Susul Negara Maju, OJK Ingin Kapitalisasi Pasar Modal RI Tembus 70 Persen terhadap PDB

OJK menyatakan, Indonesia mencatatkan kenaikan pertumbuhan kapitalisasi pasar menajdi 50,76 persen terhadap PDB.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Nov 2021, 14:18 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2021, 14:18 WIB
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen (Dok: BEI)
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen (Dok: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kapitalisasi pasar modal Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 50,76 persen. Kepala Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen berharap, angka tersebut bisa terus dikerek hingga 70 persen.

"Jadi kalau kita lihat beberapa negara maju sudah di atas 100 persen. Event negara kecil seperti Singapura itu market kapitalisasinya sudah 109 persen daripada GDP negara Singapura," ungkap Hoesen dalam OJK Mengajar - Bijak Berinvestasi di Pasar Modal bagi Investor Pemula,” Kamis (18/11/2021).

"Alhamdulillah indonesia yang sebelumnya di bawah 50 persen sekitar 45 persen, sekarang sudah naik jadi 50,76 persen,” ia menambahkan.

Adapun sejumlah negara lain yang sudah mencatatkan perbandingan kapitalisasi pasar modal terhadap GDP di atas 100 persen, yakni Australia 129,38 persen.

Kemudian Hong Kong bahkan mencapai 869,92 persen, dan Taiwan 294,75 persen. Indonesia sendiri, kata Hoesen, mengalami kenaikan yang cukup menggembirakan dari sebelumnya di bawah 50 persen.

"Alhamdulillah kita di satu sisi tumbuh terus. Sekarang masih di bawah 51 persen. Harapannya kita bisa di atas 70 persen seperti Jepang. di mana market-nya cukup likuid dan dalam. Sehingga bisa stabil dan resilient," ujar Hoesen.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kapitalisasi Pasar pada Pekan Lalu

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia menguat selama sepekan. Hal ini ditunjukkan dari kenaikan signifikan rata-rata volume transaksi harian dan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 8-12 November 2021.

IHSG menguat 1,05 persen pada periode 8-12 November 2021. IHSG naik ke posisi 6.651,05 dari pekan lalu di posisi 6.581,78. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu, 13 November 2021,  kapitalisasi juga menguat 1,09 persen menjadi Rp 8.166,56 triliun pada pekan ini. Pekan lalu, kapitalisasi pasar tercatat Rp 8.078,47 triliun.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa juga melonjak mencapai 48,42 persen menjadi 26,51 miliar saham dari pekan lalu 17,86 miliar saham. Kenaikan juga diikuti rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 5,18 persen dari Rp 11,18 triliun pada pekan lalu menjadi Rp 11,76 triliun.

Demikian juga rata-rata frekuensi harian bursa naik 3,81 persen menjadi 1.243.797 kali transaksi dari pekan sebelumnya 1.198.161 kali transaksi.

Investor asing juga mencatat nilai beli bersih Rp 53,58 miliar pada Jumat, 12 November 2021. Sepanjang 2021, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 40,76 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya