Wall Street Tergelincir Imbas Volatilitas Perdagangan Berlanjut

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones ditutup sedikit berubah ke posisi 34.160,78.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Jan 2022, 06:19 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2022, 06:19 WIB
Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas
Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Kamis, 27 Januari 2022. Wall street lesu menyusul investor mempertimbangkan pernyataan terbaru dari the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS, laporan produk domestik bruto (PDB) terbaru dan laba perusahaan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones ditutup sedikit berubah ke posisi 34.160,78. Rata-rata indeks saham unggulan naik lebih dari 600 poin pada level tertingginya.

Indeks S&P 500 susut 0,5 persen menjadi 4.326,51. Indeks Nasdaq tergelincir 1,4 persen menjadi 13.352,78. Pada awal sesi perdagangan, dua indeks acuan itu berada di zona positif.

Pada pekan ini, di tengah pergerakan saham intraday yang volatile, indeks Dow Jones susut 0,3 persen. Sedangkan indeks S&P 500 melemah 1,6 persen dan indeks Nasdaq merosot lebih 3 persen.

The Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini dengan kuat mengindikasikan kenaikan suku bunga pertama sejak akhir 2018 dapat segera terjadi setelah Maret.

Ketua The Fed Jerome Powell mengguncang pasar dengan mengatakan bank sentral memiliki “cukup banyak ruang” untuk menaikkan suku bunga sebelum berdampak negatif pada ketenagakerjaan.

"Keputusan FOMC kemarin dan tekanan Powell positif dan negatif untuk pasar, tetapi pada akhirnya, itu sebagian besar memperkuat apa yang kita ketahui The Fed serius tentang menaikkan suku bung aitu akan terus menjaga pasar tetap bergejolak,” ujar Pendiri Sevens Report Tom Essaye dilansir dari CNBC, Jumat (28/1/2022).

Di sisi lain, pada Kamis pekan ini, investor juga mencerna sejumlah sentimen antara lain pembacaan data ekonomi dan laporan laba perusahaan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pertumbuhan Ekonomi AS Melonjak

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV 2021 melonjak 6,9 persen dari tahun sebelumnya, dilaporkan Departemen Perdagangan AS. Ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan ekonomi tumbuh pada kecepatan tahunan 5,5 persen dalam tiga bulan yang berakhir pada 2021.

"Laporan PDB kuartal IV adalah kejutan positif yang menyenangkan dalam serangkaian poin data ekonomi yang baru-baru ini mengecewakan," ujar Vice President of Investment Strategy Glenmede, Mike Reynolds.

Dari sisi pendapatan, Intel dan Tesla membukukan angka kuartalan yang kuat. Namun, saham Intel dan Tesla masing-masing turun 7 persen dan 11,6 persen.

Saham Netflix melonjak 7,5 persen pada Kamis pekan ini setelah Pershing’s Bill Ackman membeli 3,1 juta saham. Tiga indeks acuan berada di wilayah negatif bulan ini, dengan indeks Nasdaq susut lebih dari 17 persen dari tertinggi intraday.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya