Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatat kinerja positif sepanjang kuartal I 2021. Hal ini didukung dari pertumbuhan positif laba bersih dan pendapatan.
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) meraup pendapatan USD 300,23 juta selama kuartal I 2021. Realisasi pendapatan itu tumbuh 3,68 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 276,49 juta.
Perseroan menekan sejumlah beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya. Biaya produksi dan lifting perseroan turun dari USD 59,16 juta pada kuartal I 2020 menjadi USD 59,02 juta pada kuartal I 2021. Biaya jasa turun dari USD 1,83 juta pada kuartal I 2020 menjadi USD 1,62 juta pada kuartal I 2021.
Advertisement
Di sisi lain, beban pokok penjualan tenaga listrik dan jasa terkait lainnya naik menajdi USD 8,41 juta pada kuartal I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 6,66 juta. Biaya pembelian minyak mentah naik menjadi USD 24,28 juta pada kuartal I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,37 juta.
Laba kotor naik dari USD 109,60 juta pada kuartal I 2020 menjadi USD 180,36 juta pada kuartal I 2021. Perseroan mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat USD 5,11 juta pada kuartal I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya rugi USD 19,96 juta.
Perseroan mencatat liabilitas USD 4,63 miliar pada 31 Maret 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar USD 4,68 miliar. Rincian liabilitas antara lain liabilitas jangka pendek tercatat USD 1,42 miliar pada kuartal I 2021 dari periode 31 Desember 2020 sebesar USD 1,37 miliar. Liabilitas jangka panjang tercatat USD 3,21 miliar pada kuartal I 2021 dari periode Desember 2020 sebesar USD 3,31 miliar.
Ekuitas perseroan tercatat USD 1,36 miliar pada 31 Maret 2021 dari peridoe 31 Desember 2020 sebesar USD 1,21 miliar. Total aset perseroan mencapai USD 5,99 miliar pada kuartal I 2021.
Adapun kinerja perseroan yang positif itu antara lain didukung laba bersih dari operasi minyak dan gas serta Amman Mineral Nusa Tenggara yang menghasilkan pendapatan positif serta diuntungkan dengan pulihnya harga komoditas.
Selain itu, perseroan mencatat earning before interest, depreciation and amortization (EBITDA) USD 159 juta. Angka ini hampir dua kali lipat dari kuartal IV-2020 terutama dari pulihnya harga komoditas. Harga minyak USD 58,8/bbl, 14 persen lebih tinggi dari tahun ke tahun (USD51,3/bbl) dan harga gas stabil di USD 5,7/mmbtu.
PT Medco Energi Internasional Tbk memiliki kas dan setara kas sebesar USD 695 juta. Obligasi rupiah pada 2021 yang jatuh tempo sudah dijamin dalam escrow dan melalui liability management yang proaktif, saat ini umur pinjaman rata-rata 5,1 tahun.
"Saya senang melaporkan hasil kinerja yang membaik dengan laba bersih positif dan EBITDA yang meningkat. Harga komoditas terlihat telah berangsur pulih, namun permintaan gas masih rendah,” ujar CEO PT Medco Energi Internasional Tbk, Roberto Lorato, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (27/6/2021).
Ia menuturkan, kinerja operasional dan keselamatan kerja tetap kuat, meski pun pandemi jelas belum berakhir, perseroan terus menjaga protokol kesehatan dengan ketat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Rincian Kinerja Operasi
Adapun rincian kinerja operasi perseroan antara lain produksi minyask dan gas sebesar 101 mboepd, stabil dari tahun ke tahun meskipun portofolio gas lebih besar. Permintaan gas tetap rendah terutama di Aceh dan Jawa Timur. Biaya produksi per unit adalah USD 8,7 per boe sesuai panduan penuh.
Selain itu, South Natuna Sea Block B mendapatkan perubahan terms keekonomian setelah menyelesaikan pengembangan lapangan minyak Forel yang sedang berlangsung.
Perseroan juga menyelesaikan program Acid Fracturing pada dua sumur Alur Siwah untuk optimisasi produksi gas masa depan di Aceh.
Untuk Medco Power antara lain menghasilkan penjualan sebesar 666 GWh, turun 4 persen tahun ke tahun. Hal ini terutama karena permintaan listrik yang lebih rendah, 32 persen dihasilkan dari energi terbarukan pada kuartal-1 2021.
CCGPP 275MW Riau telah 97 persen selesai, commissioning terus berlanjut dan fasilitas berada sesuai rencana untuk operasi komersial pada kuartal-4 2021.
Selain itu, Aliansi strategis dengan Kansai Electric Power Company ditutup pada 31 Maret 2021, memperkuat daya saing Medco Power pada proyek pembangkit listrik tenaga gas pada masa datang.
"Pembangunan fasilitas Solar PV 26MWp di Sumbawa sedang berlangsung dengan operasi komersial diharapkan pada kuartal-1 2022," ujar dia.
Sedangkan AMNT antara lain AMNT memproduksi 48 Mlbs tembaga dan 34 Koz emas dengan terus mengakses bijih dari Fase 7. Pengembangan Fase 8 sedang berlangsung. AMNT memperoleh perpanjangan satu tahun izin ekspor untuk 579.444 Wet Metric Ton dan penyelesaian proyek smelter telah mencapai progress 27 persen per Januari 2021.
Advertisement