Liputan6.com, Jakarta - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) USD 166,2 juta atau sekitar Rp 2,56 triliun (asumsi kurs Rp 15.450 per dolar AS) hingga September 2022.
PT Bayan Resources Tbk menganggarkan belanja modal USD 218,1 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun pada 2022.
Baca Juga
Sekretaris Perusahaan PT Bayan Resources Tbk, Jenny Quantero menuturkan, realisasi belanja modal baru USD 166,2 juta seiring keterlambatan pembangunan infrastruktur tambang. “Budget belanja modal USD 218,1 juta, realisasi USD 166,2 juta. Hal ini disebabkan keterlambatan pembangunan infrastruktur tambang,” ujar dia saat paparan publik Bayan Resources, Senin (5/12/2022).
Advertisement
Sementara itu, Direktur PT Bayan Resources Tbk Russell John Neil menuturkan, belanja modal perseroan pada 2022 untuk pembangunan jalan angkutan baru di Muara Baru sekitar 100 KM dan peningkatan kapasitas. Sedangkan belanja modal 2023, Russell menuturkan, pihaknya masih sedang proses anggaran 2023.
Adapun pada 2022, pedoman perseroan untuk belanja modal USD 220 juta-USD 250 juta. Pendapatan USD 3,2 miliar-USD 3,4 miliar. Sedangkan volume produksi batu bara 37 juta MT-39 juta MT dan volume penjualan batu bara 37 juta MT-39 juta MT.Rata-rata biaya tunai USD 33-USD 36 per MT. Untuk harga jual rata-rata USD 85-USD 90 MT. Rasio pengupasan tanah 4,1-4,3 berbanding 1.
Hingga akhir kuartal III 2022, perseroan mencatat produksi batu bara mencapai 27,8 juta MT. Produksi batu bara perseroan meningkat dari periode sama tahun sebelumnya USD 27,3 juta MT.
Sementara itu, volume penjualan batu bara hingga akhir September 2022 sebesar 28 juta MT. Volume penjualan batu bara perseroan turun 4,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya 29,3 juta MT.
Distribusi Batu Bara Perseroan
Jenny menuturkan, distribusi batu bara perseroan hingga akhir kuartal III 2022 yaitu 25 persen ke Indonesia, Filipina sebesar 30 persen, Korea Selatan 15 persen, India 9 persen, Bangladesh sebesar 7 persen, Malaysia sebesar 3 persen, Vietnam, Taiwan dan China masing-masing 2 persen dan lainnya tiga persen.
Untuk harga jual rata-rata batu bara perseroan hingga akhir September 2022 sebesar USD 119,4 MT. Harga jual rata-rata (ASP) tersebut lebih tinggi dari periode sama tahun sebelumnya USD 59,7 MT.
Pada penutupan perdagangan Senin, 5 Desember 2022,saham BYAN melambung 19,87 persen ke posisi Rp 13.575 per saham. Saham BYAN dibuka naik 375 poin menjadi Rp 11.700 per saham. Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 13.575 dan terendah Rp 11.550 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.801 kali dengan volume perdagangan 16.599 saham. Nilai transaksi Rp 22,2 miliar.
Advertisement
Bayan Resources Stock Split, Catat Jadwalnya
Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 November 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/11/2022), PT Bayan Resources Tbk akan stock split dengan rasio 1:10 sehingga satu saham lama akan menjadi 10 saham baru. Sebelum pemecahan nilai nominal saham, jumlah saham perseroan sebanyak 3.333.333.500 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Setelah stock split, jumlah saham perseroan akan menjadi sebanyak 33.333.335.000 saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham.
Berikut jadwal pemecahan nilai nominal saham:
-Pengumuman jadwal pelaksanaan stock split di BEI dan situs web perseroan pada 28 November 2022
-Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar regular dan pasar negosiasi pada 1 Desember 2022
-Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar regular dan pasar negosiasi pada 2 Desember 2022
-Akhir penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal lama di pasar regular dan negosiasi pada 5 Desember 2022
-Tanggal penentuan pemegang rekening yang berhak atas hasil stock split pada 5 Desember 2022
-Periode peniadaan perdagangan di pasar tunai selama dua hari bursa pada 2-5 Desember 2022
-Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada 6 Desember 2022
Pada perdagangan Senin, 28 November 2022 pukul 13.48 WIB, saham BYAN naik 2,24 persen ke posisi Rp 93.500 per saham. Saham BYAN dibuka stagnan di posisi Rp 91.450. Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 95.000 dan terendah Rp 91.450 per saham. Total frekuensi perdagangan 50 kali dengan volume perdagangan 77 saham. Nilai transaksi Rp 720 juta.
Kantongi Restu Stock Split
Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) memperoleh restu pemegang saham untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Pada aksi tersebut, perseroan akan melakukan pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:10 (satu banding sepuluh).
"Pemegang saham menyetujui rencana perseroan untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) perseroan dengan rasio 1:10. Di mana satu saham dengan nilai nominal Rp 100 akan menjadi 10 saham dengan nilai nominal Rp 10," mengutip hasil RUPSLB Bayan Resources, Rabu (23/11/2022).
Sebelum stock split, jumlah saham perseroan sebesar 3.333.333.500 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Setelah stock split, jumlah saham perseroan akan menjadi sebesar 33.333.335.000 saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham.
Perseroan melakukan stock split ini untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di bursa dengan harga saham lebih terjangkau oleh investor terutama investor ritel, sehingga diharapkan dapat dongkrak jumlah pemegang saham perseroan.
Selain itu, untuk memperbanyak jumlah saham yang beredar dan memberikan kesempatan lebih luas bagi investor untuk investasi saham perseroan.
Pada perdagangan hari ini, Rabu 15 November 2022, saham BYAN ditutup naik 1.950 poin atau 2,11 persen ke posisi 94.500. Saham BYAN dibuka pada posisi 92.550 dan bergerak pada rentang 92.550—97.000. Mengutip data RTI, frekuensi perdagangan sebanyak 354 kali, volume perdagangan tercatat 48,8 ribu dengan nilai transaksi Rp 4,67 miliar.
Advertisement
Kinerja Kuartal III 2022
Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membukukan kinerja positif hingga September 2022. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba hingga kuartal III 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (!4/11/2022), PT Bayan Resources Tbk membukukan pendapatan USD 3,34 miliar atau setara Rp 52,08 triliun (asumsi kurs Rp 15.556 per dolar AS) hingga September 2022. Pendapatan perseroan melonjak 91,42 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,74 miliar.
Beban pokok pendapatan bertambah 37,89 persen menjadi USD 927,55 juta hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 672,63 juta. Dengan demikian, laba bruto perseroan melonjak 124,86 persen menjadi USD 2,42 miliar hingga kuartal III 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan membukukan laba bruto USD 1,07 miliar.
Perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 150,25 persen menjadi USD 1,62 miliar atau setara Rp 25,31 triliun hingga kuartal III 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan meraup laba USD 650,32 juta. Dengan demikian, laba bersih per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat USD 0,49 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya 0,20.
Total ekuitas naik menjadi USD 2,45 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 1,86 miliar. Total liabilitas bertambah menjadi USD 804,01 juta hingga September 2022 dari periode Desember 2021 USD 570,80 juta. Perseroan membukukan aset USD 3,25 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 2,43 miliar. Perseroan mencatat kas dan setara kas USD 1,32 miliar.