Liputan6.com, Jakarta - PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), Bali United mampu mencatatkan laba pada tahun lalu meski dalam situasi pandemi COVID-19. Direktur PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, Yohanes Ade Moniaga menuturkan, laba tersebut disumbang dari transaksi saham yang dilakukan Perseroan.
“Dari investasi di pasar modal kita berhasil memperoleh laba atas penjualan saham sebesar Rp 78,9 miliar. Ini bisa menutup defisit dari operating income. Sehingga akhirnya kita dapat membukukan keuntungan Rp 3,3 miliar walaupun turun secara yoy,” ujar Yohanes, Rabu (4/8/2021).
Baca Juga
Pada 2020, Bali Bintang Sejahtera mencatatkan pendapatan sebesar Rp 76,41 miliar atau turun 64,49 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 215,20 miliar. Dari sisi beban operasi tercatat Rp 157,48 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 215,2 miliar.
Advertisement
Kendati beban operasi telah ditekan hingga 26,8 persen, tetapi angkanya masih lebih besar dibandingkan pendapatan Bali Bintang Sejahtera. Sehingga diperoleh rugi operasi (operating income) sebesar Rp 81,1 miliar, amblas 36.805 persen dari tahun sebelumnya yang masih untung Rp 220,84 juta.
“Namun defisit dari operating income ini dapat ditutup dengan other income sebesar Rp 78,9 miliar,” Yohanes menambahkan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Realisasikan Keuntungan
Pendapatan lainnya dimaksud, berasal dari realized gain atau laba atas penjualan saham. Manajemen memutuskan untuk mengalokasikan sebagian dana yang tersedia untuk memanfaatkan peluang di pasar modal.
"Ini bisa menutup defisit dari operating income. Sehingga akhirnya kita dapat membukukan keuntungan Rp 3,3 miliar walaupun turun secara yoy,” kata Yohanes.
Berkaca pada hal itu, Perseroan akan mengalokasikan dana IPO yang belum terpakai untuk investasi yang menguntungkan di pasar modal. Terutama saat bursa saham sedang turun.
“Kita akan efektifkan dana yang belum kita pakai, dana IPO untuk investasi yang menguntungkan. Seperti yang telah kita lakukan pada saham-saham perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia yang telah memberikan keuntungan cukup lumayan saat bursa saham turun," ujar Yohanes.
“Investasi ini hanya investasi sementara,” ia menambahkan.
Advertisement