Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai kembali berada dalam rentang konsolidasi wajar pada Senin (15/11/2021) setelah IHSG menembus all time high secara intraday.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG terlihat kembali ke posisi konsolidasi. Ia menilai, kenaikan IHSG belum nampak karena IHSG belum mampu ditutup di atas all time high atau tertinggi sepanjang masa secara beruntun.
“Sedangkan potensi ada pembalikan arah masih cukup besar karena harga komoditas yang sudah mengalami kenaikan cukup tinggi dan harus diwaspadai oleh para investor,” kata dia.
Advertisement
Ia menambahkan, jika terjadi koreksi wajar, investor dapat memanfaatkan momentum itu untuk akumulasi beli dengan target jangka pendek. William prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.589-6.713.
Baca Juga
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, posisi IHSG saat ini sudah berada pada koreksi minimal dari wave (iv) dari wave (v), terdapat kemungkinan IHSG menguat terlebih dahulu untuk menguji 6.660-6.680.
Namun demikian, ia mengingatkan tetap waspadai 6.646 sebagai support terdekatnya, apabila IHSG kembali koreksi ke bawah level itu, IHSG masih rawan koreksi ke 6.612-6.632.
“Setelah IHSG selesai membentuk wave (iv), IHSG berpeluang menguat kembali untuk menguji 6.750-6.800,” kata dia.
Ia prediksi, IHSG akan berada di kisaran support 6.646,6.550 dan resistance 6.700-6.750 pada Senin pekan ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, Herditya memilih sejumlah saham antara lain saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR).
Sedangkan William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Astra International Tbk (ASII), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).
Advertisement