Liputan6.com, Jakarta PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin 13 Januari 2025. Pada perdagangan perdananya, saham CBDK sentuh auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 25 persen ke posisi 5.075.
Dalam rangka IPO, anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang dikendalikan taipan Aguan dan Grup Salim ini menawarkan 556,89 juta saham dengan harga Rp 4.060 per saham. Dengan demikian, perseroan mengantongi Rp 2,3 triliun dari IPO, menjadi yang terbesar tahun ini. Berdasarkan data E-IPO, terdapat oversubscribed sekitar 344,28 kali, dengan sekitar 168.874 investor yang berpartisipasi dalam penawaran saham ini.
Advertisement
Baca Juga
“Tujuan utama dari IPO CBDK adalah untuk menghimpun dana dari masyarakat guna mempercepat pengembangan CBD PIK2 secara umum dan secara khusus membangun Nusantara International Convention and Exhibition (NICE) yang merupakan bagian dari Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibition (MICE) untuk melengkapi ekosistem dalam CBD PIK 2,” jelas Presiden Direktur PT Bangun Kosambi Sukses Tbk, Steven Kusumo, Senin (13/1/2025).
Advertisement
NICE dibangun di atas luas bidang tanah mencapai kurang lebih 19 hektar dan dirancang sebagai elemen strategis yang melengkapi ekosistem CBD PIK 2 dengan bertambahnya area pusat konvensi dan pameran sekitar 120.000 m2. Proyek ini diharapkan dapat mulai beroperasi secara parsial pada September 2025, sehingga dapat turut meramaikan sektor industri pusat konvensi dan pameran nusantara.
Direktur PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), David Agus, sebagai underwriter dalam IPO CBDK menjelaskan bahwa kinerja keuangan CBDK yang kuat disertai dengan potensi dari proyek- proyek yang dikerjakan CBDK di masa mendatang mendukung keputusan CBDK untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). CBDK akan terus berkembang dan memiliki peluang yang besar di masa mendatang. NICE yang sedang dibangun juga akan menjadi penunjang bagi area CBD PIK 2 yang telah dimiliki oleh CBDK.
"CBDK menjadi pilihan investasi yang tepat bagi para investor yang mengutamakan pertumbuhan usaha yang berkesinambungan dengan porsi recurring income yang juga bertambah," kata David.
Penggunaan Dana IPO
Penggunaan dana dari IPO ini akan digunakan oleh CBDK untuk melakukan penyertaan saham terhadap PT Industri Pameran Nusantara (IPN), target anak usaha saat ini sedang membangun NICE, salah satu ruang pusat konvensi dan pameran terbesar di Indonesia yang dapat menghasilkan pendapatan berulang pertama bagi CBDK.
Selain itu, CBDK juga memiliki berbagai produk- produk unggulan yang dijual dengan inovasi tematik yang sedang dipasarkan. Konsep CBD PIK 2 dilengkapi dengan area perkantoran, yaitu Menara Syariah, SOHO The Bund, SOHO Manhattan, Manhattan Residence, dan SOHO Wallstreet.
Anak usaha CBDK juga memiliki proyek lainnya, yaitu Rukan Petak Sembilan, Rukan Milenial, Ruko Little Siam, Rumah Milenial, Permata Hijau Residence, Rukan Asia Afrika, dan Bizpark PIK 2 yang saat ini menjadi daya Tarik PIK2.
Advertisement
Total Aset
Sebelum melantai di Bursa, CBDK mencatatkan total aset sebesar Rp 18,5 triliun sesuai dengan laporan keuangan per 30 September 2024. Sementara itu total liabilitas CBDK sebesar Rp 10,4 triliun dimana sebesar Rp 9,6 triliun merupakan akun escrow untuk membukukan cicilan atau pembayaran dari pelanggan, dan total ekuitas tercatat sebesar Rp 8,1 triliun sebelum dana IPO diterima. Dengan posisi keuangan yang prima, CBDK juga mencatatkan zero net debt yang mencerminkan kesiapan Perseroan secara finansial untuk mengoptimalkan peluang usaha masa mendatang.
Dari sisi pendapatan, CBDK berhasil meraih Rp 1,6 triliun per 30 September 2024, menunjukkan kinerja yang solid di tengah tantangan ekonomi yang ada. Kondisi ini memperkuat posisi CBDK sebagai perusahaan yang tangguh dengan prospek pertumbuhan yang optimis ke depan.