Liputan6.com, Jakarta - Emiten perikanan, PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) akan diberikan sanksi oleh bursa akibat keterlambatan penyampaian pemberitahuan nomor register perkara kasasi pailit.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (28/12/2022), Dua Putra Utama Makmur mengakui atas kesalahan dan kelalaian terhadap keterlambatan penyampaian pemberitahuan nomor register perkara kasasi pailit yang seharusnya disampaikan maksimal pada 28 Oktober 2022 , tetapi DPUM melakukan penyampaian pada 31Oktober 2022 .
Baca Juga
"Perusahaan sedang dalam kesulitan keuangan. Saat ini perusahaan sedang merugi selama tiga tahun beturut-turut dikarenakan dampak dari COVID-19," tulis Corporate Secretary Dua Putra Utama Makmur, Simon Arosokhi, dikutip Rabu (28/12/2022).
Advertisement
Atas keterlambatan penyampaian tersebut, DPUM dapat dikenakan sanksi keterlambatan satu hari kerja.Di sisi lain, sepanjang 2022, Dua Putra Utama Makmur terus melakukan inovasi produk, baik untuk pasar luar negeri maupun dalam negeri. Perusahaan berkolaborasi dengan mitra strategis, untuk meningkatkan utilitas perusahaan, sehingga pada 2022, berhasil mendapatkan market negara tujuan ekspor baru.
Negara tujuan ekspor perusahaan sampai saat ini adalah negara Jepang, disusul oleh Cina, Taiwan, Australia, Singapura dan Malaysia.
Ke depan, pada 2023, perusahaan akan mengembangkan target negara ekspor baru dan sudah menjalin hubungan baik dengan perusahaan di negara Amerika Serikat, Korea, dan Asia Timur.
Dalam hal pengembangan produk baru, pada 2022, tim research and development perusahaan mengembangkan produk baru berupa, varian produk VA dan premium.
Melihat potensi penjualan frozen food untuk domestik, Perusahaan berhasil melakukan penetrasi pasar produk frozenfood untuk menyerap pasar lokal di Pulau Jawa, sedangkan 2023 perusahaan akan mengembangkan penjualan ke seluruh indonesia.
Pada 2022, perusahaan senantiasa meningkatkan kualitas serta menjaga mutu produk, sehingga berhasil mempertahankan sertifikasi management system dengan keseluruhannya memiliki grade A.
Adapun, perusahaan membukukan penjualan sebesar Rp 399 miliar. Perusahaan melakukan trading ekspor ke China.
Penutupan IHSG pada 28 Desember 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Rabu, (28/12/2022). Koreksi saham IHSG tersebut didorong indeks sektor saham yang mayoritas tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG anjlok 1,05 persen ke posisi 6.850,52. Indeks LQ45 merosot 0,71 persen ke posisi 933,68. Mayoritas indeks sektor saham berada di zona merah. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.953,03 dan terendah 6.828,14. Sebanyak 364 saham merosot sehingga menekan IHSG. 162 saham menguat dan 181 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 932.782 kali dengan volume perdagangan 20 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.626.
Indeks sektor saham mayoritas tertekan kecuali indeks sektor saham properti menguat ,029 persen. Sementara itu, sektor saham energi melemah 2,05 persen, sektor saham basic turun 0,74 persen, sektor saham industri tergelincir 1,09 persen, dan sektor saham nonsiklikal susut 1,18 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal terpangkas 0,39 persen, sektor saham kesehatan merosot 0,85 persen, sektor saham keuangan turun 0,45 persen, sektor saham teknologi terpangkas 1,24 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,38 persen, dan sektor saham transportasi melemah 0,49 persen.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menuturkan, kalau dari sentimen data ekonomi global dan domestik tidak ada yang dominan. IHSG merosot dinilai tersengat aksi jual investor terhadap saham kapitalisasi besar.
“Aksi jual investor terhadap saham-saham big cap di atas Rp 100 triliun seperti BBRI, BYAN, TLKM, ASII, UNVR, BBNI, AMRT, HMSP yang kompak mengalami penurunan harga dan mereka punya bobot besar untuk penurunan IHSG hari ini,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com
Advertisement
Top Gainers-Losers pada 28 Desember 2022
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham LION melambung 25 persen
-Saham PGUN melambung 23,44 persen
-Saham INAF melambung 21,23 persen
-Saham NZIA melambung 17,52 persen
-Saham PADA melambung 16,67 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham ISAP merosot 9,63 persen
-Saham CASH merosot 9,58 persen
-Saham MGLV merosot 7,35 persen
-Saham OLIV merosot 7,14 persen
-Saham MREI merosot 6,98 persen
Saham-saham yang teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BBRI senilai Rp 648,1 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 416,5 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 278,7 miliar
-Saham ADRO senilai Rp 221,8 miliar
-Saham CASA senilai Rp 193,2 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham PADA tercatat 30.200 kali
-Saham CHEM tercatat 20.978 kali
-Saham NZIA tercatat 20.278 kali
-Saham BBRI tercatat 17.964 kali
-Saham NICL tercatat 17.855 kali
Penutupan Bursa Saham Asia pada 28 Desember 2022
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 28 Desember 2022. Hal ini setelah wall street juga beragam seiring investor mencerna tantangan ekonomi pada 2023.
Indeks Hang Seng bertambah 1,56 persen menjadi 19.898,91, dan memimpin penguatan di Asia Pasifik. Hal ini setelah Chief Executive John Lee mengumumkan pelonggaran pembatasan COVID-19.
Di China, indeks Shanghai melemah 0,26 persen ke posisi 3.087,4. Indeks Shenzhen turun 0,86 persen ke posisi 11.010,53. Yuan sedikit berubah dan berada di kisaran 6,707 terhadap dolar AS.
Di Korea Selatan, indeks Kospi merosot 2,12 persen ke posisi 2.280 yang didorong saham produsen chip dan manufaktur baterai.
Indeks ASX 200 di Australia merosot 0,30 persen ke posisi 7.086,4. Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,41 persen ke posisi 26.340,5 dan indeks Topix terpangkas ke posisi 1.909,02. Bank of Japan menegaskan kembali pendiriannya yang ditunjukkan dari rilis ringkasan opini dari pertemuan kebijakan moneter pekan lalu yang secara tak terduga memperluas kisaran target imbal hasil obligasi pemerintah Jepang.
Advertisement