Saham Apple Sentuh Rekor Usai Percepat Proyek Mobil Swakemudi

Apple menargetkan tenggat waktu 2025 untuk kendaraan otonom atau swakemudi.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Nov 2021, 22:36 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2021, 22:36 WIB
Mobil Pintar Apple Tidak Bisa Mengemudi Sendiri?
Apple dikabarkan lebih tertarik untuk mengembangkan mobil bertenaga listrik tanpa BBM seperti yang telah dirilis oleh Tesla.

Liputan6.com, Jakarta - - Saham Apple ditutup ke rekor tertinggi pada Jumat, 19 November 2021 seiring laporan perseroan mempercepat upaya untuk meluncurkan mobil kemudi otomatis atau mobil swakemudi.

Saham Apple naik 1,7 persen dan diperdagangkan di kisaran USD 160,55 per saham atau sekitar Rp 2,27 juta (asumsi kurs Rp 14.227 per dolar AS) per saham.

Berdasarkan laporan Bloomberg News, Apple menargetkan tenggat waktu 2025 untuk kendaraan otonom. Masuknya Apple ke kendaraan listrik dapat menempatkan perseroan dalam persaingan dengan Tesla, serta pemain baru antara lain Rivian dan Lucid Motors, dan produsen mobil konvensional.

Saham produsen kendaraan listrik dalam beberapa bulan terakhir melonjak seiring banyak konsumen dan investor bertaruh pada apa yang diharapkan untuk menjadi Tesla berikutnya.

Produsen kendaraan listrik Rivian pada pekan lalu menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) terbesar pada 2021 telah mencatat mencatat kapitalisasi pasar yang melampaui Ford dan General Motors. Saham Rivian dan Lucid yang go public melalui perusahaan akuisisi tujuan khusus (SPAC) pada Juli telah bergejolak sepanjang pekan ini.

Potensi masuknya Apple ke dalam ruang kendaraan otonom telah lama menjadi topik spekulasi. Morgan Stanley menerbitkan dua catatan berdasarkan berita dan sumber. Peluncuran mobil Apple dapat mempercepat adopsi teknologi baru dan memperluas pasar yang dapat ditangani serupa dengan peluncuran produk Apple sebelumnya.

“Sementara mobil mewakili upaya baru untuk Apple, rekam jejak perusahaan di pasar baru dan kemampuan integrasi vertikalnya dapat menandakan kesuksesan,” tulis Analis Morgan Stanley Katy Huberty dilansir dari CNBC, Sabtu (20/11/2021).

Ia menyebutkan Apple berada di jalur yang jelas untuk pengadaan mobil dan dapat meningkatkan pendapatan dan kapitalisasi pasarnya. Ia merekomendasikan beli saham Apple.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saham Apple Menguat Sepanjang 2021

Apple Luncurkan Tiga iPhone Anyar, XR, XS dan XS Max
IPhone XS (kiri) dan XS Max diperlihatkan saat peluncuran produk baru Apple di California (12/9). iPhone XS dan XS Max tersedia tiga warna (gold, silver, abu-abu) dan tiga konfigurasi memori (64GB, 256GB, dan 512GB). (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)

Sepanjang 2021, saham Apple sudah naik 21 persen sehingga angkat kapitalisasi pasar melewati USD 2,6 triliun atau sekitar Rp 36.991 triliun

"Kami dapat memberikan sejumlah contoh dari 20 tahun terakhir yang menunjukkan sementara Apple mungkin tidak selalu menjadi yang pertama ke pasar, mesin inovasinya, diferensiasi melalui integrasi vertikal, dan keunggulan manufaktur/operasional telah memungkinkannya untuk melompati penggerak pertama," tulis dia.

Analis Morgan Stanley Adam Jonas menyebutkan mobil Apple sebagai “the ultimate EV bear case” dan masuknya raksasa teknologi ke lingkungan tersebut sebagai sentimen negatif untuk Tesla.

"Kendaraan yang sepenuhnya otonom akan lambat untuk diadopsi di Amerika Serikat karena segudang hambatan moral, hukum dan teknologi,” ujar dia.

 

Ia menambahkan, pihaknya tidak percaya konsumen akan memiliki hak atas mobil yang sepenuhnya otonom. “Akan tetapi terlibat dalam layanan sebagai langganan dan utilitas transportasi,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya