Produsen Boba, Formosa Ingredient Factory Tetapkan Harga IPO Rp 280 per Saham

Liputan6.com, Jakarta - PT Formosa Ingredient Factory Tbk, produsen boba menetapkan harga saham perdana Rp 280 per saham dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Harga IPO yang ditetapkan tersebut merupakan batas atas dari sebelumnya harga yang ditawarkan antara Rp 250-Rp 280 per saham.

Mengutip laman e-ipo.co.id, Kamis (28/10/2021),  PT Formosa Ingredient Factory Tbk melepas 140 juta saham baru atau sebesar 12,11 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 50. Dengan demikian, total dana yang diperoleh dari IPO Rp 39,20 miliar.

PT Formosa Ingredient Factory Tbk akan memakai dana IPO untuk modal kerja antara lain pembelian bahan baku, bahan penunjang, biaya operasional dan pemasaran untuk memperluas jaringan pemasaran dengan distribusi ke daerah lain.

Perseroan telah menunjuk PT Victoria Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek. Penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek menjamin secara kesanggupan penuh terhadap penawaran saham perseroan.

Jadwal penawaran IPO yaitu:

-Tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2021

-Masa penawaran umum pada 26-28 Oktober 2021

-Tanggal penjatahan pada 28 Oktober 2021

-Tanggal distribusi saham pada 29 Oktober 2021

-Tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 November 2021

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sebelumnya, PT Formosa Ingredient Factory Tbk, salah satu produsen boba akan menawarkan saham perdana sebanyak-banyakan 140 juta saham ke publik dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Mengutip prospektus perseroan di e-ipo.co.id, jumlah saham yang ditawarkan ke publik itu setara 12,11 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 50.

Harga penawaran Rp 250-Rp 280 per saham. Dengan demikian, target dana IPO yang diperoleh sebanyak-banyaknya Rp 35 miliar-Rp 39,20 miliar.

Perseroan akan memakai dana hasil IPO untuk modal kerja antara lain pembelian bahan baku, bahan penunjang, biaya operasional dan pemasaran untuk memperluas jaringan pemasaran dengan distribusi ke daerah lain.

Hingga 31 Desember 2020, perseroan membukukan penjualan Rp 68,57 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 45,98 miliar. Perseroan mencatat laba Rp 18,79 miliar pada Desember 2020 dari periode 2019 sebesar Rp 17,52 miliar.

Formosa Ingredient Factory mencatat aset Rp 56,54 miliar pada 2020 dari 2019 sebesar Rp 28,85 miliar. Total liabilitas perseroan meningkat Rp 20,15 miliar pada 2020 dari 2019 sebesar Rp 11,21 miliar. Total ekuitas naik dari Rp 17,63 miliar pada 2019 menjadi Rp 36,38 miliar pada 2020.

Perseroan akan membagikan dividen tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Perseroan berencana bagi dividen setelah IPO mulai 2022. Perseroan bermaksud membayar dividen tunai kepada pemegang saham perseroan sebanyak-banyaknya 50 persen atas laba bersih tahun berjalan perseroan.

Jumlah dividen yang dibagikan akan bergantung pada laba perseroan pada tahun berjalan dengan mempertimbangkan indikator finansial dan keputusan RUPS.

Dalam menjalankan usaha, perseroan juga bekerja sama dan berkolaborasi dengan Texture Maker Enterprise Co Ltd. Texture Maker Enterprise Co Ltd asal Taiwan tersebut pemimpin pasar dalam industri food and beverage.

Adapun setelah IPO tersebut, pemegang saham perseroan antara lain Hengky Wijaya menjadi 24,92 persen, PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk sebesar 23,71 persen, Texture Maker Enterprise Co Ltd sebesar 22,15 persen, Dewi Irianty Wijaya sebesar 5,54 persen, Yunita Sugiarto EW sebesar 2,77.

Selain itu, Preserve Food Specialty Co Ltd sebesar 4,39, Paporn Mahattanobol sebesar 4,39 persen, Tseng, Jen-You sebesar 0,02 persen dan masyarakat 12,11 persen.