Saham Bank Regional di AS Kembali Bangkit, PacWest Melonjak 80 Persen

Saham bank regional berbalik arah menghijau pada perdagangan Jumat, 5 Mei 2023. Akan tetapi, selama sepekan, saham bank regional masih tertekan.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Mei 2023, 09:42 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2023, 09:42 WIB
Saham PacWest Melonjak Hampir 82 Persen pada Jumat 5 Mei 2023
Saham bank regional kembali bangkit pada perdagangan saham Jumat, 5 Mei 2023. Namun, reli saham bank regional itu tidak cukup untuk menghapus kerugian tajam sektor tersebut selama sepekan setelah kegagalan First Republic.(AP Photo/Seth Wenig, file)

Liputan6.com, Jakarta - Saham bank regional kembali bangkit pada perdagangan saham Jumat, 5 Mei 2023. Namun, reli saham bank regional itu tidak cukup untuk menghapus kerugian tajam sektor perbankan tersebut selama sepekan setelah kegagalan First Republic.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (6/5/2023), saham PacWest melonjak hampir 82 persen. Saham Wester Alliance bertambah 49 persen. Sementara itu, saham Zions Bancorp naik sekitar 19 persen. The SPDR S&P Regional Banking ETF (KRE) menguat lebih dari 6 persen.

Namun, reli Jumat pekan ini hanya membut penurunan kecil dalam sepekan. Selama sepekan, saham PacWest susut 43 persen dan di bawah level penutupannya dari perdagangan Rabu pekan ini. Bank mengkonfirmasi sedang menjajaki opsi strategis.

Di sisi lain, Western Alliance mengatakan tidak menjajaki penjualan, tetapi saham alami tekanan. Saham Western Alliance merosot 27 persen bahkan setelah reli Jumat pekan ini. Selama sepekan, KRE melemah sekitar 10 persen.

Penurunan tajam yang terjadi bahkan di bank yang melaporkan dana simpanan yang keluar jauh lebih kecil daripada First Republic, membuat analis wall street memperingatkan saham telah terlepas dari fundamentalnya.

"Kami bisa dibilang mencapai titik histeria,” ujar Funstrat Strategist Tom Lee.

Sementara itu, Analis JPMorgan Chase meningkatkan Western Alliance, Zions dan Comerica dengan rekomendasi overweight pada Jumat pekan ini. JPMorgan menilai saham bank “tampak salah harga secara substansial bagi kami”. Adapun overweight adalah kondisi saham yang diprediksi mengalami kenaikan melebihi saham lainnya dari sektor yang sama.

Saham Bank Regional Tertekan Pekan ini

Adapun saham bank regional koreksi pekan ini terjadi setelah First Republic disita oleh regulator dan dijual ke JPMorgan sebelum pasar dibuka pada Senin pekan ini. CEO JPMorgan Jamie Dimon dan Ketua The Federal Reserve Jerome Powell menuturkan, pekan ini telah berpikir kalau tahap krisis perbankan yang disebabkan aliran dana simpanan yang keluar telah berakhir. Namun, koreksi saham menunjukkan investor kurang percaya diri.

Selain itu, pelaku pasar juga mencari perubahan peraturan untuk menenangkan sistem perbankan, seperti kemungkinan memperluas aturan asuransi simpanan.

Beberapa telah meningkatkan kemungkinan larangan sementara short selling pada saham bank. Kepada CNBC, Mantan Ketua Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) Sheila Bair menilai, beberapa penurunan harga saham kemungkinan didorong oleh short-selling.

 

 

Saham Bank di AS Kembali Rontok, Kali Ini PacWest Bancorp Tersungkur 56 Persen

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, saham PacWest Bancorp anjlok 56 persen dalam perpanjangan perdagangan pada Rabu, 3 Mei 2023 menyusul berita bank sedang mempertimbangkan pilihan strategis.

Sedangkan pada sesi regular, saham PacWest Bancorp melemah hampir 2 persen, dan membukukan penurunan hari kelima berturut-turut.

Dikutip dari CNBC, Kamis (4/5/2023), bank regional sedang menilai opsi, termasuk kemungkinan penjualan dan membawa penasihat untuk evaluasi rencana jangka panjang untuk bisnis tersebut.

Menurut sumber CNBC, Piper Sandler dan Stephens  adalah dua firma yang menjadi penasihat PacWest. Berdasarkan laporan Bloomberg yang pertama kali melaporkan pada Rabu malam pekan ini kalau bank sedang menjajaki opsi.

Banyak saham bank regional telah terpukul karena sejak jatuhnya Silicon Valley Bank pada Maret  2023. Selain itu, sebagian juga khawatir karena basis pelanggan serupa. Pekan ini, regulator menyita First Republic Bank dan dijual kepada JPMorgan Chase.

PacWest yang berbasis di Los Angeles memiliki kapitalisasi pasar sekitar USD 750 juta dan turun 72 persen pada 2023.

Bank regional lainnya menurun dalam perdagangan yang diperpanjang setelah laporan itu dengan SPDR S&P Regional Banking ETF rontok 5,3 persen. Saham Western Alliance Bancorp anjlok 27 persen, sedangkan Comerica susut 10 persen dan KeyCorp terpangkas 7 persen.

Adapun PacWest melaporkan total simpanan turun lebih dari USD 5 miliar pada kuartal I 2023 menjadi USD 28,2 miliar. Namun, perusahaan mengatakan melihat keuntungan bersih sebesar USD 1,1 miliar dalam simpanan dari 20 Maret hingga akhir kuartal.

PacWest juga mengatakan, simpanan tumbuh USD 700 juta dari 31 Maret-23 April. Adapun juru bicara PacWest juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.

 

Penutupan Wall Street pada 5 Mei 2023

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kembali menguat pada perdagangan Jumat, 5 Mei 2023. Wall street melesat didorong kenaikan saham bank regional dari posisi terendahnya.

Selain itu, lonjakan saham Apple setelah membukukan laba kuartalan yang lebih baik dari prediksi turut mengangkat wall street. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 546,64 poin atau 1,65 persen ke posisi 33.674,38. Indeks S&P 500 menguat 1,85 persen ke posisi 4.136,25. Indeks Nasdaq menanjak 2,25 persen ke posisi 12.235,41. Demikian dikutip dari CNBC, Sabtu (6/5/2023).

Di tengah penguatan indeks acuan tersebut, selama sepekan, indeks Dow Jones dan S&P 500 mencatat pekan terburuk sejak Maret. Indeks Dow Jones melemah 1,24 persen. Indeks S&P 500 tergelincir 0,8 persen. Indeks Nasdaq bertambah 0,07 persen.

Wall street menguat bahkan saat data tenaga kerja April 2023 lebih baik dari yang diharapkan. Ekonomi AS menambahkan 253.000 pekerjaan pada April. Wall street berharap 180.000 pekerjaan baru, menurut Dow Jones.

Di sisi lain, pada perdagangan Kamis malam, Apple mencatat kinerja positif baik pendapatan dan laba pada kuartal kedua tahun fiskal didorong penjualan iPhone. Saham Apple naik sekitar 4,7 persen.

Selain itu, penguatan saham bank regional yang didorong dari catatan JPMorgan yang meningkatkan Western Alliance, Zions Bancorp dan Comerica menjadi overweight.

JPMorgan mengatakan, tiga bank itu tampak “salah harga secara subtansial” sebagian karena short selling. SPDR S&P Regional Banking ETF (KRE) naik lebih dari 6 persen. Saham Pacwest menguat di tengah berita sedang mempertimbangkan opsi strategis termasuk penjualan.

Saham Bank Regional Alami Tekanan pada Pekan Ini

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Pada pekan ini saham Pacwest melemah. Saham Western Alliance juga melompat 49,2 persen.

Saham bank regional berada di bawah tekanan pekan ini karena pelaku pasar khawatir institusi lain dapat mengalami nasib sama seperti Sillicon Valley Bank dan Signature Bank. Dua bank tersebut runtuh pada Maret 2023.

Head of Investment Strategy SoFi, Liz Young tidak percaya kalau kejatuhan di sektor perbankan regional telah berakhir meski memantul pada perdagangan Jumat pekan ini.

“Ketika seluruh siklus berita dimulai, itu semacam dijelaskan sebagai keadaan unik untuk institusi tertentu. Kenyataannya likuiditas adalah tantangan universal,” ujar dia.

“Masalah awalnya adalah deposit yang berpindah sedang terjadi. Tapi sekarang tekanan itu tidak lagi harus penarikan deposit. Ini adalah tanda untuk memasarkan sekuritas di semua pembukuan mereka,” Young menambahkan.

Young menilai, siklus berita ini belum tentu berakhir. “Saya juga tidak berpikir itu berhenti karena memas dan kemudian mendingin begitu saja tanpa efek,” ujar dia.

 

Goldman Sachs Sebut Data Ekonomi AS Tak Hentikan The Fed Kerek Suku Bunga

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange saat Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara setelah mengumumkan kenaikan suku bunga di New York, Amerika Serikat, 2 November 2022. (AP Photo/Seth Wenig)

Sementara itu, Goldman Sachs menyebutkan data tenaga kerja AS tidak akan hentikan the Fed menaikkan menaikkan suku bunga. Data ekonomi Aprik yang bervariasi dengan pertumbuhan pekerjaan yang solid dan kenaikan upah lebih tinggi dari perkiraan kemungkinan tidak akan halangi bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan Juni 2023.

Ekonom wall street berpikir pembuat kebijakan dapat melihat melalui laporan nonfarm payrolls dan alih-alih fokus pada kenaikan suku bunga selama 13 bulan dan konsekuensi dari masalah perbankan.

“Kami terus mengharapkan jeda pada pertemuan Juni karena kondisi kredit yang lebih ketat, tingkat suku bunga dana federal yang terbatas, dan pandangan ketua the Fed Jerome Powell bahwa pernyataan FOMC pada Mei merupakan perubahan yang berarti,” ujar Goldman.

Adapun pasar menunjukkan peluang 91,5 persen untuk suku bunga bertahan pada Juni. Lalu ada 8,5 persen kemungkinan kenaikan 25 basis poin, menurut CME Group. Pelaku pasar juga prediksi the Fed pangkas 0,75 persen dari kisaran target suku bunga the Fed saat ini sebesar 5 persen-5,25 persen pada akhir 2023.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya