Selain Data Center, Puradelta Lestari Raih Permintaan Lahan Industri

Direktur PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), Tondy Suwanto menuturkan, permintaan lahan industri pada awal 2022 cukup tinggi.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Feb 2022, 08:35 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2022, 08:35 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) menargetkan prapenjualan atau marketing sales Rp 1,8 triliun pada 2022.Prapenjualan tersebut terutama ditopang oleh penjualan lahan industri di samping penjualan lahan dan produk hunian serta komersial.

Direktur PT Puradelta Lestari Tbk, Tondy Suwanto menuturkan, permintaan lahan industri pada awal 2022 cukup tinggi walaupun situasi pandemi COVID-19 belum berakhir.

"Kami melihat permintaan lahan industri dari sektor data center justru meningkat di tengah masa pandemi ini," ujar Tondy dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (18/2/2022).

Ia menambahkan, dengan banyaknya permintaan lahan industri dari sektor data center, disertai dengan upaya dan kesiapan perseroan dalam membangun infrastruktur dan utilitas khusus yang diperlukan untuk mendukung aktivitas pelanggan data center.

"Kami meyakini bahwa di tahun 2022 akan semakin banyak pemain data center yang bergabung di kawasan industri GIIC Kota Deltamas," ia menambahkan.

Perseroan sudah siapkan sebuah zona khusus di kawasan industri GIIC Kota Deltamas yang didedikasikan untuk industri data center dan industri serupa. Zona khusus ini dilengkapi dengan kehandalan pasokan listrik premium yang optimal dan serat optik privat yang memberikan keamanan data terhadap data yang dikelola masing-masing pelanggan data center.

"Hal ini menjadi keunggulan utama bagi kawasan industri GIIC Kota Deltamas untuk menarik calon pelanggan data center," ujar dia.

Ia menambahkan, berbekal fasilitas dan utilitas yang terus disempurnakan tersebut, kawasan industri GIIC Kota Deltamas siap menjadi pusat data center.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Masih Ada Permintaan Lahan Industri

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tondy menuturkan, awal 2022 masih ada permintaan lahan industri sekitar 70 hektar. Di samping sektor data center, terdapat permintaan dari sektor industri lain seperti industri terkait otomotif, industri pangan, maupun industri perabot rumah tangga.

"Oleh sebab itu, kami meyakini dapat meraih target marketing sales sebesar Rp1,8 triliun di tahun 2022,” kata Tondy Suwanto.

Permintaan akan lahan atau produk hunian dan komersial juga diperkirakan akan meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan industri di Kota Deltamas dan sekitarnya.

Dengan perkembangan aktivitas yang pesat di Kota Deltamas, Perseroan akan terus mengembangkan kawasan hunian dan komersialnya di Kota Deltamas dengan mempertimbangkan permintaan pasar.

"Kami meyakini bahwa permintaan hunian dan komersial akan terus meningkat, apalagi dengan proyek-proyek infrastruktur dan fasilitas komersial yang juga telah mulai dibangun di Kota Deltamas dan sekitarnya," ujar dia.

Namun demikian, di tengah situasi pandemi seperti ini, Tondy menuturkan juga perlu melihat perkembangan permintaan pasar dengan jeli.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya