Bursa Saham Asia Melambung, Investor Cermati Debut JD Logistics di Hong Kong

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Jumat, (28/5/2021). Hal ini ikuti wall street yang positif.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 28 Mei 2021, 08:58 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2021, 08:58 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik  pada perdagangan saham Jumat pagi (28/5/2021) menyusul investor menanti debut JD Logistics di Hong Kong.

Di Jepang, indeks saham Nikkei naik 1,55 persen pada awal perdagangan saham. Sementara itu, indeks saham Topix menguat 1,52 persen.

Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,60 persen. Di Australia, indeks saham ASX 200 menguat 0,84 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang sedikit berubah.

Sementara itu, anak usaha JD.Com yang bergerak di usaha logistik yaitu JD Logistics debut di bursa saham Hong Kong. Saham JD Logistics ditetapkan di posisi 40,36 dolar Hong Kong. Demikian dilansir dari CNBC, Jumat.

Di wall street, indeks saham Dow Jones menguat 141,59 poin ke posisi 34.464,64. Indeks saham S&P 500 menguat 0,12 persen ke posisi 4.200. Indeks saham Nasdaq sedikit berubah ke posisi 13.736,28.

Pergerakan wall street dipengaruhi oleh rilis data tenaga kerja yang lebih kuat dari harapan. Klaim pengangguran turun menjadi 406.000. Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan ekonom yang mencapai 425.000.

Indeks dolar AS berada di kisaran 90,04, angka ini menguat dari level sebelumnya 90. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 109,90 per dolar AS. 

Harga minyak saat jam perdagangan Asia, harga minyak brent berjangka naik 0,2 persen menjadi USD 69,60 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat menguat 0,46 persen ke posisi USD 67,16 per barel.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Wall Street Menguat Imbas Data Klaim Pengangguran Turun

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Kamis, 27 Mei 2021. Wall street didukung kenaikan indeks saham Dow Jones dan S&P 500 seiring investor merespons positif data tenaga kerja lebih baik dari harapan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham Dow Jones naik 141,59 poin atau 0,4 persen ke posisi 34.464,64. Indeks saham S&P 500 menguat 0,1 persen ke posisi 4.200,88. Indeks saham Nasdaq cenderung flat ke posisi 13.736,28. Saham Boeing menguat 3,9 persen seiring optimisme terhadap pemulihan ekonomi.

Namun, kenaikan untuk pasar secara keseluruhan dibatasi karena investor melepas saham teknologi dan mengganti dengan saham siklikal. Saham Microsoft, Alphabet dan Apple mengalami kerugian.

Klaim pengangguran awal turun menjadi 406.000, mencapai titik terendah di tengah pandemi COVID-19. Hal itu berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan total klaim pengangguran 425.000 orang hingga pekan yang berakhir 22 Mei 2021.

“Klaim pengangguran telah dalam tren menurun, dan angka pekan ini menandai posisi terendah selama pandemi COVID-19,” ujar Head of North American Capital Market Validus Risk Management, Ali Jaffari, dilansir dari CNBC, Jumat (28/5/2021).

Ia menambahkan, seiring kemajuan ekonomi AS dengan program vaksinasi dan langkah-langkah pembukaan kembali, lapangan kerja dan partisipasi angkatan kerja diharapkan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.

Dalam laporan terpisah, Departemen Perdagangan tetap mempertahankan perkiraan awal produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I-2021 di posisi 6,4 persen.

 Saham Snowflake turun 4,2 persen setelah perusahaan perangkat lunak analisis data melaporkan kerugian yang semakin melebar. Saham Nvidia merosot 1,3 persen, bahkan setelah laba dan penjualan raksasa chip itu mengalahkan ekspektasi wall street pada kuartal I.Pendapatannya tumbuh 88 persen dibandingkan tahun lalu.

Saham meme melonjak pekan ini di tengah kebangkitan perdagangan saham yang spekulatif. Saham GameStop naik 4,8 persen. Saham AMC Entertainment menghapus keuntungan sebelumnya dan kembali naik 35 persen.

Saham Ford menguat tujuh persen setelah  RBC meningkatkan rekomendasi saham. Saham Ford naik 8 persen pada Rabu, 26 Mei 2021 setelah meluncurkan strategi kendaraan listriknya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya