Aksi Beli Saham oleh Investor Asing Sentuh Rp 28,17 Triliun

Berdasarkan data BEI sepanjang tahun berjalan 2022, aliran dana investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia mencapai Rp 28,17 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Mar 2022, 10:20 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2022, 10:20 WIB
FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pasar saham Indonesia masih menarik investor asing. Hal ini ditunjukkan dari aliran dana asing yang masuk pasar saham Indonesia.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI),sepanjang tahun berjalan 2022, aliran dana investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia mencapai Rp 28,17 triliun. Pada perdagangan Jumat, 4 Maret 2022, aksi beli investor asing mencapai Rp 2,39 triliun.

Mengutip data RTI, saham-saham yang dibeli investor asing di seluruh pasar secara year to date (ytd) antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 5,2 triliun, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 4,1 triliun, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 3,6 triliun, PT Telkom Indonesia Tbk senilai Rp 3,4 triliun, dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) senilai Rp 2,6 triliun.

Selanjutnya, investor asing beli saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 1,3 triliun, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) senilai Rp 1,2 triliun, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) senilai Rp 1 triliun, PT United Tractors Tbk (UNTR) senilai Rp 637,7 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 546,4 miliar.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, aliran dana asing yang masih masuk ke pasar saham Indonesia didukung fundamental ekonomi Indonesia yang masih solid. Selain itu, kinerja emiten pada 2021 juga menjadi sentimen positif ditambah dividen jumbo yang akan dibagikan emiten. Herditya menilai, hal tersebut menarik dana asing masuk ke pasar saham Indonesia.

"Ditambah dengan harga komoditas yang terus menguat tentunya juga mendorong asing melakukan pembelian di emiten pertambangan,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu (5/3/2022).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Aksi Beli Investor Asing selama Sepekan

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Ia menambahkan, jika dicermati selama sepekan, aksi beli saham oleh investor asing masih diwarnai oleh pembelian saham tambang meski pun saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masih menjadi primadona pekan ini,

Adapun aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar selama sepekan antara lain PT Bank Jago Tbk senilai Rp 1,1 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 743,2 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 514,9 miliar, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 345,6 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 326,8 miliar.

Selanjutnya saham PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) senilai Rp 311,1 miliar, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) senilai Rp 252,2 miliar, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) senilai Rp 235,2 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 201,8 miliar, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) senilai Rp 173,3 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya