persen atau 32,34 poin ke posisi 6.309,57. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,72 persen atau 45,36 poin ke posisi 6.322. Indeks saham LQ45 menguat 1,03 persen ke posisi 949,35. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.326,70 dan terendah 6.307. Sebanyak 218 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 98 saham melemah dan 171 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 73.960 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 762,7 miliar. Investor asing beli saham Rp 7,1 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 14.400.

Secara sektoral,  10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham agriculture naik 1,21 persen, sektor saham infrastruktur menguat  1 persen dan sektor saham aneka industri menanjak 0,95 persen.

Mengutip Ashmore Aset Manajement, bursa saham AS melanjutkan kenaikan ke level tertinggi sepanjang masa pada Rabu, 17 Maret 2021 setelah the Federal Reserve mempertahankan suku bunga mendekati nol hingga 2023.

6 dari 11 kelompok industri menguat yang didorong sektor saham konsumsi, industri, dan energi yang memimpin. Produksi domestik bruto (PDB) mencapai 6,5 persen, jauh lebih besar dari yang diharapkan.

The Fed juga memperkirakan tingkat pengangguran turun menjadi 4,5 persen pada akhir tahun. Data perumahan AS turun pada Februari seiring cuaca musim dingin yang terjadi di sejumlah negara bagian menghambat aktivitas. Sementara izin konstruksi masih tinggi menunjukkan momentum dalam pembangunan rumah yang akan dilanjutkan beberapa bulan mendatang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak Saham

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain saham MPOW naik 28,36 persen, saham KIAS melonjak 25 persen, saham BEBS melambung 24,74 persen, saham GLOB mendaki 24,73 persen dan saham BLTZ meroket 23,21 persen.

Saham-saham yang masuk top losers antara lain saham TRUK turun 7 persen, saham AIMS merosot 6,99 persen, saham DCII tergelincir 6,95 persen, saham BNBA susut 6,93 persen, dan saham CBMF tersungkur 6,92 persen.

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBRI sebanyak Rp 14,7 miliar, saham INCO sebesar Rp 9,7 miliar, saham TLKM sebesar Rp 8,9 miliar, saham ASII sebesar Rp 8,2 miliar dan saham BMRI sebesar Rp 5,7 miliar.

Saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham BBCA sebesar Rp 21,9 miliar, saham ARTO sebesar Rp 6,2 miliar, saham BFIN sebesar Rp 969,3 juta, saham UNTR sebesar Rp 921,5 juta dan saham CPIN sebesar Rp 800,3 juta.

 Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,31 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 1,23 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 1,54 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai melambung 0,32 persen, indeks saham Singapura naik 0,95 persen dan indeks saham Taiwan menguat 1,19 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya