IHSG Berpeluang Menghijau, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 30 Januari 2023

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menghijau pada Senin, (30/1/12023) yang akan dibayangi sejumlah katalis termasuk laporan keuangan emiten.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Jan 2023, 06:52 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2023, 06:52 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan Senin, 30 Januari 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan saham Senin (30/1/2023). Sejumlah sentimen bayangi IHSG antara lain laporan keuangan emiten dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Demikian disampaikan CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Suryawijaya dalam catatannya. Selain laporan kinerja emiten yang masih akan diirilis, menurut William, aliran dana investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia juga membayangi IHSG.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi beli saham Rp 919,03 miliar pada Jumat, 27 Januari 2023. Sepanjang 2023, aksi jual investor asing mencapai Rp 2,8 triliun.

“Dan juga menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akan turut memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG. Namun, investor tetap masih harus waspadai risiko koreksi wajar selama IHSG belum mampu geser rentang konsolidasi terdekatnya,” tutur William.

William prediksi, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan kisaran 6.754-6.921 pada Senin, 30 Januari 2023.

Sementara itu,  Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup menguat 0,5 persen ke 6.898 dan disertai dengan peningkatan volume pembelian dan mampu break dari area resistance di 6.900.

"Dengan demikian, posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada di akhir wave (v) dari wave [i] dari wave C pada label hitam, hal tersebut berarti IHSG masih berpeluang menguat ke rentang area 6.940-6.970,” ujar dia.

Ia mengatakan, selanjutnya, IHSG akan rawan terkoreksi dahulu membentuk wave [ii] ke rentang 6.714-6.811. Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.815, 6.760 dan resistance 6.953,7.053.

Untuk rekomendasi saham hari ini, William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Kemudian PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), dan PT Blue Bird Tbk (BIRD).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekomendasi Teknikal

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Ciputra Development Tbk (CTRA) - Buy on Weakness

Saham CTRA ditutup menguat 3,7 persen ke 970 disertai dengan peningkatan volume pembelian, penguatan CTRA pun mampu menembus MA200.

"Posisi CTRA saat ini kami perkirakan sedang berada di awal wave (v) dari wave [i] dari wave 3, sehingga CTRA berpeluang melanjutkan penguatannya," tutur dia.

Buy on Weakness: 955-965

Target Price: 1.010, 1.055

Stoploss: below 925

 

2.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Buy on Weakness

Saham PGAS ditutup menguat 0,3 persen ke 1.565 tetapi penguatan PGAS masih tertahan oleh MA20.

"Posisi PGAS diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c] dari wave 4, sehingga PGAS masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," kata dia.

Buy on Weakness: 1.470-1.510

Target Price: 1.650, 1.750

Stoploss: below 1.430

 

3.PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) - Buy on Weakness

Saham SRTG ditutup terkoreksi 0,4 persen ke 2.460 dan disertai dengan munculnya volume penjualan.

"Posisi SRTG saat ini diperkiraka berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [i] dari wave C, sehingga koreksi dari SRTG dapat dimanfaatkan untuk BoW," kata dia.

Buy on Weakness: 2.380-2.430

Target Price: 2.560, 2.640

Stoploss: below 2.300

 

4.PT Blue Bird Tbk (BIRD) - Sell on Strength

Saham BIRD ditutup menguat 4,2 persen ke 1.620 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.

"Kami perkirakan, posisi BIRD sedang berada di akhir wave (c) dari wave [d], sehingga penguatan BIRD akan relatif terbatas dan rawan terkoreksi. Adapun area koreksi BIRD berada pada rentang 1.455-1.535 terlebih dahulu," ujar dia.

Sell on Strength: 1.635-1.665

        

Kinerja IHSG pada 24-27 Januari 2023

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan selama sepekan tepatnya pada 24-27 Januari 2023. Namun, rata-rata nilai transaksi harian saham merosot.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (28/1/2023), IHSG melompat 0,35 persen ke posisi 6.898,98 pada 24-27 Januari 2022. Pada pekan lalu, IHSG melonjak 3,5 persen ke posisi 6.874,93. Penguatan IHSG itu juga diikuti kapitalisasi pasar.

Kapitalisasi pasar bursa naik 0,45 persen menjadi Rp 9.504,33 triliun. Kapitalisasi pasar tersebut bertambah sekitar Rp 42,2 triliun dari pekan sebelumnya Rp 9.462,09 triliun.

Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa bertambah 2,91 persen menjadi 1.127.816 transaksi selama sepekan dari 1.095.938 transaksi pada pekan sebelumnya.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa merosot 0,92 persen menjadi 20,10 miliar saham dari 20,29 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa terpangkas 5,27 persen menjadi Rp 9,70 triliun dari Rp 10,24 triliun pada pekan lalu.

Selama sepekan, mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) menguat.Sektor saham yang menghijau antara lain sektor saham nonsiklikal naik 0,98 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,81 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan menanjak 2,49 persen, sektor saham properti bertambah 0,95 persen. Kemudian sektor saham teknologi mendaki 3,13 persen, sektor saham infrastruktur melonjak 0,67 persen dan sektor saham transportasi naik 8,53 persen.

Sedangkan sektor saham energi melemah 2,74 persen, sektor saham basic susut 0,23 persen, sektor saham industri tergelincir 0,51 persen dan sektor saham kesehatan terpangkas 1,74 persen.

 

Aksi Investor Asing

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Investor asing melakukan aksi beli Rp 919,03 miliar pada Jumat, 27 Januari 2023.  Pada 24-27 Januari 2023, investor asing membeli saham Rp 1,7 triliun. Sepanjang 2022, investor asing mencatat nilai jual bersih Rp 2,8 triliun.

Selama sepekan ini terdapat  dua pencatatan perdana saham di BEI. Pada Selasa, 24 Januari 2023, PT Penta Valent Tbk (PEVE) menjadi perusahaan tercatat ke-9 yang tercatat di BEI pada 2023. PEVE bergerak pada sektor Healthcare dengan subsektor Pharmaceuticals & Health Care Research.

Adapun industri dan subindustri PEVE adalah Pharmaceuticals. Kemudian pada Jumat, 27 Januari 2023, PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU)  menjadi perusahaan tercatat ke-10 yang tercatat di BEI pada 2023. LAJU bergerak pada sektor Transportation & Logistic dengan subsektor Logistics & Deliveries. Adapun industri dan subindustry LAJU adalah Logistics & Deliveries. PEVE dan LAJU keduanya tercatat pada Papan Pengembangan BEI.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya