Bank Ina Perdana Bidik Dana hingga Rp 1,24 Triliun dari Rights Issue

PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) mencatat harga penawaran rights issue di kisaran Rp 4.200-Rp 4.380.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Sep 2021, 16:11 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2021, 16:11 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) mengumumkan harga pelaksanaan penawaran umum terbatas (PUT) III kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Dilansir dari prospektus rights issue BINA dalam keterbukaan informasi Bursa, harga pelaksanaan berkisar antara Rp 4.200 – Rp 4.380. Adapun jumlah saham baru yang akan dilepas sebanyak 282.718.750 lembar saham atau setara 4,76 persen dari modal ditempatkan disetor penuh. Sehingga BINA berpotensi meraup dana sebesar Rp 1,24 triliun.

PT Indolife Pensiontama sebagai Pemegang Saham Pengendali telah menyatakan akan melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III. Dengan demikian, usai pelaksanaan rights issue, porsi saham PT Indolife Pensiontama pada BINA akan meningkat menjadi 23,33 persen dari saat ini yang sebesar 22,47 persen.

Selanjutnya, setiap pemegang 20 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 8 November 2021 pukul 16.00 WIB, berhak atas satu HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu). Di mana setiap pemegang satu HMETD berhak untuk membeli sebanyak satu saham baru.

Pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam put iii ini sesuai dengan hmetd-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) maksimum sebesar 4,76 persen.

“Dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan untuk modal kerja dalam hal pelaksanaan kegiatan operasional serta pengembangan usaha,” tulis manajemen BINA, dikutip Jumat (17/9/2021).

Hal itu sesuai dengan strategi perseroan untuk menerapkan digitalisasi dalam proses bisnis Perseroan. Adapun dengan dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan PUT III ini, Perseroan juga memenuhi persyaratan Modal Inti yang ditetapkan oleh OJK dalam Peraturan OJK No. 12/2020 mengenai Konsolidasi Bank Umum.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham BINA

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Jumat, 17 September 2021, saham BINA naik 10,28 persen ke posisi Rp 4.400 per saham. Saham BINA dibuka naik 110 poin ke posisi Rp 4.100 per saham.

Saham BINA berada di level tertinggi Rp 4.980 dan terendah Rp 4.080. Total frekuensi perdagangan 4.621 kali dengan volume perdagangan 63.301. Nilai transaksi harian Rp 29,2 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya