Vaksin Booster Syarat Mudik Lebaran 2022 Jadi Katalis Positif IHSG

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis (24/3/2022), IHSG melonjak 0,61 persen ke posisi 7.038,44.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Mar 2022, 13:22 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2022, 13:22 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus level tertinggi baru secara intraday pada Kamis (24/3/2022). Hal itu didukung aksi beli investor asing dan syarat vaksin dan vaksin booster terkait mudik Lebaran 2022.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama,IHSG melonjak 0,61 persen ke posisi 7.038,44. Indeks LQ45 menanjak 1,01 persen ke posisi 1.021,91. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Sesi pertama, IHSG sentuh posisi tertinggi intraday 7.042,37 dan terendah 6.977,83. Sebanyak 277 saham menguat sehingga angkat IHSG. 211 saham melemah dan 176 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 915.813 kali dengan volume perdagangan 19,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 860,23 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.317.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG sudah menembus level support 7.000 dan sesi I ditutup di posisi 7.038. “Hal tersebut masih inline dengan teknikal yang kami berikan tadi pagi dan sudah menyentuh 7.040 sebagai target terdekat dari IHSG,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia mengatakan, di sisi lain, aliran investor asing yang masuk ke bursa saham Indonesia. Pada sesi I tercatat aksi beli sekitar Rp 789 miliar.

"Nampaknya hal ini ditopang dari ekonomi Indonesia yang semakin kuat meski pun ada faktor ketidakpastian dari global, ditambah kabar positif bahwa mudik Lebaran di tahun ini kembali dibuka dengan persyaratan vaksin dan booster,” kata dia.

Ia menuturkan, hal tersebut menjadi katalis positif dengan ekonomi Indonesia akan berjalan kembali dan menguat.

”Ekonomi berjalan, ekonomi solid berarti akan semakin menarik iklim investasinya,” kata dia.

Herditya mengatakan, dengan mudik Lebaran kembali dibuka dapat berdampak terhadap sektor saham konsumer dan infrastruktur seperti jalan tol.

Hal ini seiring ada potensi pertumbuhan pendapatan dan kinerja membaik karena dibukanya mudik Lebaran. Sebelumnya sektor konsumer terdampak kenaikan harga komoditas saat konflik Rusia-Ukraina maka diperkirakan bisa membaik.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Top Gainers dan Losers

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham SDMU melonjak 34,55 persen

-Saham SKBM melonjak 21,84 persen

-Saham BOSS melonjak 11,82 persen

-Saham BIPI melonjak 11,76 persen

-Saham CENT melonjak 11,54 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham SUPR melemah 6,99 persen

-Saham SBMA melemah 6,86 persen

-Saham TFCO melemah 6,85 persen

-Saham RELI melemah 6,84 persen

-Saham FORU melemah 6,82 persen


Aksi Investor Asing

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 216 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 210,1 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 141,1 miliar

-Saham TINS senilai Rp 58,3 miliar

-Saham INCO senilai Rp 55,2 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 74,7 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 24,9 miliar

-Saham SCMA senilai Rp 17,3 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 17,1 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 14,6 miliar


Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 0,12 persen, indeks Korea Selatan susut 0,44 persen, indeks Jepang Nikkei tergelincir 0,07 persen, indeks Shanghai melemah 0,74 persen dan indeks Taiwan susut 0,24 persen. Sementara itu, indeks Thailand menguat 0,29 persen dan indeks Singapura bertambah 0,85 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya