IHSG Berpotensi Melesat, Awasi Rekomendasi Saham Hari Ini 12 Mei 2023

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada Jumat, 12 Mei 2023. IHSG akan bergerak di kisaran 6.700-6.850.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Mei 2023, 09:08 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2023, 09:08 WIB
IHSG Ditutup Menguat
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Jumat, (12/5/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  berpeluang menguat pada perdagangan saham Jumat, (12/5/2023).

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup koreksi 0,8 persen ke 6.757 disertai munculnya volume penjualan, koreksi dari IHSG pun telah menembus dari support yang berada di 6.735.

Ia menuturkan, posisi IHSG saat ini membentuk wave © dari wave (y) dari wave (ii), dengan arah koreksi untuk menguji ke rentang 6.638-6.705.

“Selama IHSG masih bergerak di atas 6.544 sebagai support krusialnya, IHSG masih berpeluang berbalik menguat,” ujar dia.

Herditya prediksi, level support IHSG 6.691,6.587 dan level resistance 6.820,6.868.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi dan kembali breakdown support garis moving average (MA 50,100) dengan membuat lower low (LL) level disertai volume.

Ia menuturkan, meski berpeluang melakukan rebound, selama tidak mampu kembali breakout resistance garis MA (50.100) berpeluang untuk kembali membuat LL level dan tutup gap bawah pada April 2023.

“Namun, jika mampu kembali breakout dan bertahan di atas garis MA (50,100) maka berpeluang melanjutkan kenaikan untuk menguji resistance garis MA 200,” ujar dia.

Wafi prediksi, IHSG berada di kisaran 6.700-6.850 pada Jumat pekan ini.

Rekomendasi Saham Hari Ini

Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), dan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST).

Sedangkan Herditya memilih PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indosat Tbk (ISAT), dan saham PT Petrosea Tbk (PTRO).

Top Gainers-Losers pada 12 Mei 2023

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) - Buy on Weakness

Saham BBTN ditutup menguat 0,39 persen ke 1.290 disertai dengan munculnya volume pembelian.

"Kami memperkirakan posisi BBTN saat ini sedang berada pada bagian dari wave v dari wave (i) dari wave [iii], sehingga BBTN masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar dia.

Buy on Weakness: 1.250-1.280

Target Price: 1.330, 1.425

Stoploss: below 1.240

 

2.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Buy on Weakness

Saham INDF ditutup terkoreksi 1,45 persen ke 6.800 disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama INDF belum mampu menembus 6,900 sebagai resistancenya, maka posisi INDF saat ini sedang berada pada pada bagian dari wave (iv) dari wave [iii].

Buy on Weakness: 6.550-6.725

Target Price: 6.975, 7.125

Stoploss: below 6.475

 

3.PT Indosat Tbk (ISAT) - Buy on Weakness

Saham ISAT ditutup terkoreksi 1,62 persen ke 7.600 pada perdagangan 11 Mei 2023.

"Kami perkirakan, posisi ISAT saat ini sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [i] dari wave 3, sehingga ISAT masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar dia.

Buy on Weakness: 7.250-7.425

Target Price: 8.000, 8.450

Stoploss: below 7.000

 

4.PT Petrosea Tbk (PTRO) - Buy on Weakness

Saham PTRO ditutup menguat 5,07 persen ke 4.970 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, penguatan PTRO pun mampu menembus MA60-nya.

"Kami perkirakan, posisi PTRO saat ini sedang berada pada bagian dari wave c dari wave (y) dari wave [b], sehingga PTRO masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar dia.

Buy on Weakness: 4.780-4.900

Target Price: 5.150, 5.425

Stoploss: below 4.730

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penutupan IHSG pada Kamis 11 Mei 2023

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan Kamis, 11 Mei 2023. Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi jual investor asing dan mayoritas sektor saham tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,82 persen ke posisi 6.755,93. Indeks LQ45 tergelincir 0,76 persen ke posisi 940,14. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.814,12 dan terendah 6.717,42.

Sebanyak 333 saham melemah sehingga menekan IHSG. 185 saham menguat dan 212 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.623.815 kali dengan volume perdagangan 19,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.722. Investor asing melakukan aksi jual saham mencapai Rp 911,2 miliar. Sepanjang 2023, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 17,07 triliun.

Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) merosot kecuali sektor saham siklikal bertambah 0,92 persen, sektor saham properti menguat 0,36 persen, dan sektor saham transportasi menanjak 0,25 persen.

Sektor saham energi tenggelam 1,99 persen, dan sektor saham basic susut 2,06 persen. Sektor saham basic itu mencatat koreksi terbesar pada perdagangan Kamis pekan ini. Selain itu, sektor saham industri susut 0,43 persen, sektor saham nonsiklikal melemah 0,77 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,21 persen dan sektor saham keuangan merosot 0,41 persn. Sektor saham teknologi melemah 0,88 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 0,41 persen.

Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 11 Mei 2023

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis, 11 Mei 2023 setelah wall street melihat reli saham teknologi. Hal ini didukung indeks harga konsumen Amerika Serikat (AS) atau inflasi naik, tetapi di bawah dari yang diprediksi pada April 2023.

Inflasi AS tercatat 4,9 persen, realisasi ini lebih rendah dari kenaikan 5 persen yang diantisipasi oleh ekonom yang disurvei Dow Jones. Secara Month-over-month, inflasi sesuai harapan dengan kenaikan 0,4 persen.

Di sisi lain, investor di Asia akan mengamati dengan seksama inflasi China pada April yang data lebih lambat dari yang diprediksi sebesar 0,1 persen dibandingkan perkiraan 0,4 persen dalam jajak pendapat Reuters.

Indeks Hang Seng Hong Kong sedikit berubah dengan tergelincir 0,05 persen menjadi 19.751,40, sedangkan indeks Hang Seng teknologi naik 1,43 persen ke posisi 3.866,25.

Bursa saham China juga beragam. Indeks Shanghai merosot 0,29 persen ke posisi 3.309,55. Indeks Shenzen naik tipis ke posisi 11.142,53.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat dan berakhir di posisi 29.126,72. Indeks Topix melemah 0,14 persen menjadi 2.083,09.

Indeks Kospi Korea Selatan merosot 0,22 persen ke posisi 2.491. Indeks Kosdaq terpangkas 0,63 persen menjadi 824,54. Di Australia, indeks ASX 200 tersungkur 0,08 persen ke posisi 7.249,6.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya