BNP Paribas AM Perluas Kemitraan Akses Reksa Dana Sektor Teknologi Global

BNP Paribas AM berharap melalui kemitraan membuka kesempatan yang lebih luas lagi bagi investor di Indonesia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Nov 2021, 06:35 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2021, 06:30 WIB
7 Keuntungan Investasi Reksa Dana yang Belum Banyak Diketahui Orang
Bagi Anda yang seorang pemula dalam dunia investasi, Reksa Dana bisa menjadi salah satu pilihan investasi terbaik

Liputan6.com, Jakarta - PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM) memperluas akses bagi reksa dana pertama di Indonesia yang bertemakan teknologi global.

Perluasan akses itu melalui Reksa Dana Syariah Indeks BNP Paribas DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD (BNP Paribas DJIM Global Technology T50S USD) melalui kemitraannya dengan PT Bank Commonwealth dan Standard Chartered Bank Indonesia. 

BNP Paribas AM berharap melalui kemitraan membuka kesempatan yang lebih luas lagi bagi investor di Indonesia untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan di sektor teknologi global melalui BNP Paribas DJIM Global Technology T50S USD, sebagai reksa dana pertama di Indonesia yang berinvestasi di pasar teknologi global.

Tak hanya sebagai reksa dana tematik, BNP Paribas DJIM Global Technology T50S USD juga memenuhi prinsip Syariah sehingga memberikan nilai tambah dalam investasi yang berprinsip dan beretika.

Presiden Direktur PT BNP Paribas AM, Priyo Santoso menuturkan, dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan teknologi global terbesar di dunia telah menjadi tulang punggung perekonomian global dan penggerak pasar yang dominan.

"Kami sangat senang menyambut kemitraan kami bersama Bank Commonwealth dan Standard Chartered Bank Indonesia sehingga bisa memberikan akses bagi para investor di Indonesia ke 50 saham perusahaan teknologi blue-chip global, dan menangkap peluang pasar melalui investasi yang sesuai dengan prinsip Syariah,” ujar dia dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (21/11/2021).

Sementara itu,  Chief of Retail & SME Business Bank Commonwealth Ivan Jaya menuturkan, Bank Commonwealth antusias dan optimististis dalam memasarkan BNP Paribas DJIM Global Technology T50S USD.

"Produk ini merupakan solusi untuk nasabah kami dengan profil risiko high growth yang tertarik berinvestasi di produk yang memiliki fokus pada sektor teknologi. Di pasar global, emiten new economy memiliki valuasi dan kapitalisasi pasar yang besar seperti Microsoft, Apple, dan Alphabet," ujar dia.

Ivan juga mengatakan, transaksi pembelian, pengalihan maupun penjualan kembali atas produk ini dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi CommBank SmartWealth. CommBank SmartWealth adalah aplikasi Wealth Management pertama di Indonesia.

Head of Wealth Management, Standard Chartered Bank Indonesia, Meru Arumdalu mengatakan, sesuai dengan hasil studi Wealth Expectancy 2021 dari Standard Chartered, 96 persen orang Indonesia (lebih tinggi dari angka global di 94 persen) telah mencoba lebih dari lima peluang investasi atau strategi investasi baru setelah pandemi.

“Tidaklah mengherankan bila teknologi adalah salah satu sektor yang mungkin diminati oleh para investor Indonesia sebagai bagian dari strategi investasi baru mereka,” ujar dia.

Ia menambahkan, BNP Paribas DJIM Global Technology T50S USD tentunya akan menambah jajaran pilihan produk investasi yang menawarkan akses ke sektor teknologi global yang ditawarkan ke nasabah setia.

“Kami senang sekali dapat bermitra dengan PT BNP Paribas AM sebagai salah satu mitra andalan kami,” ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tangkap Peluang Sektor Teknologi Global

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

BNP Paribas DJIM Global Technology T50S USD bertujuan mereplikasi Indeks DJIM Global Technology Titans 50 yang dikeluarkan oleh penyedia indeks global terkemuka S&P Dow Jones Indices.

Komposisi indeks sebesar 96 persen didominasi oleh industri internet & social media, perangkat lunak, semikonduktor, dan perangkat keras komputer. Sementara 4 persen nya merupakan representasi dari industri layanan komputer dan perangkat telekomunikasi.

Indeks tersebut juga cukup terdiversifikasi yang tidak ada satu pun bobot industri yang melebihi 30 persen, yang menunjukkan distribusi yang merata di berbagai segmen.

Konstituen saham di indeks diseleksi berdasarkan penyaringan aktivitas bisnis dan rasio hutang, sehingga menjadikan reksa dana ini sesuai dengan etika dan prinsip Syariah tanpa mengabaikan peluang terhadap inovasi dan pertumbuhan.

PT BNP Paribas AM percaya konsep indeksasi sesuai untuk menangkap peluang dalam sektor teknologi global. Melihat karakteristik sektornya yang dinamis dan masih terus berkembang, dibutuhkan cara yang efisien untuk merepresentasikan sektor turunannya secara menyeluruh.

Selain itu, investor juga ,memerlukan informasi yang transparan setiap kali terjadi perkembangan, dan hal ini hanya dapat diakomodasi melalui solusi indeksasi ini.

“Kemitraan baru ini memperluas ketersediaan akses reksa dana ini, karena kami percaya bahwa ketergantungan masyarakat pada teknologi akan terus tumbuh,” ujar Priyo.

Priyo mengatakan, dalam berinvestasi, eksposur ke sektor ini akan memiliki nilai tambah dalam jangka panjang dan menambah diversifikasi ke portofolio investor.

“Bersama mitra-mitra kami saat ini, kami berharap dapat terus memberikan solusi investasi yang relevan dengan kondisi global yang kian berubah bagi para investor.” kata Priyo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya