Dharma Polimetal Ketiban Cuan Maraknya Kendaraan Listrik di Indonesia

aat ini Dharma Polimetal telah melakukan investasi agar bisa mendukung baterai pack untuk kendaraan roda empat.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 07 Apr 2023, 10:38 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2023, 10:38 WIB
Motor listrik
Deretan motor listrik yang desainnya mirip Vespa. (Oto.com)

Liputan6.com, Jakarta Ramainya kendaraan listrik (electric vehicle) di Indonesia diyakini membawa berkah bagi emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA). Ini mengingat perseroan telah melakukan kerja sama dengan produsen-produsen sepeda motor listrik yang ada di Indonesia.

Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso menufurkan, pihaknya tentu sangat diuntungkan dengan ramainya EV di Indonesia. Bahkan, perseroan juga tengah meneken kerja sama dengan beberapa produsen sepeda motor listrik.

"Memang lagi ramai soal EV tentu DRMA akan sangat diuntungkan karena sudah tahu bahwa kita banyak melakukan kerja sama dengan produsen-produsen sepeda motor listrik yang ada di Indonesia. Misalnya di dalam pameran lalu kita juga sudah mengumumkan kita memiliki kerjasama misalnya dengan Rakata (Rakata Motorcycle) untuk menyuplai baterai dan juga swap sistemnya, pada saat ini juga sudah melakukan banyak kerjasama persiapan kepada beberapa banyak produsen untuk sepeda motor listrik," kata Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso, Kamis (6/4/2023).

Selain itu, ia menyebut, produk miliknya akan terbantu dengan kebijakan pemerintah mengenai subsidi atau insentif untuk motor listrik Rp 7 juta.

"Kenapa? karena mereka akan mendapatkan insentif sebesar Rp 7 juta per unit tapi dengan syarat local content atau TKDNnya di atas 40 persen. Nah kita banyak menyediakan juga komponen-komponen yang kita suplai kepada mereka dan juga untuk mobil juga sama bahwa sebetulnya kita juga sudah mempersiapkan untuk membantu untuk pembuatan baterai pack untuk mobil listrik yang ada yang diproduksi di Indonesia," kata dia.

Tak hanya itu, ia bilang, saat ini perseroan telah melakukan investasi agar bisa mendukung baterai pack untuk kendaraan roda empat.

 
"Saat ini kita juga sedang sudah melakukan investasi investasi untuk kita bisa mensupport baterai pack untuk roda empat," imbuhnya.
 
 

Capex Rp 500 Miliar

Kementerian ESDM mendapat tugas untuk menyiapkan program motor listrik konversi. Saat ini Kementerian ESDM telah menyiapkan tata cara bagi masyarakat untuk mengikuti program konversi motor listrik. (merdeka.com/Arie Basuki)
Kementerian ESDM mendapat tugas untuk menyiapkan program motor listrik konversi. Saat ini Kementerian ESDM telah menyiapkan tata cara bagi masyarakat untuk mengikuti program konversi motor listrik. (merdeka.com/Arie Basuki)
Di sisi lain, perseroan merencanakan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 500 miliar pada tahun ini. Sebab, dana tersebut dialokasikan untuk melakukan akuisisi PT Trimitra Chitrahasta (TCH) sebesar Rp 216 miliar. 
 
"Kita rencanakan capex tahun ini paling sedikit Rp 500 miliar, salah satunya untuk melakukan akuisisi PT Trimitra Chitrahasta yang sebesar Rp 216 miliar dan sisanya adalah kita sedang membangun juga instalasi atau production utility untuk mempersiapkan pembuatan baterai komponen baterai pack dari roda empat dan juga untuk model-model baru yang sedang dikembangkan disiapkan oleh customer kita," kata dia.
 
Dengan begitu, perseroan harus mempersiapkan sejumlah alat maupun mesin untuk dapat membuat komponen baterai pack tersebut.
 
"Kita juga harus mempersiapkan tool link-nya, mesin-mesinnya yang harus kita siapkan. Jadi totalnya kurang lebih di Rp 500 miliar, sumbernya sebagian besar adalah dari hasil dari internal kas kita karena tahun lalu, kita profit di Rp 390 miliaran atau 400 miliar," katanya.
 
 
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya