Biayai Investasi, TOBA Incar Dana Segar Melalui Rights Issue

PT TBS Energi Utama Tbk akan menerbitkan saham baru dengan sebanyak-banyaknya 1,88 miliar saham dengan nilai nominal Rp 50.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Mei 2021, 14:19 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2021, 14:14 WIB
FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) akan menggelar dua aksi korporasi yaitu menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dan tanpa HMETD dalam bentuk pemberian hak opsi untuk membeli saham baru kepada manajemen dan karyawan perseroan dalam rangka program management and employee stock option plan (program MESOP).

PT TBS Energi Utama Tbk akan menerbitkan saham baru dengan sebanyak-banyaknya 1,88 miliar saham dengan nilai nominal Rp 50. Saham yang akan ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka penawaran umum terbatas seluruhnya adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan.

Perseroan menggelar rights issue untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung perkembangan serta ekspansi usaha perseroan. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi perseroan di media massa, Senin (10/5/2021).

Rencana penambahan modal dengan HMETD dilakukan sebelum perseroan memberikan hak opsi untuk membeli saham baru kepada manajemen dan karyawan perseroan, penambahan modal dengan HMETD akan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak-banyaknya 23,3 persen.

Sedangkan bila penambahan modal dengan HMETD dilakukan setelah perseroan menambah modal tanpa memberikan HMETD atau memberikan hak opsi untuk membeli saham baru kepada manajemen dan karyawan perseroan, modal perseroan akan meningkat sebanyak-banyaknya 25,3 persen.

Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD-nya akan terkena dilusi kepemilikan saham sebanyak-banyaknya 20,2 persen dari persentasi kepemilikan saham perseroan untuk penambahan modal dengan HMETD dan MESOP. Dana hasil rights issue ini untuk memperkuat struktur modal dan membiayai investasi dan kegiatan perseroan secara umum.

Selain itu, perseroan juga akan melaksanakan program MESOP yang dilakukan dengan cara menambah modal tanpa memberikan HMETD. Program MESOP ini dilakukan untuk memberikan motivasi dan penghargaan serta meningkatkan loyalitas manajemen dan karyawan perseroan.

Jumlah saham yang direncanakan untuk dikeluarkan melalui penambahan modal tanpa HMETD untuk program MESOP sebanyak-banyaknya 160.999.280 lembar saham dengan nilai nominal Rp 50. Jumlah saham yang diterbitkan itu dua persen dari modal ditempatkan dan disetor penih dalam perseroan.

Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Juni 2021.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham TOBA

IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar grafik pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada perdagangan saham Senin, 10 Mei 2021 pukul 13.59 WIB, saham TOBA stagnan di posisi Rp 500 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 11 kali dengan nilai transaksi Rp 3,7 juta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya