Bursa Saham Asia Melesat Jelang Data Ekonomi China

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada Senin, 15 Agustus 2022 jelang data ekonomi China.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 15 Agu 2022, 09:10 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2022, 09:10 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik naik pada Senin (15/8/2022), menjelang data ekonomi China.

Indeks S&P/ASX 200 di Australia naik 0,36 persen. Indeks Nikkei 225 Jepang meningkat 0,53 persen sementara indeks Topix bertambah 0,23 persen. Investor juga menunggu data ekonomi dari China, termasuk output industri dan penjualan ritel. Demikian mengutip dari laman CNBC, Senin, 15 Agustus 2022.

Output industri China kemungkinan telah tumbuh 4,6 persen pada Juli dari tahun lalu, menurut survei Reuters. Angka itu mencapai 3,9 persen pada Juni.

Penjualan ritel kemungkinan meningkat 5 persen pada Juli dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021, dibandingkan dengan kenaikan 4 persen pada Juni.

Sementara itu, di bidang geopolitik, sekelompok anggota parlemen AS tiba di Taiwan pada Minggu, hanya beberapa hari setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi. Dalam berita perusahaan, pembuat kendaraan listrik Li Auto akan melaporkan pendapatan pada Senin.

Pasar India dan Korea Selatan libur pada Senin. PDB Jepang tumbuh, tetapi meleset dari perkiraan. Perkiraan awal menunjukkan produk domestik bruto tahunan Jepang tumbuh 2,2 persen pada kuartal II 2022 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Itu lebih rendah dari perkiraan kenaikan 2,5 persen berdasarkan perkiraan dalam survei Reuters.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penutupan Bursa Asia pada Jumat 12 Agustus 2022

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya. bursa saham Asia beragam pada perdagangan Jumat, 12 Agustus 2022 seiring investor mencerna laporan inflasi Amerika Serikat. Di tengah bursa saham Asia yang beragam, indeks Jepang Nikkei melonjak.

Indeks Jepang Nikkei menguat 2,62 persen ke posisi 28.546,98. Indeks Topix bertambah 2,04 persen ke posisi 1.973,18.  

Pada Jumat pekan ini, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menuturkan akan meminta jajaranya untuk mencari cara atasi kenaikan harga bahan bakar dan makanan. Inflasi di Jepang tidak sepanas negara lain, tetapi berada di atas target dua persen bank sentral.

Sementara itu, di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,54 persen ke posisi 7.032,5. Indeks Korea Selatan Kospi menanjak 0,16 persen ke posisi 2.527,94. Indeks Kosdaq melemah ke posisi 831,63.

Saham Samsung Electronics menguat 0,5 persen seiring Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol resmi mengampuni Vice Chairman Samsung Jay Y.Lee.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bursa Saham China

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham China melemah. Indeks Shanghai susut 0,15 persen ke posisi 3.276,89. Indeks Shenzhen melemah 0,44 persen ke posisi 12.419,39. Indeks Hang Seng menguat 0,24 persen. Selain itu, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,12 persen. Sedangkan bursa saham Thailand libur.

“Kalau dilihat dari valuasinya sendiri, saham Asia sebenarnya tidak mahal. Tapi saya pikir ada risiko penurunan pertumbuhan, terutama untuk China dan itu saya pikir akan membatasi kinerja pasar secara keseluruhan,” ujar Chief Investment Maybank Group Wealth Management, Eddy Loh dikutip dari CNBC.

Indeks dolar Amerika Serikat berada di posisi 105,25. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 133,35 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi 0,7123. Harga minyak berjangka Amerika Serikat menguat 0,04 persen menjadi USD 94,38 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent naik 0,29 persen menjadi USD 99,89 per barel.

Penutupan Wall Street Jumat 12 Agustus 2022

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Jumat, 12 Agustus 2022. Indeks S&P 500 catat penguatan dalam empat minggu berturut-turut seiring investor sambut positif inflasi yang mungkin memuncak.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 424,38 poin atau 1,27 persen ke posisi 33.761,05. Indeks S&P 500 menguat 1,73 persen ke posisi 4.280,15. Indeks Nasdaq melonjak 2,09 persen ke posisi 13.047,19.

Pada pekan ini, indeks S&P 500 menguat 3,26 persen, dan mencatat kenaikan mingguan terpanjang sejak November 2021. Indeks Dow Jones naik 2,92 persen pekan ini. Sementara itu, indeks Nasdaq menguat 3,08 persen. Nasdaq juga mencatat kenaikan dalam empat minggu berturut-turut.

Rata-rata indeks acuan menguat didorong berita positif dari inflasi AS. Indeks harga konsumen datar dari Juni hingga Juli, sebagian besar berkat penurunan harga gas yang menurunkan inflasi. Indeks harga produsen menunjukkan penurunan yang mengejutkan. Pada Jumat pekan ini, harga impor juga turun lebih dari yang diharapkan.

Pergerakan wall street pekan ini telah memperpanjang reli pasar dari posisi terendah pertengahan Juni 2022. Indeks S&P 500 naik 16,7 persen sejak posisi terendah, dan telah memangkas kerugiannya dari puncak. Indeks Dow Jones telah naik hampir 13 persen dan Nasdaq menguat 22,6 persen.

Berita positif telah meningkatkan kepercayaan investor, membuat beberapa orang percaya kenaikan baru-baru ini lebih dari sekadar reli pasar bearish atau menurun.

"Kami tidak berargumen bahwa pasar akan mencapai level tertinggi baru tahun ini, tetapi kami tidak akan terkejut melihat pergerakan menuju level tertinggi karena inflasi mereda dan the Fed memperlambat laju kenaikan suku bunga,” ujar Ekonom MKM Partners, Michael Darda dilansir dari CNBC, Sabtu (13/8/2022).

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya