Bursa Asia Melonjak Jelang Akhir Pekan, Saham Evergrande Menguat

Bursa saham Asia sebagian besar menguat pada Jumat, 22 Oktober 2021 didukung saham Evergrande yang melonjak.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Okt 2021, 09:54 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2021, 09:51 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Jumat pagi (22/10/2021). Penguatan bursa saham Asia ini juga seiring saham China Evergrande Group yang melonjak di bursa Hong Kong.

Hal ini seiring laporan media kalau Evergrande akan melunasi pembayaran kupon pada obligasi berdenominasi dolar Amerika Serikat. Saham Evergrande di Hong Kong melonjak 4,65 persen pada perdagangan Jumat pagi. Indeks Hang Seng naik 0,36 persen.

Bursa saham di Asia antara lain China juga melambung. Indeks Shanghai naik 0,14 persen, dan indeks Shenzhen menguat 0,27 persen.

Media China melaporkan kalau pengembang yang dililit utang China Evergrande Group sedang bersiap membayar bunga obligasi jatuh tempo pada 23 September 2021 sebelum masa tenggang pada Sabtu.

Indeks Jepang Nikkei naik 0,82 persen, indeks Topix melambung 0,52 persen, dan indeks Korea Selatan Kospi melambung 0,05 persen. Demikian dilansir dari CNBC.

Sementara itu, indeks saham Australia turun 0,14 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang mendatar.

Di wall street, indeks S&P 500 menguat 0,3 persen ke posisi terbaru 4.549,78. Indeks Nasdaq bertambah 0,62 persen ke posisi 15.215,70. Indeks Dow Jones melemah 6,26 poin ke posisi 35.603,08.

Indeks dolar AS diperdagangkan di kisaran 93,73 dari posisi sebelumnya 94. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 114,14 per dolar AS.

Sementara itu, harga minyak menguat pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak brent berjangka naik 0,65 persen ke posisi USD 85,16 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat bertambah 0,56 persen menjadi 82,96 per barel.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penutupan Wall Street pada 21 Oktober 2021

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sebelumnya, Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Kamis, 21 Oktober 2021. Indeks S&P 500 menyentuh rekor baru menyusul laba perusahaan yang kuat dan optimisme hingga akhir tahun 2021.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 menguat 0,3 persen ke posisi 4.549,78. Indeks S&P 500 sentuh posisi tertinggi intraday di 4.551,44.

Indeks Nasdaq naik 0,6 persen menjadi 15.215,70. Indeks Dow Jones melemah 6,26 poin menjadi 35.603,06. Indeks Dow Jones susut didorong saham IBM.

Tesla angkat indeks S&P 500 setelah melaporkan kinerja laba yang kuat. Indeks S&P 500 kembali menguat pada Oktober 2021 seiring laporan kenaikan laba telah meredakan kekhawatiran inflasi dan potensi bank sentral AS atau the Federal Reserve mengurangi stimulus pembelian obligasi.

Indeks S&P 500 telah naik 1,75 persen selama sepekan dan 5,62 persen pada Oktober 2021.

Head of Investment Strategy SoFi, Liz Young mengatakan, indeks acuan tersebut berpotensi reli pada akhir tahun tetapi membutuhkan laba perusahaan yang kembali solid dan sentimen positif.

“Kini beralih sentimen dari kebijakan kembali ke fundamental perusahaan. Itu akan sedikit bergejolak, tapi ini seperti melihat bayi mencoba jalan,” ujar dia dilansir dari CNBC, Jumat (22/10/2021).

Ia menambahkan, wall streetakan kembali menemukan titik keseimbangannya dengan potensi koreksi indeks saham acuan.

"Jika kita menahannya sepanjang waktu, kita akan menunda kemajuannya, jadi Anda harus membiarkan pasar jatuh dan tahu itu tidak akan terluka, dan membuatnya menemukan keseimbangannya sendiri,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya