Saham Lavender Bina Cendikia Lesu pada Perdagangan Perdana di BEI

Pada perdagangan perdananya, saham BMBL terpantau berada pada posisi 170, turun dari harga yang dipatok saat IPO sebesar 188

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Jan 2023, 09:47 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2023, 09:47 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Lavender Bina Cendikia Tbk resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai hari ini, Rabu, 11 Januari 2023. Saham Lavender Bina Cendikia diperdagangkan dengan kode saham BMBL.

Pada perdagangan perdananya, saham BMBL terpantau berada pada posisi 170, turun dari harga yang dipatok saat IPO sebesar 188, sesaat setelah jam perdagangan dibuka. Frekuensi perdagangan sampai saat itu sebanyak 800 kali, dengan total volume sebanyak 65 ribu lot.

Nilai transaksi mencapai Rp 1,2 miliar. Dalam rangka IPO,  Lavender Bina Cendikia melepas sebanyak-banyaknya 280 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 40 per saham atau setara 27,19 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan setelah IPO.

Dengan harga pelaksanaan Rp 188 per saham, perseroan setidaknya mengantongi dana Rp 52,64 miliar dari IPO.

Deputy Director Investment Banking PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mukti Wibowo Kamihadi, kelebihan pemesanan saham BMBL ini menunjukkan antusiasme investor yang tinggi karena BMBL merupakan emiten pertama yang bergerak di sektor pendidikan sehingga hal ini memberikan kabar baik untuk industri pendidikan Indonesia.

"Selama masa pooling, permintaan yang masuk mencapai lebih dari 50 miliar saham dari total saham yang ditawarkan sebanyak 280 juta saham baru atau oversubscribed 4.709% atau 47 kali dari jumlah pemesanan terpusat. Nilai pemesanan terpusat yang masuk lebih dari Rp 942 miliar,” ujar Wibowo dalam keterangan resmi, Rabu (11/1/2023).

Bersamaan dengan IPO, perseroan juga mencatatkan waran 224 juta saham dengan rasio 10:8. Sebelumnya perseroan menetapkan harga waran Rp 250. Perseroan memperoleh dana sekitar Rp 56 miliar dari penerbitan waran.

Perseroan berencana siapkan 75 persen dana hasil IPO untuk belanja modal (capital expenditure/capex). Sisanya sekitar 25 persen akan digunakan untuk modal kerja. Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja perseroan.

 

 

Catatkan Saham Perdana di BEI

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Lavender Bina Cendikia Tbk mencatatkan saham perdana di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/1/2023).

Mengutip laman BEI, PT Lavender Bina Cendikia Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham BMBL. Perseroan sebagai perusahaan tercatat ke-8 pada 2023. Adapun jumlah saham yang dicatatkan sebesar 1,03 miliar saham terdiri dari saham pendiri 750 juta saham dan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) 280 juta saham dengan nilai nominal Rp 40 per saham. Harga penawaran saham perdana Rp 188.  Dengan demikian, perseroan meraih dana Rp 52,64 miliar dari IPO.

Selain itu, perseroan juga mencatatkan waran 224 juta saham dengan rasio 10:8. Sebelumnya perseroan menetapkan harga waran Rp 250. Perseroan memperoleh dana sekitar Rp 56 miliar dari penerbitan waran. Sebelumnya, Perseroan berencana siapkan 75 persen dana hasil IPO untuk belanja modal (capital expenditure/capex).

Sisanya sekitar 25 persen akan digunakan untuk modal kerja. Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja perseroan.

 

Jadwal Waran

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT KGI Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus Penawaran Umum Perdana saham Perseroan dan sesuai dengan Peraturan OJK No. 25/POJK.04/2017 tentang Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum, pemegang saham atas nama PT Sentra Investa Maksima, PT Ammar Al Amanah, Galih Pandekar dan Aulia Firdaus tidak akan mengalihkan baik seluruh maupun sebagian saham-saham (lock up) yang dimiliki  hingga delapan bulan setelah Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan menjadi efektif.

Berikut jadwal pencatatan saham dan waran PT Lavender Bina Cendikia Tbk:

-Tanggal pencatatan saham dan waran seri I pada 11 Januari 2023

-TanggaL mulai perdagangan saham dan waran seri I pada 11 Januari 2023

-Tanggal berakhir perdagangan waran di pasar regular dan negosiasi pada 5 Januari 2024

-Tanggal berakhir perdagangan waran di pasar tunai pada 9 Januari 2024

-Periode awal pelaksanaan waran seri I pada 11 Juli 2023

-Periode akhir pelaksanaan waran seri I pada 10 Januari 2024

Target Perseroan

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya,  PT Lavender Bina Cendikia Tbk optimistis memiliki proses yang cerah usai debut di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama PT Lavender Bina Cendikia Tbk, Galih Pandekar bahkan memasang target laba bersih Rp 10 miliar pada 2023. Laba itu sejalan dengan pendapatan yang ditargetkan mencapai Rp 35 miliar.

"Laba kita proyeksinya di 2023 bisa Rp 10 miliar dan target sales yang kita kejar di 2023 34–35 miliar," kata dia dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Perseroan berhasil membukukan lonjakan laba bersih tahun berjalan per Mei 2022 sebesar Rp 4,02 miliar dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 2,31 miliar. Raihan itu sejalan dengan pendapatan perseroan per 31 Mei 2022 yang tercatat sebesar Rp 8,76 miliar, naik 136,91 persen bila dibandingkan posisi per 31 Mei 2021 yaitu sebesar Rp 3,7 miliar.

Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya program baru dari Perseroan yaitu program kelas khusus kedokteran dengan harga lebih tinggi. Sampai dengan akhir tahun, pendapatan diproyeksikan meningkat hampir dua kali lipat.

“Pendapatan atau sales tahun ini mungkin kita proyeksinya sentuh angka 15 miliar,"imbuh dia.

Perseroan menjalankan kegiatan usaha dengan nama bimbingan belajar Lavender (Bimbel Lavender). target market usaha perseroan adalah siswa yang ingin masuk PTN dan orangtua dari siswa ingin anaknya lulus di PTN. BMBL mengkhususkan segmen kelas menengah atas dalam target usahanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya