Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan saham Senin (10/4/2023). Koreksi IHSG dapat terjadi jika menembus level support terdekat 6.781.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG kembali ditutup melemah 0,4 persen ke posisi 6.792 pada 6 April 2023 dan disertai dengan meningkatnya volume penjualan. Selain itu, koreksi dari IHSG pun mampu menembus moving average (MA) 60 harian. Posisi IHSG saat ini berada pada bagian dari wave (ii) dari wave C, sehingga IHSG masih rawan untuk melanjutkan koreksinya kembali.
Baca Juga
“Koreksi tersebut akan lebih terkonfirmasi apabila IHSG menembus 6.781 sebagai support terdekatnya, di mana hal tersebut akan membawa IHSG ke level 6.667-6.744,” ujar Herditya.
Advertisement
Ia menuturkan, IHSG berada di level support 6.781,6.704 dan level resistance 6.890,6.923 pada Senin pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound disertai volume tetapi dengan bearish candle dan tertahan resistance garis MA100 dan berpeluang melakukan koreksi teknikal untuk menguji level support garis MA 20,50 sekaligus tutup gap bawah.
Ia menyebutkan, selama bertahan di atas support garis MA 20,50 sehingga berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA 100,200 untuk melanjutkan fase bullish.
“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.750-6.900,” ujar dia.
Rekomendasi Saham Hari Ini
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).
Sedangkan Wafi memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan saham PT Cakra Buana Resources Energi (CBRE).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) - Spec Buy
Saham BBTN ditutup menguat 0,4 persen ke 1.235 dan masih disertai oleh volume pembelian. Selama saham BBTN masih mampu bertahan di atas 1.215 sebagai stoplossnya, maka BBTN saat ini sedang berada di awal wave [iii] dari wave 1.
Spec Buy: 1.220-1.235
Target Price: 1.330, 1.430
Stoploss: below 1.215
2.PT Elnusa Tbk (ELSA) - Buy on Weakness
Saham ELSA ditutup terkoreksi 1,9 persen ke 308 dan masih didominasi oleh tekanan jual. Posisi ELSA saat ini diperkirakan sedang berada di akhir wave (ii) dari wave [c] dari wave B, sehingga koreksi ELSA akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Buy on Weakness: 300-308
Target Price: 322, 346
Stoploss: below 292
3.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Buy on Weakness
Saham PGAS ditutup terkoreksi 1,4 persen ke 1.365 dan masih didominasi oleh tekanan jual. Posisi PGAS saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave C dari wave (A), sehingga PGAS masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: 1.280-1.320
Target Price: 1.425, 1.560
Stoploss: below 1.260
4.PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) - Sell on Strength
SIDO ditutup terkoreksi 0,6% ke 830 disertai dengan peningkatan volume penjualan, namun koreksi SIDO masih tertahan oleh MA60. Saat ini, posisi SIDO diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave 1 dari wave (C), sehingga SIDO masih rawan terkoreksi ke rentang area 745-775.
Sell on Strength: 835-850
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Kinerja IHSG Sepekan
Sebelumnya, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan melemah sebesar 0,18 persen atau berada pada posisi 6.792,765 dari posisi 6.805,277 pada pekan lalu.
Melansir keterangan tertulis BEI, Jumat (7/4/2023), mengawali pekan pertama bulan April 2023, data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tanggal 3 sampai dengan 6 April 2023 mayoritas ditutup positif.
Perubahan sebesar 0,26 persen terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa menjadi Rp 9.463,472 triliun dari Rp 9.488,182 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 646,81 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 9,359 triliun.
Peningkatan tertinggi yaitu sebesar 25,59 persen terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa menjadi Rp 12,240 triliun dari Rp 9,746 triliun pada pekan sebelumnya.
Kemudian, rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan turut mengalami peningkatan sebesar 10,87 persen menjadi 16,937 miliar saham dari 15,276 miliar saham pada pekan yang lalu.
Lalu untuk rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa meningkat sebesar 4,57 persen menjadi 1.275.835 dari 1.220.053 transaksi pada sepekan sebelumnya.
Aksi Korporasi
PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) mencatatkan sahamnya di Papan Akselerasi BEI, Rabu (5/4). HAJJ menjadi perusahaan tercatat ke-29 di BEI pada tahun 2023.
HAJJ bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dengan subsektor Consumer Services. Industri HAJJ adalah Tourism & Recreation dengan subindustri Travel Agencies
Kemudian PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Spindo Tahap I Tahun 2023 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Spindo Tahap I Tahun 2023 yang resmi dicatatkan di BEI pada Selasa (4/4).
Nilai nominal obligasi yang dicatatkan adalah sebesar Rp 250 miliar, sedangkan sukuk sebesar Rp155 miliar.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menetapkan peringkat idA- (Single A Minus) untuk obligasi dan idA-(sy) (Single A Minus Syariah) untuk sukuk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.
Kemudian pada Rabu (5/4), PT Tunas Baru Lampung Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tunas Baru Lampung Tahap I Tahun 2023, yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 425 miliar.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Kredit Indonesia (PKRI) untuk obligasi adalah inaA (Single A). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.
Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 23 emisi dari 22 emiten senilai Rp 28,29 triliun.
Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 519 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 448,38 Triliun dan USD 47,5 juta, diterbitkan oleh 128 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 189 seri dengan nilai nominal Rp5.495,98 triliun dan USD486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 8 emisi senilai Rp3,10 triliun.
Advertisement