Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Warren Buffett berhasil meraup keuntungan USD 17 miliar, setara Rp 244,32 triliun (kurs Rp 14.372 per USD) pada 2021. Keuntungan tersebut berasal dari lima saham Buffet yang masing-masing mencatatkan kenaikan.
Dilansir dari Business Insider, Sabtu (20/3/2021), nilai perusahaan Buffett naik USD 9 miliar di Bank of America. Harga saham grup perbankan telah melonjak 30 persen sejak awal Januari, meningkatkan nilai saham Berkshire dari USD 30 miliar menjadi USD 39 miliar.
Selain itu, Berkshire telah mencetak keuntungan USD 3,7 miliar di American Express, karena saham grup jasa keuangan tersebut telah melonjak 30 persen tahun ini.
Advertisement
Baca Juga
Dari Kraft Heinz, Buffet berhasil memperoleh USD 1,5 miliar. Kemudian USD 1,4 miliar pada General Motors, dan USD 1,3 miliar pada US Bancorp dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Taruhan Buffett pada lima perusahaan Jepang musim gugur yang lalu juga memberikan hasil. Saham Itochu, Mitsui, Marubeni, Mitsubishi, dan Sumitomo telah mencatatkan rata-rata kenaikan 26 persen tahun ini, mengerek nilai gabungan kepemilikan Berkshire sebesar USD 1,6 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Investasi Berkshire
Investasi Berkshire lainnya yang juga mengalami kenaikan, ada Chevron, Suncor Energy, dan Synchrony Financial. Semua saham tersebut naik lebih dari 20 persen tahun ini.
Adapun Wells Fargo, yang sebelumnya merupakan salah satu kepemilikan terbesar Berkshire, telah menguat 37 persen. Sementara itu, indeks acuan S&P 500 naik 5,8 persen tahun ini.
Namun, keuntungan Berkshire sebagian diimbangi oleh eksodus baru-baru ini dari saham teknologi, seperti Apple, dengan portofolio saham AS Buffett memegang lebih dari 40 persen kepemilikan, telah merosot 7 persen tahun ini. Penurunan tersebut telah menghapus hampir USD 8 miliar dari nilai saham Berkshire.
Berkshire juga mendapat pukulan dari Coca-Cola, mencatatkan nilai sahamnya di sekitar USD 900 juta, lebih sedikit dibandingkan pada awal Januari.
Advertisement