IHSG Kembali Sentuh Rekor Tertinggi Baru di 6.992, Ini Pemicunya

Laju IHSG diprediksi masih melanjutkan penguatan pada Kamis, 17 Maret 2022 seiring uji resistance 6.996 dan level psikologis 7.000.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Mar 2022, 23:47 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2022, 23:47 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tembus rekor tertinggi baru pada penutupan perdagangan saham, Rabu, 16 Maret 2022.

Mengutip data RTI, IHSG melambung 1,07 persen ke posisi 6.992,39. Posisi tersebut termasuk penutupan tertinggi sepanjang masa. Indeks LQ45 menguat 1,23 persen ke posisi 1.013,60. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.992,39 dan terendah 6.946,84. Sebanyak 315 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 215 saham melemah dan 152 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.327.788 kali dengan volume perdagangan 22 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 2,3 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 14.282.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXenergy naik 2,1 persen dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic menanjak 1,11 persen dan indeks sektor saham nonsiklikal melambung 1,72 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan,  IHSG menguat ke posisi 6.992 pada perdagangan Rabu, 16 Maret 2022. Hal ini sejalan dengan pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Asia yang kompak menguat.

"Hal ini dipengaruhi oleh turunnya harga minyak dunia yang tentu saja akan mengurangi tekanan inflasi di Amerika Serikat. Kemudian dari sisi lain memang investor masih menanti rilis suku bunga the Fed yang diperkirakan paling tidak minimal naik 25 basis poin," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Selain itu, ia menuturkan, aliran asing juga masih besar. "Kami perkirakan hal ini dipengaruhi oleh fundamental ekonomi Indonesia yang cukup solid, dapat dicermati rilis data ekonomi seperti neraca perdagangan surplus dan ekspor Indonesia dari sisi tambang juga cukup besar proporsinya," kata dia.

Herditya prediksi, IHSG masih melanjutkan penguatan pada Kamis, 17 Maret 2022 seiring uji resistance 6.996 dan level psikologis 7.000.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Top Gainers dan Losers

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham SINI menguat 25 persen

-Saham INDX menguat 24,32 persen

-Saham POLA menguat 23,86 persen

-Saham YPAS menguat 16,15 persen

-Saham PNSE menguat 15,38 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham PANI melemah 7 persen

-Saham SQMI melemah 6,94 persen

-Saham MKPI melemah 6,92 persen

-Saham TMAS melemah 6,91 persen

-Saham DAYA melemah 6,90 persen

Aksi Investor Asing

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 659,3 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 371,6 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 208,3 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 141,8 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 111,3 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 134 miliar

-Saham MDKA senilai Rp 26,5 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 14,6 miliar

-Saham BTPS senilai Rp 11,8 miliar

-Saham ICBP senilai Rp 11,8 miliar

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya