Bursa Saham Asia Menghijau, Investor Menanti Rilis Risalah Bank Sentral Australia

Bursa Saham Asia Pasifik menguat pada Selasa, 21 Juni 2022 jelang rilis risalah bank sentral Australia.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 21 Jun 2022, 09:16 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2022, 09:16 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar naik pada awal perdagangan pada Selasa (21/6/2022), sedangkan bitcoin terus meningkat setelah naik awal pekan ini. Sementara itu, bank sentral Australia siap untuk merilis risalah rapat pada Selasa pagi.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,19 persen pada awal perdagangan, sementara indeks Topix naik 1,2 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan juga berada di wilayah positif, diperdagangkan 0,16 persen lebih tinggi.

Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,69 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,12 persen.

Menjelang rilis risalah pertemuan Reserve Bank of Australia, Gubernur RBA Philip Lowe berbicara tentang inflasi dan kebijakan moneter. Ia mengatakan, dalam pidatonya, kalau inflasi di Australia akan mencapai puncaknya sekitar 7 persen pada akhir 2022. Hal ini karena gangguan rantai pasokan terkait pandemi COVID-19.

Lowe menuturkan, pengetatan kebijakan moneter dan kenaikan suku bunga secara global akan bekerja sama untuk menurunkan inflasi dengan menciptakan keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang.

“Mencapai keseimbangan itu tidak mudah dan ada risiko yang terlibat, tetapi suku bunga lebih tinggi akan mengurangi tekanan inflasi saat ini,” ujar dia mengutip dari laman CNBC, Selasa pekan ini.

Ia menambahkan, bank sentral Australia akan menaikkan suku bunga lebih besar untuk memetakan kembali inflasi 2-3 persen.

Di sisi lain, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengulangi rencana untuk menaikkan suku bunga acuan dua kali pada musim panas ini, dan menekankan target inflasi dua persen, menurut Reuters.

"Keputusan ini mendukung komitmen kami sebelumnya untuk menyesuaikan semua instrument kami dalam mandat kami, menggabungkan fleksibilitas jika diperlukan untuk memastikan bahwa inflasi stabil pada target 2 persen kami dalam jangka menengah," kata Lagarde.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harga Minyak di Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sementara itu, pasar Amerika Serikat akan kembali diperdagangkan pada Selasa setelah libur pada Senin. Rata-rata utama minggu lalu mengalami kerugian minggu ke-10 dalam 11 minggu di tengah kekhawatiran bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga secara agresif untuk menjinakkan inflasi dengan risiko menyebabkan penurunan ekonomi. S&P 500 turun 5,8 persen minggu lalu untuk kerugian mingguan terbesar sejak Maret 2020, merosot lebih dalam ke wilayah pasar beruang.

Bitcoin, cryptocurrency terbesar di dunia naik pada Senin, 20 Juni 2022 setelah jatuh di bawah level tertinggi 2017 selama akhir pekan. Itu naik di atas angka USD 20.000 untuk sebagian besar hari itu. Kemudian, Selasa selama jam perdagangan Asia, bitcoin terakhir naik 2,74 persen menjadi sekitar 20.638, menurut data Coin Metrics.

Indeks USD berada di 104,407. Sementara itu, Yen Jepang diperdagangkan pada 135,11 per dolar melemah dari level di atas 134. 

Lalu, dolar Australia berada di 0,6961, masih lemah terhadap perdagangan minggu lalu di atas 0,70. Harga minyak menguat pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent berjangka naik 1,04 persen menjadi USD 115,32 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat menguat 1,82 persen menjadi USD 111,55 per barel.

 

Bursa Saham Asia Beragam pada Senin 20 Juni 2022

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin, 20 Juni 2022. Hal ini seiring investor cermati reaksi pasar setelah China umumkan suku bunga pinjaman.

Di Korea Selatan, indeks Kospi memimpin koreksi di wilayah regional dengan merosot 2,04 persen ke posisi 2.391,03. Saham Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing turun dua persen.

Di China, indeks Shanghai melemah tipis ke posisi 3.315,43. Indeks Shenzhen naik 1,26 persen ke posisi 12.487,13.  China pertahankan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun pada awal pekan ini, hal ini sesuai dengan polling Reuters.

Di Hong Kong, indeks Hang Seng menguat 0,42 persen ke posisi 21.163,91. Saham AIA bertambah 1,32 persen. Saham Alibaba turun 0,21 persen di Hong Kong.

Sementara itu, di Jepang, indeks Nikkei 225 susut 0,74 persen ke posisi 25.771,22. Indeks Topix melemah 0,92 persen ke posisi 1.818,94. Indeks Australia tergelincir 0,64 persen ke posisi 6.433,40. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,15 persen.

"Sulit untuk menemukan tempat bersembunyi dengan harga obligasi yang bergerak bersama dengan pasar  saham,” ujar Senior Advisor Fountainhead Partners, Pu Yonghao dikutip dari CNBC.

 

 

 

Imbal Hasil Obligasi

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Ia menuturkan, obligasi dan saham secara konvensional bertindak sebagai lindung nilai terhadap satu sama lain, tetapi sekarang bergerak bersama-sama.

Imbal hasil pada treasury 10 tahun Amerika Serikat mencapai level tertinggi dalam 11 tahun menjelang the Federal Reserve mengumumkan kenaikan suku bunga paling agresif sejak 1994.

Kemudian imbal hasil turun ke posisi 3,23 persen pada jam perdagangan di Asia.Indeks dolar AS berada di posisi 104,502. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 134,68 per dolar AS.

Dolar Australia di 0,6981. Harga minyak Brent pada jam perdagangan di Asia melemah 0,55 persen ke posisi USD 112,50 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat merosot ke posisi USD 109,51 per barel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya