Cermati Saham Pilihan Ini saat IHSG Bakal Konsolidasi

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG terlihat masih betah dalam area konsolidasi wajar.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Mar 2022, 07:37 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2022, 07:37 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi konsolidasi pada perdagangan Rabu (16/3/2022). Analis menilai, masih minim sentimen yang dapat dongkrak IHSG.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG terlihat masih betah dalam area konsolidasi wajar dengan potensi tekanan masih cukup besar dalam rentang jangka waktu pendek.

“Minimnya sentimen yang dapat dongkrak kenaikan IHSG, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola gerak IHSG,” kata dia dalam catatannya.

Ia mengatakan, masih kuatnya fundamental ekonomi Indonesia yang terlihat dari data tentu dapat menopang pola gerak IHSG ke depan sehingga pola pergerakan IHSG cenderung lebih konsolidatif. William prediksi, IHSG akan bergerak di kisaran 6.823-6.996.

Sementara itu, pengamat pasar modal Edwin Sebayang mengatakan, harga minyak turun 6,85 persen menjadi salah satu katalis pendorong indeks Dow Jones sehingga naik 1,82 persen.

"Jika penguatan cukup tajam indeks Dow Jones dikombinasikan dengan penguatan EIDO sebesar 0,16 persen berpotensi menjadi sentimen positif bagi IHSG untuk menguat," ujar Edwin.

Namun, Edwin ingatkan investor kembali perlu waspada dan berhati-hati akan berlanjutnya koreksi harga saham yang berbasis komoditas antara lain harga emas turun 1,9 persen, batu bara susut 9,76 persen, minyak 6,9 persen dan crude palm oil (CPO) merosot 3,08 persen.

Selain itu, harga timah tergelincir 3,43 persen di tengah kembali naiknya imbal hasil obligasi Amerika Serikat untuk tenor 10 tahun. Hal ini mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS sekitar 25 basis poin. Hal tersebut berpotensi menjadi sentimen negatif penekan IHSG.

Edwin perkirakan, IHSG bergerak di kisaran 6.876-6.978 pada Rabu pekan ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saham Pilihan

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Untuk saham yang dapat dicermati pelaku pasar, Edwin memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Selain itu, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Sedangkan William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Kemudian saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya