IHSG Menghijau, Sektor Saham Infrastruktur Pimpin Penguatan

Pada pembukaan perdagangan, Kamis, 30 Juni 2022 IHSG naik 7 poin ke posisi 6.949,11.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Jun 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2022, 10:00 WIB
IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada perdagangan saham Kamis (30/6/2022). Penguatan IHSG terjadi di tengah bursa saham Asia dan wall street yang bervariasi.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG naik 7 poin ke posisi 6.949,11. Indeks LQ45 menguat 0,49 persen ke posisi 1.000,13. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.990,86 dan terendah 6.942,24.

Sebanyak 229 saham menguat dan 184 saham melemah. 202 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 251.452 kali dan volume perdagangan 5,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.849.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXinfrastruktur menguat 0,90 persen, dan catat penguatan terbesar.Diikuti indeks sektor saham IDXhealth menanjak 0,58 persen, indeks sektor saham IDXenergi mendaki 0,22 persen, indeks sektor saham IDXtechno bertambah 0,10 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 1,91 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic turun 0,11 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal melemah 0,12 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia,  IHSG ditutup melemah ke posisi 6.942 pada Rabu, 29 Juni 2022 seiring aksi jual investor asing dan domestik membeli. Saham BMRI menguat seiring aksi beli investor asing pada Juni 2022. Sementara itu, volatilitas saham SMGR tinggi karena pasokan batu bara DMO untuk pemain semen tetap tidak pasti.

Dalam riset NHKSI Research prediksi IHSG kembali bergerak mixed, dengan kisaran 6.900-7.050 pada Kamis, 30 Juni 2022.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Top Gainers-Losers

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham KJEN menguat 17,02 persen

-Saham PURI menguat 13,27 persen

-Saham ASHA menguat 13,16 persen

-Saham ATAP menguat 10,28 persen

-Saham BOLT menguat 9,88 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham SNLK melemah 6,94 persen

-Saham HITS melemah 6,91 persen

-Saham BMSR melemah 6,83 persen

-Saham UFOE melemah 6,83 persen

-Saham BEBS melemah 6,80 persen

 

Saham-saham paling aktif ditransaksikan secara nilai antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 237,9 miliar

-Saham BEBS senilai Rp 234,2 miliar

-Saham CARE senilai Rp 228,2 miliar

-Saham GOTO senilai Rp 167,5 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 153,6 milliar

 

Saham-saham yang paling aktif ditransaksikan secara frekuensi:

-Saham ASHA 16.603 kali

-Saham JAST 10.184 kali

-Saham WINR 9.018 kali

-Saham BBRI 8.229 kali

-Saham ADMR 7.907 kali


Bursa Saham Asia 30 Juni 2022

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia mayoritas melemah pada perdagangan Kamis, 30 Juni 2022. Indeks Hang Seng naik 0,02 persen, indeks Shanghai menguat 0,73 persen. Sementara itu, indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,76 persen, indeks Jepang Nikkei susut 0,90 persen, indeks Singapura merosot 0,42 persen dan indeks Taiwan turun 1,89 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, bursa saham Asia cenderung melemah pada Rabu, 29 Juni 2022 seiring wall street yang tertekan. Bursa saham Hong Kong pimpin koreksi sementara Korea Selatan dan Jepang mengikutinya karena kepercayaan konsumen turun.

Indeks sentimen konsumen Korea Selatan turun menjadi 94,6 pada Juni 2022, turun 6,2 poin dari posisi Mei. Sementara itu di Jepang, penjualan ritel naik 3,6 persen yoy pada Mei. Namun, indeks kepercayaan konsumen pada Juni dengan indeks 32,1 dari posisi 34,1 pada Mei.

Di sisi lain, China memangkas periode karantina untuk pelancong internasional. Indeks Hong Kong turun 1,88 persen, indeks Kospi melemah 1,81 persen, indeks Shanghai susut 1,4 persen. Sementara itu, indeks Jepang merosot 0,91 persen, indeks Australia tergelincir 0,94 persen. Sedangkan indeks Thailand merosot 0,52 persen, indeks Malaysia melemah 0,22 persen, dan India naik 0,11 persen.


Penutupan Wall Street 29 Juni 2022

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu, 29 Juni 2022 usai rata-rata indeks utama gagal menguat pada perdagangan saham sesi sebelumnya.

Selain itu, pasar bersiap untuk menutup perdagangan pada semester I 2022 termasuk yang terburuk sejak 1970. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 82,32 poin atau 0,27 persen menjadi 31.029,31. Indeks S&P 500 tergelincir 0,07 persen ke posisi 3.818,83. Indeks Nasdaq susut 0,03 persen menjadi 11.177,89.

Investor memperkirakan posisi terendah seiring aksi jual yang terjadi pada kuartal II 2022. Kekhawatiran ekonomi yang melambat dan kenaikan suku bunga yang agresif menghabiskan sebagian besar semester I 2022. Kekhawatiran resesi pun meningkat.

“Kami memperkirakan volatilitas yang signifikan pada musim panas ini, dengan reli jangka pendek diikuti pasar yang tertekan didorong makro ekonomi,” ujar Analis Senior Wells Fargo, Christopher Harvey dikutip dari laman CNBC, Kamis (30/6/2022).

Harvey melihat pasar tidak akan pertahankan reli hingga the Fed akan beralih dari pengetatan kebijakan moneter dengan kenaikan suku bunga 50-75 basis poin menjadi 25 basis poin.

Indeks S&P 500 yang turun sekitar 20 persen pada 2022 berada pada laju paruh pertama yang terburuk pada 2022 sejak 1970. Saat itu, indeks acuan susut 21,01 persen.

Sementara itu, secara kuartalan, baik indeks Dow Jones dan S&P 500 berada di jalur untuk kinerja terburuk sejak 2020. Indeks Nasdaq juga membukukan kinerja buruk dalam tiga bulan ini sejak 2008.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya