The Fed Tahan Suku Bunga, Saham-Saham Ini Bisa Dilirik Usai Libur Isra Mikraj dan Imlek

Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany mengatakan, ada sentimen dalam negeri untuk sektor energi sebab pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan harga gas HGBT ke level USD 7 per MMbtu.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Jan 2025, 17:05 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2025, 17:04 WIB
The Fed Tahan Suku Bunga, Saham-Saham Ini Bisa Dilirik Usai Libur Isra Mikraj dan Imlek
Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany menyebut setidaknya ada empat sentimen yang wajib diperhatikan investor pada pekan ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Perdagangan pekan ini hanya akan berlangsung selama dua hari yakni, 30-31 Januari 2025. Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany menyebut setidaknya ada empat sentimen yang wajib diperhatikan investor. Antara lain, PMI manufaktur China, pergerakan suku bunga The Fed, rebalancing indeks LQ45 dan IDX30, serta laporan keuangan emiten.

Terkait Indeks PMI Manufaktur China, indeks ini pada Januari 2025 dilaporkan terkontraksi ke level 49,1 dan lebih rendah dibanding konsensusnya yang diprediksi akan tetap berada di level 50,1. Hal ini menandai kontraksi pertama di sektor manufaktur sejak September 2024 dan penurunan paling tajam dalam lima bulan.

"Aktivitas manufaktur yang melemah ini menjadi sinyal bahwa aktivitas ekonomi China melemah dan juga berpotensi berimbas kepada penurunan permintaan batu bara dari Indonesia," kata Indri dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Kamis (30/1/2025).

Terkait sentimen pengumuman arah kebijakan suku bunga, the Fed telah mengumumkan untuk menahan suku bunga acuan, sesuai ekspektasi. Menilai dari beberapa data ekonomi yang telah dirilis, didapatkan hasil yang cukup bervariatif namun memberikan kesimpulan bahwa ekonomi Amerika Serikat masih tergolong cukup kuat.

"Sehingga berdasarkan hasil survey, sebesar 99,5% para pelaku pasar yakin bahwa The Fed akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 4,5%-4,75%," imbuh Indri.

Selanjutnya terkait sentimen rebalancing Indeks LQ45 dan IDX30 yang akan dilakukan pada penutupan perdagangan 31 Januari 2025 dan akan efektif sejak perdagangan 3 Februari 2025.

Tentu saja ini akan berpengaruh pada daftar saham yang kena rebalancing. Di mana CTRA, JPFA, MAPA masuk konstituen LQ45 sementara BUKA, INTP, MTEL hengkang. Kemudian pada IDX30, EXCL dan ISAT masuk, menggantikan ACES, PGEO yang keluar dari indeks tersebut.

Terakhir, sentimen rilis laporan keuangan beberapa emiten. Beberapa emiten dijadwalkan akan merilis laporan kinerja tahunan 2024 sehingga berpotensi menjadi sentimen perdagangan pekan ini yang hanya berlangsung selama dua hari.

Rekomendasi Saham

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Berkaca pada sentimen tersebut, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang bisa dicermati untuk perdagangan 30-31 Januari 2025, sebagai berikut:

1. Buy JPFA (Current Price 2.020, Entry 2.020, Target Price2.110 (4,46%), Stop Loss 1.970 (-2,48%), Risk to Reward Ratio 1:1,8).

Saham JPFA ditutup membentuk candle bullish continuation long white maruboz. Candle ditutup di atas EMA5, MA10,20, dan 50. Volume mengalami kenaikan kembali dan berhasil tutup di atas level psikologis 2.000.

2. Buy on Breakout BSDE (Current Price 950, Entry 960, Target Price 1.000 (4,17%), Stop Loss 940 (-2,08%), Risk to Reward Ratio (1:2,0).

Emiten ini berpotensi membentuk pola inverted head and shoulder yang merupakan tanda reversal. Konfirmasi breakout pada level 960 diiringi kenaikan volume untuk melanjutkan kenaikan ke level psikologis ditopang sentimen penurunan suku bunga BI yang akan meningkatkan permintaan KPR.

3. Buy on Breakout CTRA (Current Price 1.005, Entry 1.010, Target Price 1.060 (4,95%), Stop Loss 980 (-2,97%), Risk to Reward Ratio (1:1,7).

Saham CTRA ditutup membentuk candle long white marubozu tanda bullish continuation, ditutup di atas EMA5, MA10 dan MA20 dalam fase uptrend dan ditopang sentimen penurunan suku bunga BI yang akan meningkatkan permintaan KPR.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekap Perdagangan 20-24 Januari 2025

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sepanjang pekan lalu sebelum libur panjang Isra Mi'raj dan Imlek atau periode 20-24 Januari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak bervariatif cenderung menguat tipis sebesar 0,16% dan ditutup di level 7.166.

Secara garis besar sektor infrastruktur menjadi sektor penopang IHSG dengan penguatan sebesar (2,27%) sementara sektor pemberat berasal dari sektor properti yang melemah sebesar (2,26%). Selama perdagangan pekan lalu, asing mencatatkan net sell sebesar Rp 919,19 miliar.

Indri menyebutkan, sejumlah sentimen dari sisi global dan domestik yang mempengaruhi perdagangan pekan lalu. Terkait sentimen global, terang Indri, pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Trump menuntut OPEC dan Arab Saudi untuk menurunkan harga komoditas minyak dan meminta bank sentral untuk memangkas suku bunga acuan.

Trump juga memperingatkan untuk para pemimpin bisnis global untuk bersiap menghadapi tarif untuk produk yang dibuat di luar Amerika. Dalam kepemimpinannya ia menyatakan akan membuat otoritas baru yakni External Revenue Service yang khusus dibuat untuk memungut bea masuk dan penerimaan lainnya yang berasal dari luar Amerika Serikat.

 

Sentimen Lainnya

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Trump juga memiliki rencana untuk mengenakan bea masuk sebesar 10% atas seluruh barang impor dan bea masuk sebesar 60% khusus atas barang yang diimpor dari China.

Selain itu, bea masuk sebesar 25% juga akan dikenakan atas barang impor dari Meksiko dan Kanada guna mendorong kedua negara tersebut untuk turut mencegah masuknya imigran gelap ke Amerika.

"Namun saat ini, Trump mengatakan pemerintahannya sedang membahas bea masuk sebesar 10% kepada China karena fentanil dikirim dari negara tersebut ke Amerika Kebijakan tersebut digadang-gadang akan mulai diberlakukan pada tanggal 1 Februari mendatang," jelas Indri.

Sementara itu, para pelaku pasar memprediksi bahwa The Fed akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya dengan menilai kondisi ekonomi Amerika Serikat yang bervariatif cenderung kuat sebagai pertimbangannya Selanjutnya, Bank of Japan memutuskan untuk meningkatkan tingkat suku bunga acuan ke  level 0,5%.

Aksi Bank of Japan dalam meningkatkan suku bunga acuannya kali ini tidak begitu memberikan dampak yang signifikan sebab para pelaku pasar sudah memprediksi dan bersiap akan hal tersebut.

Dari sentimen domestik, Indri menuturkan, ada sentimen positif mengalir untuk sektor energi sebab pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan harga gas HGBT ke level USD 7 per MMbtu dibandingkan USD 6 per MMbtu tahun lalu.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya