Liputan6.com, Jakarta - Investor miliarder Steven Cohen dan Ray Dalio menjadi bagian dari 'kegilaan' mata uang kripto dengan menempatkan sejumlah uang tunai yang mereka miliki pada cryptocurrency atau kripto.
Bitcoin dan mata uang digital lainnya adalah cara yang menarik untuk mendiversifikasi kepemilikan uang investor tersebut.
Baca Juga
"Saya memiliki lebih banyak kripto daripada emas,” ujar Dalio, miliarder mendirikan hegde fund terbesar di dunia bernama Bridgewater Associate, dikutip dari yahoo finance, Kamis (16/9/2021).
Advertisement
Cohen, yang menjalankan perusahaan Point72 yang bergerak di bidang Asset Management berharap agar masyarakat tidak melewatkan peluang investasi yang diberikan oleh mata uang digital ini.
Ketika perusahaan investasi berusaha menciptakan dana untuk kripto yang mirip dengan saham dan obligasi. Yang mana kripto juga berubah-ubah danberpotensi risiko.
Misalnya, bitcoin yang dipedagangkan lebih dari USD 48.000 atau sekitar Rp 684,62 juta (asumsi kurs 14.263 per dolar AS) pada Rabu, 15 September 2021 kemudian pernah turun di bawah USD 30.000 atau sekitar Rp 427,89 juta pada Juli. Bitcoin pernah mencapai puncaknya sebesar USD 60.000 atau sekitar Rp 855,7 juta pada April 2021.
Dalio mengatakan, kripto menggambarkan diversifikasi dan mencatat portofolio perlu tersebar di lebih banyak kelas aset. "Diversifikasi adalah hal yang baik," kata dia.
Sementara itu Cohen telah mempelajari kripto untuk dirinya sendiri dankemungkinan diterapkan pada perusahaannya ke depan. Pada Mei, Ia mengatakan kepada investor lalai terhadap pasar kripto senilai USD 2 triliun atau sekitar Rp 28.505 triliun.
Minggu ini, Cohen mengumumkan berinvestasi di Radkl, sebuah investasiaset digital dan perusahaan perdagangan. Dia mengatakan, perusahaannya, Point72, sedang membangun kemampuan perdagangan kripto.
Adapun Kripto adalah tema utama pada konferensi SALT, yang diadakan secara langsung di New York pada 2021. Hal ini setelah acara tahun lalu di Las Vegas dibatalkan karena pandemi. Penampilan Steven Cohen dan Roy Dalio merupakan sesi yang ditunggu-tunggu para peserta serta paling banyak dihadiri.
Para peserta ingin mendengar bagaimana pandangan seorang manajer dana dan investor miliarder melihat topik mulai dari hubungan China hingga bekerja dari jarak jauh versus di kantor.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tanggapan Dua Miliarder
Dalio menuturkan China dapat dilihat sebagai ancaman eksistensial ke Amerika Serikat. Jadi sangat penting untuk memiliki lebih banyak kontak di sana, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pemerintahan berjalan.
Sementara itu, Cohen mengatakan, fleksibilitas adalah kunci di dunia pasca-pandemi COVID-19. "Saya suka bekerja dari rumah dan saya tidak harus berada di kantor lima hari seminggu," katanya
"Saya pikir kita harus fleksibel,” ujar pemilik perusahaan Point72.
Reporter: Ayesha Puri
Advertisement