Pendapatan Kimia Farma Susut 20,39 Persen pada Semester I 2022

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mencatat penurunan pendapatan dan cetak rugi pada semester I 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Okt 2022, 09:41 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2022, 09:41 WIB
Kimia Farma
(foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 30 Juni 2022. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 4,43 triliun. Pendapatan itu turun 20,39 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,56 triliun.

Bersamaan dengan itu, beban penjualan turun menjadi Rp 2,95 triliun dari Rp 3,7 triliun pada semester I 2021. Sehingga diperoleh laba bruto sebesar Rp 1,48 triliun, turun 20,65 persen dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 1,86 triliun.

Pada periode ini, perseroan mencatatkan pendapatan lain-lain sebesar Rp 114,52 miliar, naik 102,18 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kemudian selisih kurs mata uang asing turun 72,81 persen.

Sayangnya, beban usaha justru naik 3,33 persen menjadi Rp 1,61 triliun. Sehingga perseroan mencatatkan rugi usaha senilai Rp 15,67 miliar, berbanding terbalik dengan posisi semester I 2021 di mana perseroan mencatatkan laba usaha Rp 357,75 miliar.

Penghasilan keuangan pada semester I 2022 tercatat sebesar Rp 6,25 miliar, sementara beban keuangan pada periode yang sama tercatat sebesar Rp 246,68 miliar. Setelah dikurangi pajak, perseroan mengukuhkan rugi tahun berjalan sebesar Rp 206,3 miliar dari laba tahun berjalan pada semester I 2021 sebesar Rp 53,4 miliar. Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 138,11 miliar.

Sementra pada periode yang sama tahun lalu perseroan mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 57,6 miliar.

Dari sisi aset Kimia Farmasampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 18,41 triliun, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 17,76 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 6,64 triliun dan aset tidak lancar Rp 11,79 triliun.

Liabilitas sampai dengan Juni 2022 naik menjadi Rp 11,14 triliun dari Rp 10,53 triliun per Desember 2021. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 7,04 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 4,1 triliun. Sementara ekuitas hingga Juni 2022 naik tipis menjadi Rp 7,27 triliun dari Rp 7,23 triliun pada akhir Desember 2021.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kimia Farma dan Pertamedika IHC Bakal Tambah Klinik Layanan Kesehatan

Penandatanganan MoU sinergi layanan klinik kesehatan antara PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Penandatanganan MoU sinergi layanan klinik kesehatan antara PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) berencana menambah klinik layanan kesehatan jika diperlukan.

Direktur Utama Kimia Farma, David Utama pun membenarkan hal itu. “Seluruh Indonesia kita ada kliniknya sudah beroperasi, jadi 410 klinik Kimia Farma semuanya sudah beroperasi,143 klinik IHC semua sudah operasi,” kata David kepada awak media, Rabu (21/9/2022).

Sementara itu, Plt Direktur Utama IHC Mira Dyah Wahyuni menjelaskan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menambah klinik ke depannya.

“Kita tidak menutup segala kemungkinan ya, bisa saja nambah, karena tadi visinya adalah bagaimana mencapai ketahanan kesehatan nasional. Kalau memang masih ada kebutuhan masyarakat, kenapa tidak kita berikan,” kata Mira.

Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Dalam aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,78 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Sebelumnya, Kimia Farma telah memperoleh restu pemegang saham untuk menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) sebanyak-banyaknya 2,78 miliar saham seri B. OWK itulah yang rencananya akan ditawarkan melalui penawaran umum terbatas (PUT) I.

"Dalam hal terjadi perubahan jumlah maksimum saham yang akan diterbitkan, perseroan akan mengumumkannya bersamaan dengan panggilan RUPSLB, yaitu pada 22 September 2022," ujar Sekertaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno Putro dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia Tbk, Rabu (7/9/2022).


RUPSLB

PT Kimia Farma
PT Kimia Farma Tbk adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang sudah didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sejak 1817.

Adapun RUPSLB terkait kelanjutan aksi ini akan diselenggarakan pada 14 Oktober 2022. Rencana PUT I akan mempengaruhi kemampuan perseroan untuk melakukan refinancing atas utang perseroan yang jatuh tempo dan memperoleh kondisi yang lebih baik bagi perseroan.

Dengan demikian, dana kas perseroan tetap dapat digunakan untuk pengembangan usaha sebagaimana direncanakan dalam kondisi akibat pandemi covid-19 saat ini.

Bagi pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk mengambil bagian atas saham seri B yang ditawarkan, pemegang saham tersebut akan terkena dilusi atasa persentase kepemilikan saham perseroan maksimum 33,35 persen.

Dana yang diperoleh dari hasil PUT I ini seluruhnya akan digunakan untuk memenuhi pembayaran pinjaman dan atau digunakan sebagai modal kerja serta pengembangan usaha perseroan.


Kimia Farma Gandeng Victoria Care untuk Genjot Bisnis Kosmetik

Victoria Care Indonesia Bagikan Dividen Rp70,4 Miliar
Direktur PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) Tene Michael Alexander, Direktur Henny Soetanto, Komisaris Utama Luhur Dino Herlambang, Direktur Utama Billy Hartono Salim, Direktur Sumardi Widjaja dan Direktur Rosid Sujono berbincang usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (11/5/2022). Perseroan mengalami peningkatan penjualan sebesar 10,2% menjadi Rp1,15 triliun dari raihan periode yang sama di tahun 2020 yakni Rp1,05 triliun. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melalui anak usahanya PT Kimia Farma Apotek (KFA) bekerja sama dengan PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) untuk mengembangkan bisnis kosmetik dan personal care. Kerja sama ini diharapkan membawa pengaruh positif untuk masyarakat Indonesia.

Penandatanganan kerjasama PT Kimia Farma Apotek (KFA) dengan PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) dilakukan oleh Muhardiman selaku Direktur Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma Apotek dan Sumardi Widjaja selaku Direktur Operasional PT Victoria Care Indonesia Tbk. Kegiatan penandatanganan kerjasama berlangsung di Apotek Kimia Farma Premier Radio Dalam, Jakarta, Jumat, 16 September 2022.

Melalui kerjasama ini akan ada sekitar 140 outlet Kimia Farma di daerah Jawa sampai Bali yang menyediakan display khusus produk-produk PT Victoria Care Indonesia Tbk, seperti Herborist, Secret Clean, Nuface, hingga Miranda, serta menghadirkan produk-produk lain yang didistribusikan oleh PT Victoria Care Indonesia Tbk seperti Bali Boat, Bali Dancer, hingga Secret Garden.

Secara total, ada sekitar 600 outlet Kimia Farma yang menyediakan produk PT Victoria Care Indonesia Tbk.

"Melalui kerjasama ini, diharapkan ke depannya dapat meningkatkan kolaborasi hebat yang sesuai dengan tagline KFA, “Sinergi Tanpa Batas”, sehingga Oemah Herborist berada di Kimia Farma Apotek,” tutur Muhardiman dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/9/2022).

 


Perluas Produksi Distribusi

Victoria Care Indonesia Bagikan Dividen Rp70,4 Miliar
Direktur Utama PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) Billy Hartono Salim (kiri) memberi keterangan pers pada RUPST dan RUPSLB di Jakarta, Rabu (11/5/2022). Perseroan juga mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 19,5% menjadi Rp177,2 miliar pada tahun 2021, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp148,4 miliar. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Ia menambahkan, kini, Kimia Farma Apotek sebagai bagian dari Kimia Farma Group terus berkomitmen untuk memberikan layanan healthcare nasional secara profesional dan berkualitas terutama di bidang perawatan kulit dan kecantikan.

Sementara itu, Direktur Operasional PT Victoria Care Indonesia Tbk Sumardi Widjaja mengapresiasi kerjasama dengan Kimia Farma untuk memperluas distribusi produk VICI yang dipasarkan melalui jaringan Apotek Kimia Farma.

"Kami mengapresiasi Kimia Farma atas kerjasama ini sehingga masyarakat bisa mendapatkan produkproduk PT Victoria Care Indonesia Tbk dengan mudah. Kami berharap, kerjasama ini juga mampu meningkatkan pencapaian yang lebih besar untuk kedua belah pihak," tutur dia.

Sumardi juga menambahkan, kerjasama ini juga diharapkan bisa memberikan banyak manfaat untuk masyarakat Indonesia, sekaligus berkontribusi pada pembangunan bangsa. “Seluruh produk PT Victoria Care Indonesia Tbk merupakan hasil karya anak bangsa untuk kebanggaan Indonesia,” kata Sumardi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya