Wall Street Beragam Tersengat Tekanan Saham Netflix

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 0,7 persen menjadi 35.160,79.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Apr 2022, 09:19 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2022, 07:30 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu, 20 April 2022. Wall street dipengaruhi pasar yang terbagi atas pelaku pasar yang evaluasi hasil kuartal I 2022.

Hal ini ditunjukkan dari indeks Nasdaq anjlok imbas saham Netflix yang tertekan dan indeks Dow Jones mendapatkan dukungan dari kinerja Procter and Gamble.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 0,7 persen menjadi 35.160,79. Indeks S&P 500 mendatar di posisi 4.459,45. Indeks Nasdaq melemah 1,2 persen ke posisi 13.453,07.

Saham Netflix melemah 35 persen setelah hasil kuartalan yang menunjukkan kehilangan 200 ribu pelanggan pada kuartal I 2022. Hal ini terjadi pertama dalam 10 tahun. Hal itu adalah penurunan terbesar sejak 2004, dan perusahaan layanan streaming itu menjadi saham dengan kinerja terburuk di indeks S&P 500 pada 2022.

Saham Netflix susut 62 persen. Hasil kuartalan perseroan diikuti oleh gelombang penurunan peringkat oleh 10 analis wall street yang juga mengutip panduan keuangan yang lemah.

Tekanan saham Netflix menyerest saham perusahaan streaming lainnya ke zona merah. Saham Disney melemah 5,6 perse, saham Roku merosot 6,2 persen, dan Discovery turun 6 persen. Selain itu, Paramount susut 8,6 persen.

Hal ini membuat investor takut untuk membeli saham teknologi lain jelang rilis kinerja. Saham Tesla turun 5 persen, Amazon dan Salesforce tergelincir lebih dari 2 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham di Wall Street

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas
Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Di sisi lain, saham Procter and Gamble naik 2,7 persen dan membantu mengangkat Dow Jones setelah melaporkan hasil lebih baik dari perkiraan dan meningkatkan panduan pendapatan setahun sepenuhnya. Saham IBM, komponen Dow lainnya naik lebih dari 7,1 persen menyusul penurunan pendapatan dan laba.

"Perusahaan sejauh ini menyoroti permintaan yang kuat di seluruh industri terlepas dari tekanan inflasi dan rantai pasokan,” ujar Analis Baird, Ross Mayfield, dilansir dari CNBC, Kamis (21/4/2022).

Sekitar 12 persen dari perusahaan S&P 500 melaporkan laba kuartal I 2022. Dengan 80 persen dari perusahaan tersebut mengalahkan harapan analis. Namun, rilis laba dan pendapatan perusahaan belum diikuti panduan perusahaan.

Di luar laba perusahaan, perusahaan juga mencermati imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun melemah setelah sentuh 2,94 persen ke level tertinggi sejak akhir 2018 pada Selasa, 19 April 2022.

“Tampaknya ada beberapa kelelahan di sekitar kenaikan suku bunga dan inflasi. Pasar kemungkinan telah memperkirakan kenaikan suku bunga di masa depan, inflasi kemungkinan mendekati puncaknya, dan saya pikir ada beberapa sentimen positif saat musim laporan keuangan,” ujar CEO Defiance ETFs Sylvia Jablonski.

Ia mencatat konsumen masih kuat dengan pengeluaran dan penghematan USD 2 triliun. Perusahaan juga terus menunjukkan kekautan dalam kekuatan harga dan neraca.

“Meskipun pertumbuhan mungkin melambat, tahun ini masih bisa bersiap untuk kinerja S&P 500 mid-digit,” ujar dia.

 

Penutupan Wall Street pada Perdagangan 19 April 2022

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 19 April 2022. Hal ini seiring pelaku pasar menavigasi salah satu minggu tersibuk musim laporan keuangan perusahaan dan memantau pergerakan suku bunga terbaru.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 499,51 poin atau 1,45 persen ke posisi 34.911,20. Indeks S&P 500 menguat 1,61 persen menjadi 4.462,21. Indeks Nasdaq bertambah 2,15 persen ke posisi 13.619,66.

Saham telah berada di bawah tekanan baru-baru ini dengan indeks S&P 500 merosot selama dua minggu berturut-turut. Namun, investor menambahkan aset berisiko pada perdagangan Selasa pekan ini. Indeks kapitalisasi kecil dan menengah Russell 2000 menguat 2,1 persen.

“Baik sentimen maupun posisi sekarang terlalu bearish (melemah) menurut pandangan kami. Sementara kami sedikit mengurangi alokasi saham kami. Kami tetap konstruktif pada saham dan berpikir reli jangka pendek mungkin terjadi terutama di segmen kapitalisasi pasar kecil dan beta tinggi,” ujar Marko Kolanovic dari JPMorgan, kepada klien, dilansir dari CNBC, Rabu, 20 April 2022.

 

 

Gerak Saham di Wall Street

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Sementara itu, saham bank mencatat penguatan seiring suku bunga bergerak lebih tinggi. Di sisi lain, bank regional dan meengah melaporkan kinerja laba. Saham Citizens Financial menguat 6,8 persen dan mengalahkan kinerja pada kuartal I. Saham JPMorgan naik lebih dari dua persen.

Saham industri media dan teknologi juga ikut menguat. Saham Disney dan Netflix naik 3,2 persen. Saham Microsoft dan Alphabet masing-masing naik 1,7 persen dan 1,8 persen.

Chief Investment Strategist Delos Capital Advisors, Andrew Smith menuturkan, keuntungan untuk saham tetap ada meski kenaikan suku bunga lebih lanjut.”Mungkin menjadi tanda investor seharusnya tidak percayai reli pada Selasa pekan ini,” kata dia.

Smith menilai, banyak saham-saham defensif yang menguat dan pelaku pasar mendapatkan rotasi tersebut. “Tetapi saham teknologi naik dengan imbal hasil juga bergerak menguat, itu bukan kejadian normal,” kata dia.

Laporan laba mendorong pergerakan saham individu pada perdagangan Selasa pekan ini. Johnson&Johnson melaporkan kinerja kuartalan yang beragam dengan pendapatan per saham melampaui harapan pendapatan. Sedangkan pendapatan meleset dari perkiraan analis. Saham Johnson&Johnson naik 3 persen.

Saham Hasbro naik sekitar 5 persen meski perusahaan mainan itu membukukan laba lebih lemah dari perkiraan. Pendapatan sesuai dengan perkiraan. Saham Travelers Companies susut 4,9 persen dan Lockheed Martin melemah 1,6 persen setelah membukukan kinerja yang beragam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya