Produksi Archi Indonesia Bakal Turun 25 Persen pada 2022, Ini Penyebabnya

Manajemen PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) berharap kenaikan harga emas dapat bantu kinerja keuangan perseroan pada 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 27 Apr 2022, 17:26 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2022, 17:26 WIB
Tambang emas Toka Tindung milik PT Archi Indonesia Tbk (Dok: PT Archi Indonesia Tbk)
Tambang emas Toka Tindung milik PT Archi Indonesia Tbk (Dok: PT Archi Indonesia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menyatakan dampak bencana alam di salah satu pit perseroan pada 2022 akan menurunkan produksi sekitar 25 persen pada 2022. Hal itu akan berdampak terhadap kinerja keuangan perseroan.

"Seperti yang sudah dijelaskan di tahun 2022 terjadi bencana alam di salah satu pit kebetulan pit itu yang terdampak adalah yang mempunyai high grade sehingga dampak produksi penurunan sekitar 25 persen otomatis dengan penurunan ini akan memberikan dampak kepada laba dan pendapatan pada perusahaan,” ujar Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk, Rudy Suhendra, ditulis Rabu (27/4/2022).

Namun, harga emas terlihat meningkat pada 2022 daripada tahun sebelumnya. "Seperti yang kita ingat bahwa di 2022 kita lihat bahwa harga emas dibandingkan tahun lalu mengalami peningkatan,” ujar Rudy.

Hal itu membuat Rudy berharap pendapatan dan laba perseroan pada akhir tahun lebih baik dengan adanya penurunan produksi tersebut.

"Jadi harapan kami di akhir tahun pendapatan dan laba dapat lebih bagus daripada penurunan produksi tersebut. Tapi, itu semua kita lihat dalam perjalanan nanti dengan seiring dengan harga emas yang yang ada di market," imbuhnya.

Archi Indonesia akan melakukan ekspansi pada 2022 dengan fokus utama memperbaiki pit yang terdampak.

"Awalnya kami sudah rencana untuk pengembangan kapasitas pabrik di 2022. Namun, akibat bencana alam kami harus mengubah rencana kita di 2022. Sehingga fokus utama dari perusahaan salah satunya untuk memperbaiki pit yang terdampak dan sejauh ini proses mediasi berjalan dengan lancar sesuai dengan target yang kita harapkan,” ujar dia.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Underground Mining

Archi Indonesia
PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)

Archi juga berharap mampu menyelesaikan sesuai rencana pada kuartal III 2022. Pada 2022, perseroan juga melakukan underground mining dengan ekspektasi bisa memperbaiki dari sisi keuangan perusahaan.

"Kami berharap dapat segera selesaikan seperti rencana kami di kuartal III dan juga di tahun ini kami sedang fokus terhadap rencana perseroan ke depan untuk melakukan underground mining. Ini merupakan salah satu kunci buat perusahaan ke depan karena ekspektasi kami dengan underground ini kita akan memperbaiki dari sisi financial perusahaan,” ujar dia.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) telah sepakat untuk tidak membagikan dividen atas kinerja 2021.

"Seperti yang sudah disampaikan dalam rapat umum pemegang saham dan sudah diterima oleh shareholder bahwa di tahun 2021 atas kinerja tahun 2021 perusahaan memutuskan tidak membagikan dividen mengingat rencana pengembangan kami untuk ke depannya salah satunya potensi kita melakukan rencana penambangan underground,” ujar dia.

Dia menambahkan, salah satu pit yang terdampak bencana alam mempengaruhi terhadap laba dan pendapatan perusahaan.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 27 April 2022, saham ARCI melemah 1,95 persen ke posisi Rp 402 per saham. Saham ARCI dibuka stagnan Rp 410 per saham. Saham ARCI berada di level tertinggi Rp 412 dan terendah Rp 394 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.254 kali dengan volume perdagangan 303.413. Nilai transaksi Rp 12,4 miliar.

Belanja Modal 2022

Pabrik pengolahan emas Toka Tindung PT Archi Indonesia Tbk (Dok: PT Archi Indonesia Tbk)
PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)

Sebelumnya, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2022 sebesar USD 40 juta-50 juta atau sekitar Rp 576,32 miliar hingga Rp 720,40 miliar (asumsi kurs Rp 14.408 per dolar AS)

Direktur Keuangan Archi Indonesia, Hidayat Dwiputro Sulaksono mengatakan, capex tersebut digunakan untuk pit yang terdampak bencana alam.

“Target capex tahun ini adalah antara Rp 40-50 juta dimana capex ini adalah untuk melanjutkan lagi pengembangan kegiatan penambangan kami serta salah satunya adalah untuk kegiatan di pit yang terdampak,” ujar Hidayat dalam konferensi pers, Selasa (26/4/2022).

Seperti yang diketahui sebelumnya, pada 2022 terjadi bencana alam di salah satu pit yang mempunyai high grade sehingga dampak produksi penurunan sekitar 25 persen.

“Otomatis dengan penurunan ini akan memberikan dampak kepada laba dan pendapatan pada perusahaan,” kata Direktur Utama Archi, Rudy Suhendra.

Rudy juga berharap agar pendapatan dan laba Archi lebih baik meskipun terjadi penurunan produksi.

“Jadi harapan kami di akhir tahun pendapatan dan laba dapat lebih bagus daripada penurunan produksi tersebut,” ujar dia.

Sementara itu, awalnya Archi sudah berencana untuk pengembangan kapasitas pabrik di tahun 2022. Namun, akibat bencana alam harus mengubah rencana di 2022, sehingga fokus utama dari perusahaan salah satunya untuk memperbaiki pit yang terdampak.

“Sejauh ini proses berjalan dengan lancar sesuai dengan target yang kita harapkan. Kami berharap dapat segera selesaikan seperti rencana kami di kuartal III dan juga di tahun ini kami sedang fokus terhadap rencana perseroan ke depan untuk melakukan underground mining,” imbuhnya.

Archi Indonesia berharap underground mining mampu memperbaiki dari sisi keuangan perusahaan serta cadangan emas.

“Ini merupakan salah satu kunci buat perusahaan ke depan karena ekspektasi kami dengan underground ini kita akan memperbaiki dari sisi financial perusahaan dan gold reserve,” ungkap Rudy.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya