Suku Bunga Acuan Naik, Bank BTPN Ikutan?

BTPN senantiasa menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Sep 2022, 18:17 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2022, 18:17 WIB
Layanan Digital Bank
Nasabah duduk di bawah layar layanan digital Banking BTPN bernama Jenius di Jakarta, Jumat (26/1). Nasabah di Indonesia kini lebih membutuhkan layanan digital yang disediakan perbankan sejalan dengan mobilitas yang makin tinggi (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) belum berencana mengikuti langkah Bank Indonesia (BI) untuk menaikan suku bunga kredit. BI menaikan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin menjadi 4,25 persen. Keputusan ini diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia Kamis, 22 September 2022.

"Saat ini kami masih pada tahap monitor dan melihat perkembangan yang terjadi di pasar. Kita melihat performa dan ketahanan dari debitur-debitur kami untuk antisipasi kenaikan suku bunga yang tidak bisa kita hindari sebagai dampak dari situasi global ekonomi yang ada sekarang,” kata Direktur Utama Bank BTPN, Hanoch Munandar dalam paparan publik usai RUPSLB perseroan, Kamis (29/9/2022).

BTPN senantiasa menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Dalam catatannya, jumlah nasabah yang ajukan restrukturisasi sebagai imbas pandemi covid-19 cenderung datar bahkan turun. Menurunya, ini sinyal yang baik bahwa ketahanan debitur mulai pulih.

"Itu menimbulkan optimisme kondisi port kredit di BTPN kita harapkan akan semakin baik. Dengan perkembangan moneter akhir-akhir ini jadi perhatian manajemen untuk menjalankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan ekspansi kredit,” imbuh Hanoch.

Pada paruh pertama tahun ini, kredit BTPN tumbuh 10 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada akhir Juni 2022 menjadi Rp 149,26 triliun.

BTPN juga senantiasa menjaga kualitas kredit tetap baik seperti yang tercermin dalam rasio gross NPL yang tercatat di angka 1,35 persen per akhir Juni 2022. Turun dibanding 1,56 persen pada periode yang sama tahun lalu. Angka tersebut juga di bawah rata-rata industri yang dalam catatan perseroan di kisaran 2,86 persen.

 

 

Hasil RUPSLB

Konferensi pers PT Bank BTPN Tbk (BTPN), Kamis (29/9/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)
Konferensi pers PT Bank BTPN Tbk (BTPN), Kamis (29/9/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Sebelumnya, PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mengumumkan perubahan susunan direksi perseroan. Melalui Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Kamis, 29 September 2022, pemegang saham menyetujui pengangkatan Henoch Munandar sebagai Direktur Utama BTPN, menggantikan Ongki Wanadjati.

"RUPSLB pada hari ini telah memutuskan dan menetapkan Henoch Munandar sebagai Direktur Utama Bank BTPN Tbk. Henoch telah menjalankan menjalani dan memenuhi seluruh proses nominasi juga uji kemampuan dan kepatutan yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” kata Direktur Kepatuhan BTPN, Dini Herdini dalam paparan publik usia RUPSLB, Kamis, 29 September 2022.

Masa jabatan Henoch Munandar efektif berlaku sejak ditutupnya RUPSLB hari ini sampai penutupan RUPST 2025. Dengan demikian, susunan direksi dari Bank BTPN Tbk menjadi sebagai berikut:

Direktur Utama: Henoch Munandar

Wakil Direktur Utama: Darmadi Sutanto

Wakil Direktur Utama: Kaoru Furuya

Direktur Kepatuhan: Dini Herdini

Direktur Keuangan: Hanna Tantani

Direktur Operasional: Merisa Darwis

Direktur: Hiromichi Kubo

Direktur: Kan Funakoshi

 

Profil Singkat

Direktur Utama BTPN Henoch Munandar (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)
Direktur Utama BTPN Henoch Munandar (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Mengutip laman resmi BTPN, Warga Negara Indonesia Henoch Munandar merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Manajemen, Universitas Atma Jaya, Jakarta.

Dia memulai karier di PT Indomarco pada 1989–1991. Henoch melanjutkan karier di perbankan yakni Bank Susila Bakti pada 1991–1993. Ia juga sempat berkarier di PT BII pada 1993, Panin Bank pada 1993–1995, PT Bogor Multifinance pada 1995, Sanwa Bank Indonesia (Bank United Financial of Japan/UFJ) pada 1995–2006.

Pada 2006, Henoch sempat berkarier di Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ. Lalu lanjut ke PT Bank Danamon Indonesia Tbk pada 2006–2010, PT Bank DBS Indonesia pada 2010–2013. Selanjutnya, berkarier sebagai Direktur di PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia pada 2013–2019.

Henoch kemudian menjabat sebagai Direktur Bank BTPN sejak 2019 dan telah diangkat kembali melalui RUPS Tahunan pada 21 April 2022. 

BTPN Tebar 13.500 Saham ke Direksi hingga Komisaris

Layanan Digital Bank
Nasabah mengamati layanan digital Banking BTPN bernama Jenius di Jakarta, Jumat (26/1). Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, perbankan semakin gencar mengembangkan layanan berbasis digital. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mengalihkan 13.500 lembar saham kepada jajaran direksi dan komisaris perseroan senilai Rp 33,48 juta. Transaksi berlangsung pada 8–12 September 2022 dengan harga transaksi Rp 2.580 per saham.

"Pengalihan saham ini merupakan pelaksanaan Deferred Shares Program untuk Material Risk Taker (MRT),” terang Sekertaris Perusahaan Bank BTPN, Eneng Yulie Andriani dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/9/2022).

Rinciannya, terdapat delapan Direksi dan satu Komisaris yang masing-masing mendapat alokasi 1.500 saham. Antara lain Kaoru Furuya dan Darmadi Sutanto selaku wWakil Direktur Utama. Kemudian Direksi lainnya, yakni Dini Herdini, Henoch Munandar, Hanna Tantani, Hiromichi Kubo, Merisa Darwis, dan Kan Funakoshi.

Sementara satu Komisaris yang mendapat alokasi 1.500 lembar saham BTPN yakni Ongki Wanadjati Dana. Sebelumnya, BTPN berencana mengalihkan saham treasuri sebanyak-banyaknya 92.462.798 saham pada 10 Juni 2022-23 Mei 2023.

Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BTPN pada 22 April 2021, perseroan telah melakukan pengalihan sebagian saham buyback sebanyak 2.633.202 saham sebagai bagian dari remunerasi yang bersifat variabel untuk para material risk taker yang telah secara lengkap dilakukan pada 31 Agustus 2021. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya