Bank INA Gandeng Mambu Perkuat Layanan Perbankan Digital

Bank INA akan memanfaatkan platform cloud-native banking Mambu sebagai fondasi teknologi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Okt 2021, 12:26 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2021, 12:26 WIB
Ilustrasi bank digital. Clay Banks/Unsplash
Ilustrasi bank digital. Clay Banks/Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Mambu, platform SaaS cloud banking  terkemuka di industri keuangan  menggandeng PT Bank INA Perdana Tbk (Bank INA) Indonesia. Melalui kemitraan ini, Mambu mendukung transformasi digital di emiten bank berkode BINA demi menghadirkan layanan perbankan digital baru di pasar Indonesia.

Platform Mambu yang agile dan cloud-native dapat membantu bank dan lembaga keuangan untuk memperluas skala dan meluncurkan layanan perbankan digital baru dalam hitungan beberapa minggu.

Sebagai satu-satunya platform SaaS banking yang terlahir di cloud, Mambu memakai pendekatan composable sehingga bank dapat meluncurkan layanan perbankan inovatif yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah secara lebih spesifik.

Bank INA, sebagai bagian dari salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, grup Salim akan memanfaatkan platform cloud-native banking Mambu sebagai fondasi teknologi dari layanan perbankan digital baru.

Direktur Utama Bank INA, Daniel Budirahayu menuturkan,  dalam upaya menyediakan layanan perbankan digital, pihaknya  sangat mengutamakan sistem dan infrastruktur yang tepat demi menjamin pengalaman perbankan dan keamanan terbaik bagi nasabah.

"Berkat platform SaaS cloud banking Mambu, kami telah memilih platform cloud-native banking dengan kinerja terbaik dan paling andal di industri. Kami sangat meyakini bahwa langkah ini adalah keputusan yang tepat,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin (25/10/2021).

Sementara itu, Managing Director Asia Pasifik Mambu, Myles Bertrand menuturkan, pihaknya senang bekerja sama dan mendukung transformasi digital Bank INA.

Mambu mengapresiasi uji kelayakan yang dilakukan tim Bank INA untuk memilih platform cloud banking terbaik.

“Pendekatan Mambu yang mengutamakan arsitektur terpadu akan mendukung Bank INA beralih menjadi bank digital yang memenuhi kebutuhan nasabah, baik pada saat ini dan masa mendatang,” tutur dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Percepat Transformasi dan Adopsi Teknologi Perbankan Digital

General Manager dan Country Head, Mambu untuk Indonesia, Husni Fuad menuturkan, pandemi COVID-19 telah mempercepat transformasi dan adopsi teknologi perbankan digital di seluruh dunia, termasuk di  Indonesia.

Bank INA, didukung oleh platform Mambu, segera menawarkan layanan digital kepada nasabah ritel dan UMKM, memberikan produk dan pengalaman perbankan yang lebih baik, serta memperluas akses layanan keuangan bagi banyak nasabah yang belum terjangkau atau belum memanfaatkan layanan perbankan.

Direktur Perbankan Digital Bank INA, Yulius Purnama Junaedi menuturkan, Bank INA akan berkolaborasi dengan Mambu dengan cara memanfaatkan teknologi termutakhir. Dengan demikian, Bank INA dapat menjadi pemimpin industri perbankan digital di Indonesia.

"Kami optimis, bersama Mambu, Bank INA mampu melengkapi digitalisasi keuangan dan pembayaran dalam ekosistem Salim Group. Tujuan kami adalah menghadirkan layanan perbankan digital yang memberikan solusi dan memberdayakan berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia,” ujar dia.

Mambu berhasil mengungguli penyedia platform perbankan digital lainnya berkat kegesitan, kecepatan, dan efisiensi biaya.

Gerak Saham BINA

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan saham Senin, (25/10/2021), saham BINA melonjak 5,4 persen ke posisi Rp 4.100 per saham. Saham BINA dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 3.910 per saham.

Saham BINA berada di level tertinggi Rp 4.150 dan dan Rp 3.910 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.019 kali dengan volume perdagangan 13.306. Nilai transaksi Rp 5,4 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya