Liputan6.com, Jakarta - PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2022 sebesar USD 40 juta-50 juta atau sekitar Rp 576,32 miliar hingga Rp 720,40 miliar (asumsi kurs Rp 14.408 per dolar AS)
Direktur Keuangan Archi Indonesia, Hidayat Dwiputro Sulaksono mengatakan, capex tersebut digunakan untuk pit yang terdampak bencana alam.
Baca Juga
“Target capex tahun ini adalah antara Rp 40-50 juta dimana capex ini adalah untuk melanjutkan lagi pengembangan kegiatan penambangan kami serta salah satunya adalah untuk kegiatan di pit yang terdampak,” ujar Hidayat dalam konferensi pers, Selasa (26/4/2022).
Advertisement
Seperti yang diketahui sebelumnya, pada 2022 terjadi bencana alam di salah satu pit yang mempunyai high grade sehingga dampak produksi penurunan sekitar 25 persen.
“Otomatis dengan penurunan ini akan memberikan dampak kepada laba dan pendapatan pada perusahaan,” kata Direktur Utama Archi, Rudy Suhendra.
Rudy juga berharap agar pendapatan dan laba Archi lebih baik meskipun terjadi penurunan produksi.
“Jadi harapan kami di akhir tahun pendapatan dan laba dapat lebih bagus daripada penurunan produksi tersebut,” ujar dia.
Sementara itu, awalnya Archi sudah berencana untuk pengembangan kapasitas pabrik di tahun 2022. Namun, akibat bencana alam harus mengubah rencana di 2022, sehingga fokus utama dari perusahaan salah satunya untuk memperbaiki pit yang terdampak.
“Sejauh ini proses berjalan dengan lancar sesuai dengan target yang kita harapkan. Kami berharap dapat segera selesaikan seperti rencana kami di kuartal III dan juga di tahun ini kami sedang fokus terhadap rencana perseroan ke depan untuk melakukan underground mining,” imbuhnya.
Archi Indonesia berharap underground mining mampu memperbaiki dari sisi keuangan perusahaan serta cadangan emas.
“Ini merupakan salah satu kunci buat perusahaan ke depan karena ekspektasi kami dengan underground ini kita akan memperbaiki dari sisi financial perusahaan dan gold reserve,” ungkap Rudy.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hasil RUPST 2021
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) telah menyetujui penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021, yakni sebesar USD 200.000 ditetapkan sebagai dana cadangan.
Sedangkan sisa laba bersih sebesar USD 74.868.148 dicatat sebagai laba ditahan perseroan. RUPST ini merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan oleh perseroan setelah menyelesaikan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering atau IPO) pada Juni 2021.
RUPST juga telah menyetujui pengunduran diri dari Adam Jaya Putra dan Shawn David Crispin dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan, serta Ali Abbas Badre Alam dari jabatannya sebagai Komisaris Perseroan. Demikian mengutip dari keterangan tertulis, Rabu, 27 April 2022.
Di sisi lain, RUPST mengangkat Rudy Suhendra sebagai Direktur Utama Perseroan, lalu Hidayat Dwiputro Sulaksono serta Scott Gerald Atkinson sebagai Direktur Perseroan yang baru.
Sementara itu, Kenneth Ronald Kennedy Crichton sebagai Komisaris Utama dan Jhoni Ginting sebagai Komisaris Independen PT Archi Indonesia Tbk.
Dengan perubahan tersebut, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Archi Indonesia, efektif setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), menjadi sebagai berikut:
Susunan Komisaris:
Komisaris Utama : Kenneth Ronald Kennedy Crichton
Komisaris : Rizky Indrakusuma
Komisaris : Abed Nego
Komisaris Independen : Dr. Ir. Bambang Setiawan
Komisaris Independen : Hamid Awaluddin
Komisaris Independen : Jhoni Ginting
Susunan Direksi:
Direktur Utama : Rudy Suhendra
Direktur : Christian Emanuel David Sompie
Direktur : Hidayat Dwiputro Sulaksono
Direktur : Scott Gerald Atkinson
Advertisement
Prospek Bisnis
Melihat kondisi terkini terkait salah satu pit milik entitas anak, PT Tambang Tondano Nusajaya (PT TTN) yang mengalami kejadian bencana alam pada awal Januari 2022, perseroan memperkirakan hal tersebut akan berdampak terhadap jumlah produksi emas sekitar 25 persen untuk 2022.
Hal itu juga akan berdampak juga terhadap kinerja keuangan perseroan. Namun demikian, perseroan memiliki polis asuransi yang cukup komprehensif sehubungan dengan kerusakan (Damage) dan Business Interruption.
Sementara itu, kinerja operasional perseroan selama kuartal I 2022 telah menunjukkan hasil yang cukup baik, di mana jumlah produksi emas berhasil mencapai target yang direncanakan.
Selain itu, proses remediasi untuk pit yang terdampak juga berjalan sesuai jadwal. Per 20 April lalu, perseroan telah mulai melakukan perbaikan jalan akses serta dinding di dalam pit.
Secara keseluruhan, pada 2022, Perseroan berencana untuk berfokus pada optimalisasi pit-pit tambang lainnya yang beroperasi sementara mengambil langkah-langkah remediasi agar pit yang terdampak bencana dapat kembali beroperasi sesuai jadwal.
Selanjutnya
Selain itu, perseroan juga akan terus mengimplementasikan langkah-langkah strategis efisiensi biaya, serta terus memastikan keberlangsungan aktivitas eksplorasi.
"Kami mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan yang telah diberikan para pemegang saham, jajaran manajemen serta seluruh karyawan perseroan selama tahun 2021," ujar Direktur Utama Archi Indonesia, Rudy Suhendra.
Ia menambahkan, meskipun melihat 2022 tetap menjadi tahun yang penuh dengan tantangan, pihaknya berharap jika langkah-langkah konsolidasi strategis yang telah dilakukan dapat mendukung pertumbuhan bisnis perseroan secara berkelanjutan pada tahun-tahun mendatang.
"Dan pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan,” ujar dia.
Advertisement