Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham Jumat, 2 September 2022 diprediksi berpeluang menguat setelah perdagangan Kamis, 1 September 2022 ditutup melemah pada level 7.153,1 atau turun 0,36 persen.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar mengatakan, secara teknikal peluang IHSG untuk menguat masih terbuka, dari pola konsolidasi, candle spinning top & selama di atas 5 day MA.
Baca Juga
"Trend bullish, selama di atas 7.064. IHSG closing diatas 5 day MA (7.151). Indikator MACD bullish, stochastic oversold, masih dalam pola bullish channel, candle spinning top. Selama di atas support 7.064, IHSG masih berpeluang bullish, target 7.070 (DONE), 7.130 (DONE)- 7.175 (DONE) - 7.218 (DONE)/7.258. Dominan power buy. Range breakout berada di 7.021 - 7.258,” tutur Andri dalam risetnya, Jumat (2/9/2022).
Advertisement
Level resistance indeks berada di 7.185/7.230/7.258/7.298, sementara level support berada di 7.123/7.098/7.064/7.016, dengan perkiraan range 7.110 - 7.210.
Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menambahkan, pada perdagangan kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,46 persen, begitu juga dengan indeks S&P 500 yang naik 0,30 persen, sementara di sisi lain indeks Nasdaq terkoreksi sebesar 0,26 persen.
"Pergerakan indeks tersebut seiring dengan sikap investor menanti data ketenagakerjaan yang akan dirilis hari ini. AS akan mengumumkan non farm payroll untuk Agutus 2022 yang diperkirakan mencapai 300.000,” kata Maxi.
Sementara itu, kemarin hampir semua bursa Asia Pasifik mencatat pelemahan, mengikuti bursa AS pada malam sebelumnya. Bursa yang mencatat penurunan signifikan di antaranya Hang Seng dan Nikkei. Adapun IHSG ditutup melemah pada level 7.153,1 atau turun 0,36 persen.
Investor dapat mencermati saham BBRI dengan rekomendasi buy 4.350 - 4.380 target 4.440/4.470 stop loss di bawah 4.220. Kemudian saham ITMG direkomendasikan buy di atas 39.975 target 40.600/41.250 stop loss di bawah 37.650.
Selanjutnya saham MEDC dengan strategi investasi buy 860 - 890 target 920-950 stop loss di bawah 840/815 dan saham ASII dengan rekomendasi buy 6.850-6.900 target 7.100/7.200 stop loss di bawah 6.500.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penutupan IHSG Kamis 1 September 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergejolak pada perdagangan saham Kamis, 1 September 2022. Namun, IHSG berbalik arah ke zona merah di tengah tekanan dari dua sektor saham IDX basic dan IDXtechno.
Mengutip data RTI, IHSG melemah terbatas 0,36 persen ke posisi 7.153,10. Indeks LQ45 merosot 0,58 persen ke posisi 1.016,93. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.197,05 dan terendah 7.135,02. Sebanyak 238 saham menguat dan 282 saham melemah. 180 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.273.468 kali dengan volume perdagangan 27,5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 13 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.830. Mayoritas sektor saham tertekan yang didorong indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,65 persen, dan catat koreksi terbesar.
Diikuti indeks sektor saham IDXbasic susut 1,47 persen, indeks sektor saham IDXhealth turun 0,99 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,65 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,51 persen. Kemudian indeks sektor saham IDXfinance merosot 0,24 persen, indeks sektor saham IDXproperty susut 0,03 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy bertambah 0,86 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal naik 0,50 persen, indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,15 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur mendaki 0,14 persen.
Advertisement
Penutupan Bursa Saham Asia pada 1 September 2022
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik jatuh pada perdagangan Kamis, 1 September 2022 seiring investor mencerna data aktivitas pabrik China.
Di Australia, indeks ASX 200 melemah 2,02 persen ke posisi 6.845,60. Dolar Australia melemah ke posisi 0,6827.
Indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,53 persen ke posisi 27.661,47. Indeks Topix susut 1,41 persen ke posisi 1.935,49. Indeks Hang Seng merosot 1,79 persen ke posisi 19.597,31. Indeks Hang Seng teknologi terpangkas 1,63 persen.
Indeks Korea Selatan Kospi melemah 2,28 persen ke posisi 2.415,61. Indeks Kosdaq susut 2,32 persen ke posisi 788,32. Di bursa saham China, indeks Shanghai tergelincir 0,54 persen ke posisi 3.184,98. Indeks Shenzhen merosot 0,88 persen ke posisi 11.712,39. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 1,76 persen.
Indeks manajer pembelian manufaktur Caixin pada Agustus 2022 yang diriliis Kamis pekan ini menunjukkan sektor tergelincir ke dalam kontraksi bulan ini. Ini terjadi setelah data PMI Manufaktur resmi yang dirilis pada Rabu menunjukkan aktivitas pabrik menyusut di tengah peningkatan infeksi COVID-19 baru-baru ini.
Penutupan Wall Street pada 1 September 2022
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Kamis, 1 September 2022. Pergerakan wall street pada awal September 2022 di tengah pelaku pasar menantikan laporan data tenaga kerja AS.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones memangkas kerugian pada hari sebelumnya. Indeks Dow Jones melompat 145,99 poin atau hampir 0,5 persen pada menit terakhir perdagangan ke posisi 31.66,42. Indeks S&P 500 bertambah 0,3 persen ke posisi 3.966,85. Indeks Nasdaq turun 0,3 persen ke posisi 11.785,13 untuk mencatat penurunan lima hari pertama sejak Februari.
Semua rata-rata indeks acuan berada di jalur untuk menyelesaikan kinerja yang lebih rendah pada pekan ini. Indeks Dow Jones susut 1,9 persen. Sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq melemah 2,2 persen dan 2,9 persen.
Pergerakan wall street juga terjadi di tengah imbal hasil treasury Amerika Serikat (AS) bertenor dua tahun mencapai 3,5 persen, yang merupakan level tertinggi sejak November 2007 pada perdagangan Kamis pekan ini. Hal itu membebani saham pertumbuhan yang sensitif terhadap tingkat suku bunga sehingga membuat keuntungan menjadi kurang menarik.
Saham Nvidia juga berkontribusi terhadap kerugian dengan turun hampir 7,7 persen setelah produsen chip itu mengatakan pemerintah Amerika Serikat membatasi beberapa penjualan di China.
Saham telah merosot karena investor menanggapi komentar hawkish dari pejabat the Federal Reserve (the Fed) yang tidak menunjukkan tanda-tanda pelonggaran kenaikan suku bunga. Pelaku pasar telah memperdebatkan apakah saham akan kembali menantang dari posisi terendah Juni. September dinilai menjadi bulan yang buruk secara historis untuk pasar.
Advertisement