Analis Sebut Jika Gojek-Tokopedia IPO Bakal Catat Kapitalisasi Pasar Terbesar Ketiga

Head of Research Samuel Sekuritas, Suria Dharma menyebut, IPO yang akan dilakukan Gojek dan Tokopedia bisa menjadi market cap atau kapitalisasi pasar nomor tiga di bursa saham.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 30 Apr 2021, 12:10 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2021, 12:10 WIB
Ilustrasi Gojek, Aplikasi Gojek
Ilustrasi Gojek, Aplikasi Gojek. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Ramai dibicarakan, dua perusahaan rintisan atau startup Gojek dan Tokopedia di Indonesia akan segera melakukan merger sebelum akhirnya melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di bursa saham.

Melihat hal ini, Head of Research Samuel Sekuritas, Suria Dharma menyebut, IPO yang akan dilakukan Gojek dan Tokopedia bisa menjadi market cap atau kapitalisasi pasar nomor tiga di bursa saham.  

"Ini IPO nya gede karena sudah merger dulu baru IPO. Mungkin market cap nomor tiga. Itu pun kalau harga belum naik kalau harga naik harga bisa lebih tinggi lagi," katanya kepada Liputan6.com, Jumat (30/4/2021).

Dengan hal ini, Suria juga mengaku bila investor akan tertarik karena IPO yang dilakukan kedua perusahaan kemungkinan sangat besar. Tak hanya itu, investor asing pun kemungkinan memiliki ketertarikan akan penawaran yang dilakukan.

"Itu mungkin IPO yang sangat besar. Tapi mungkin enggak cuma di Indonesia. Memang kalau IPO gede pasti tertarik. Apalagi kalau fintech ini untuk anak anak muda, milenial lebih tertarik," ujarnya.

Sebelumnya, saat dikonfirmasi mengenai kabar Gojek yang akan IPO, Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita menuturkan, fokus Gojek saat ini adalah memastikan pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis secara jangka panjang. Gojek menyatakan terbuka dengan berbagai opsi yang mendukung hal tersebut.

"Yang dapat kami informasikan adalah saat ini semua layanan utama Gojek telah menghasilkan kontribusi marjin positif. Pencapaian ini merupakan tonggak penting bagi kami karena ini menunjukkan bahwa kami berada di jalur yang kuat menuju profitabilitas," ujar dia lewat keterangan tertulis saat dikonfirmasi Liputan6.com, 28 April 2021.

Ia menambahkan, Gojek berada dalam posisi baik untuk terus meningkatkan pengalaman bagi konsumen dan mendukung seluruh mitranya. "Dan di saat yang terus mendorong rencana strategis jangka panjang untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," kata Nila.

Pada 29 April 2021, kapitalisasi pasar saham terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) antara lain:

1.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 782, triliun

2.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 508 triliun

3.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 317 triliun

4.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 288 triliun

5.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar Rp 231 triliun

6.PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 220 triliun

7.PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sebesar Rp 177 triliun

8.PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) sebesar Rp 152 triliun

9.PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebesar Rp 142 triliun

10.PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) sebesar Rp 140 triliun

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kabar Merger Gojek-Tokopedia

Ungkap 6 Jurus Bertahan di Masa Pandemi, Gojek Dukung Digitalisasi UMKM
Ungkap 6 Jurus Bertahan di Masa Pandemi, Gojek Dukung Digitalisasi UMKM. foto: dok. Gojek

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dikabarkan akan memimpin entitas baru hasil merger Gojek Tokopedia dengan jabatan Group CEO.

Entitas hasil merger antara startup decacorn dan unicorn Indonesia ini akan dinamai GoTo. Sumber anonim Bloomberg menyebut, Gojek akan memiliki 58 persen saham GoTo dan Tokopedia memegang sisanya.

Sumber ini juga mengungkap, Presiden Tokopedia Patrick Cao akan mempertahankan posisi Presiden di GoTo. Dengan memilih Andre Soelistyo, perusahaan hasil merger ini menargetkan nilai valuasi sebesar USD 40 miliar.

Andre Soelistyo sendiri menjadi Co-CEO setelah perusahaan ditinggal oleh sang CEO sekaligus pendirinya Nadiem Makariem yang saat itu mundur untuk menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Di bawah kepemimpinan Andre Soelistyo dan rekan Co-CEO Kevin Aluwi, Gojek juga fokus mendiversifikasi bisnisnya ke layanan konsumen. Selain itu Gojek juga berhasil menggalang dana lebih dari USD 5 miliar dari investor seperti Google, Tencent Holdings, Astra International, KKR & Co, dan Warburg Pincus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya