Merdeka Copper Gold Kucurkan Modal kepada Anak Usaha Setara Rp 2,82 Triliun

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melalui anak usaha mengucurkan modal kepada PT Merdeka Battery Materials (MBM).

oleh Elga Nurmutia diperbarui 13 Des 2022, 20:57 WIB
Diterbitkan 13 Des 2022, 20:57 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melalui anak usahanya, PT Merdeka Energi Nusantara (MEN) melakukan transaksi afiliasi perjanjian pengambilan bagian saham bersyarat dengan PT Merdeka Battery Materials (MBM) dengan nilai keseluruhan transaksi maksimal USD 180,04 juta atau sekitar Rp2,82 triliun (asumsi kurs Rp 15.683 per dolar AS) 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (13/12/2022), MEN akan mengambil bagian saham baru yang akan diterbitkan oleh MBM dalam jumlah yang cukup untuk memberikan MEN kepemilikan saham sebesar 59,88 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor MBM yang telah ditingkatkan.

Dengan terlaksananya transaksi, MEN dapat memberikan dukungan pendanaan yang akan digunakan MBM untuk mengembangkan dan memperkuat portofolio pada grup usahanya dan diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada Perseroan yang pada akhirnya dapat menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham Perseroan.

"Transaksi juga telah melalui penilaian menggunakan prosedur internal dengan syarat dan ketentuan yang sama apabila transaksi dilakukan dengan pihak yang tidak terafiliasi, sehingga syarat dan ketentuan atas transaksi tersebut dilakukan sesuai dengan praktik bisnis yang berlaku umum. Lebih lanjut, transaksi juga lebih efektif dan efisien apabila dilakukan antara MEN dan MBM,” tulis Manajemen Perseroan, dikutip Selasa (13/12/2022),

Tak hanya itu, transaksi tersebut telah melalui prosedur yang dimiliki oleh Perseroan sebagaimana diwajibkan dalam POJK 42/2020 guna memastikan bahwa transaksi afiliasi telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku dan praktik bisnis yang berlaku umum.

Dengan demikian, sifat hubungan afiliasi antara MEN dan MBM dengan Merdeka Copper Gold, yakni MBM merupakan perusahaan terkendali perseroan yang sahamnya dimiliki oleh Perseroan secara tidak langsung sebesar 55,26 persen.

Selain itu, MEN merupakan perusahaan terkendali perseroan yang sahamnya dimiliki oleh Perseroan secara langsung maupun tidak langsung sebesar 99,99 persen,

Terdaoat anggota Dewan Komisaris MEN serta anggota Direksi dan Dewan Komisaris MBM yang juga menjabat sebagai anggota Direksi Perseroan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kinerja Semester I 2022

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022. Perseroan membukukan pertumbuhan laba dan penjualan pada semester I 2022.

Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 96,79 juta atau sekitar Rp 1,44 triliun (kurs Rp 14.860 per USD). Capaian ini naik 1.549,51 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 5,87 juta.

Perolehan laba semester I sejalan dengan kenaikan dari sisi penjualan dan pendapatan perseroan sebesar 152,11 persen menjadi USD 341,4 juta dari USD 135,42 juta pada semester I 2021.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Selasa (13/9/2022), pendapatan itu berasal dari proyek Tujuh Bukit senilai USD 146,92 juta, proyek Wetar USD 99,04 juta, Nikel USD 94,12 juta, dan lainnya USD 51,5 juta dengan eliminasi USD 50,17 juta.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi USD 236,99 juta dari USD 107 juta pada semester I 2021. Meski begitu, laba kotor perseroan masih tumbuh 267,46 persen menjadi USD 104,41 juta dibanding semester I 2021 sebesar USD 28,41 juta.

Pada semester I 2022 perseroan mencatatkan beban usaha berupa beban umum dan administrasi senilai USD 29,25 juta. Kemudian pendapatan keuangan USD 10,94 juta dan pendapatan lain-lain USD 42,57 juta. Dari rincian itu, setelah dikurangi pajak, perseroan berhasil mengantongi laba periode berjalan sebesar USD 100,07 juta. Naik 2.919,78 persen dibanding semester I 2022 sebesar USD 3,31 juta.

Dari sisi aset Merdeka Copper Gold sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar USD 2,3 miliar, naik signifikan dibanding posisi Desember 2021 sebesar USD 1,3 miliar. Terdiri dari aset lancar senilai USD 677,96 juta dan aset tidak lancar USD 2,42 miliar.

Liabilitas sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar USD 1,43 miliar, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 499,18 juta. Terdiri dari liabilitas jangka pendek USD 619,54 juta dan liabilitas jangka panjang USD 809,95 juta. Ekuitas hingga Juni 2022 juga naik menjadi USD 1,87 miliar dari USD 779,41 juta pada akhir tahun lalu.

 


Merdeka Copper Gold Gelontorkan Pinjaman Setara Rp 3,36 Triliun ke MBM

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelulmnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengumumkan transaksi afiliasi dengan entitas anak, PT Merdeka Battery Materials (MBM) mengenai kesepakatan pemberian pinjaman.

Berdasarkan perjanjian, perseroan sepakat menyediakan dana pinjaman sejumlah USD 225 juta atau sekitar Rp 3,36 triliun (kurs Rp 14.936 per USD). Angka ini setara 25,13 persen dari total ekuitas konsolidasian berdasarkan laporan keuangan Merdeka Copper Goldper 31 Maret 2022, atau setara 28,87 persen dari total ekuitas berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021.

Melansir pengumuman yang disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Kamis (5/8/2022), MBM akan dikenakan bunga sebesar jumlah dari tingkat suku bunga acuan majemuk dan margin senilai 4,25 persen per tahun.

Adapun perseroan akan diberikan margin tambahan senilai 2,50 persen yang hanya akan diterapkan untuk bagianbinjaman yang diberikan oleh perseroan serta akan diakumulasikan dan dibayarkan oleh MBM pada tanggal jatuh tempo, yakni 30 September 2026

MBM merupakan perusahaan terkendali yang sahamnya dimiliki oleh perseroan secara tidak langsung sebesar 55,26 persen. Perusahaan melakukan kegiatan usaha aktivitas perusahana holding serta aktivitas konsultasi manajemen lainnya.

Dengan terlaksananya transaksi, perseroan dapat memberikan dukungan pendanaan yang akan digunakan MBM untuk tujuan transaksi. Sehingga Merdeka Battery Materials dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan lebih optimal dan diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada perseroan selaku pemegang saham tidak langsung MBM.

 


Realisasi Belanja Modal Kuartal I 2022

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 72 juta atau sekitar Rp 1,05 triliun (kurs Rp 14,614 per USD) hingga kuartal I 2022.

Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, David Thomas Fowler menuturkan, belanja modal itu dialokasikan untuk pengembangan proyek Acid Iron Metal (AIM).

"Capex spending untuk kuartal I 2022 sebesar USD 72 juta. Rinciannya, untuk tambang emas Tujuh Bukit USD 8 juta, tambang tembaga Tujuh Bukit USD 10 juta, tambang tembaga Wetar USD 14 juta, dan AIM USD 40 juta," kata dia kepada Liputan6.com, ditulis Minggu (12/6/2022).

Secara keseluruhan tahun, perseroan menyiapkan belanja modal hingga USD 390 juta sampai dengan akhir tahun. Sama seperti realisasi di tiga bulan pertama di 2022, belanja modal hingga akhir tahun paling banyak diapkasikan untuk membiayai proyek AIM.

"Untuk full year 2022, capex spending plan sebesar USD 390 juta, paling banyak AIM sebesar USD 200 juta," ungkap David.

Selain untuk AIM, belanja modal 2022 yang dialokasikan untuk tambang emas Tujuh Bukit sebesar USD 40 juta, tambang tembaga Tujuh Bukit USD 50 juta.

Kemudian tambang tembaga Wetar Copper USD 50 miliar, serta proyek Pani sebesar USD 50 juta. Perseroan  berhasil melakukan akuisisi 50 persen kepemilikan Lion Selection Asia Limited (LSA) di PT Pani Bersama Jaya (PBJ) pada kuartal I 2022. Akai itu menjadikan kepemilikan ekonomis MDKA pada Proyek Emas Pani meningkat menjadi 70 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya