ASBI Bakal Tebar Dividen Rp 1,9 Miliar, Catat Jadwalnya

PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) akan bagikan dividen itu setara Rp 5,7 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Jul 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) akan membagikan dividen untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 1,98 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (17/7/2022), PT Asuransi Bintang Tbk akan bagikan dividen itu setara Rp 5,7 per saham. Pembagian dividen telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 8 Juli 2022.

Perseroan membagikan dividen 2021 dengan pertimbangan data keuangan per 31 Desember 2021 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 16,44 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 154,64 miliar, dan total ekuitas Rp 355,74 miliar.

Berikut jadwal pembagian dividen perseroan:

-Tanggal efektif pada 8 Juli 2022

-Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 18 Juli 2022

-Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 19 Juli 2022

-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 20 Juli 2022

-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 21 Juli 2022

-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 20 Juli 2022

-Tanggal pembayaran dividen pada 10 Agustus 2022

Pada penutupan perdagangan Jumat, 15 Juli 2022, saham ASBI menguat 2,01 persen ke posisi Rp 304 per saham. Saham ASBI berada di level tertinggi Rp 304 dan terendah Rp 298 per saham. Total frekuensi perdagangan 59 kali dengan volume perdagangan 206.200 saham. Nilai transaksi Rp 62,4 juta.

Sepanjang 2022, saham ASBI menguat 3,4 persen ke posisi Rp 304 per saham. Saham ASBI berada di level tertinggi Rp 326 dan terendah Rp 278 per saham. Total voume perdagangan 7.981.354 saham dengan nilai transaksi Rp 2,3 miliar. Total frekuensi perdagangan 2.755 kali.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja IHSG 11-15 Juli 2022

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada periode 11-15 Juli 2022. Koreksi IHSG 1,31 persen selama sepekan.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (16/7/2022), IHSG melemah ke posisi 6.651,90 dari pekan lalu 6.740,21. IHSG yang melemah juga diikuti penurunan kapitalisasi pasar. BEI mencatat kapitalisasi pasar merosot 0,88 persen menjadi Rp 8.772,66 triliun pada pekan ini. Kapitalisasi pasar susut Rp 78 triliun dari pekan lalu Rp 8.850,22 triliun.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa naik 0,06 persen menjadi 17.618 miliar saham dari 17.607 miliar saham pada penutupan yang lalu. Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian turun 4,1 persen menjadi Rp 10,39 triliun pada pekan ini dari pekan lalu Rp 10,83 triliun.

Selain itu, rerata frekuensi harian bursa merosot 3,31 persen menjadi 1.004.832 transaksi dari 1.039.217 transaksi pada penutupan pekan ini.

Investor asing mencatat aksi beli bersih Rp 56,7 miliar pada Jumat, 15 Juli 2022. Sepanjang 2022, investor asing melakukan pembelian saham Rp 56,90 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG masih cenderung dipengaruhi oleh sentimen global selama sepekan.  Sentimen itu datang dari inflasi Amerika Serikat yang masih tinggi. Tercatat inflasi Amerika Serikat pada Juni 2022 mencapai 9,1 persen.

“Masih adanya kekhawatiran investor akan adanya perlambatan ekonomi Amerika Serikat dan global juga masih dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas terutama dari sektor energi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Adapun pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG masih sideways atau mendatar tetapi rawan koreksi. IHSG akan bergerak di level support 6.600 dan resistance 6.767.

Pencatatan Obligasi 11-15 Juli 2022

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, pada pekan ini terdapat pencatatan enam  obligasi dan satu sukuk di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Pencatatan yang pertama pada Senin, 11 Juli 2022  adalah Obligasi Berkelanjutan IV Bank Maybank Indonesia Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) dengan nilai nominal sebesar Rp1 triliun. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi ini adalah idAAA (Triple A) dan bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pada hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan V Indomobil Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Indomobil Finance Indonesia mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 600 miliar. Hasil pemeringkatan Pefindo untuk obligasi ini adalah idA+ (Single A Plus) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.

Selanjutnya Obligasi Berkelanjutan IV Summarecon Agung Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Summarecon Agung Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 448,45 miliar, tingkat bunga 8 persen, dan jangka waktu jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.

Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Obligasi ini adalah idA+ (Single A Plus) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Pencatatan Obligasi Lainnya

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Terdapat pula pencatatan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Sinarmas Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Bank Sinarmas Tbk dengan nilai nominal sebesar Rp 500 miliar, tingkat bunga 6,50 persen dan jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.

Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia untuk Obligasi adalah irA (Single A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Obligasi ke-5 yang dicatatkan di BEI pada Senin, 11 Juli 2022, adalah Obligasi II Perusahaan Pengelola Aset Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dengan nilai nominal sebesar Rp 1,68 triliun. Hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi ini adalah AA(idn) (Double A) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.

Total Emisi Obligasi dan Sukuk

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada Jumat, 15 Juli 2022,  Obligasi II Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah I Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills mulai dicatatkan di BEI.

Adapun nilai nominal Obligasi yang dicatatkan adalah sebesar Rp 2 triliun dan Sukuk sebesar Rp 1 triliun. Hasil pemeringkatan Pefindo adalah idA (Single A) untuk Obligasi ini dan idASy (Single A Syariah) untuk Sukuk. Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.

Dengan seluruh pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah sebanyak 67 emisi dari 52 emiten senilai Rp80,18 triliun.

Sedangkan, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 496 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp441,73 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 121 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp4.880,15 triliun dan USD211,84 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp4,03 triliun

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya