Deretan 10 Saham Pencetak Untung dan Rugi Terbesar pada 24-28 Juli 2023

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat di tengah mayoritas sektor saham memerah pada 24-28 Juli 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Jul 2023, 22:42 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2023, 22:42 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertambah 0,28 persen ke posisi 6.900,23 pada 24-28 Juli 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan 24-28 Juli 2023.IHSG naik 0,28 persen ke posisi 6.900,23 selama sepekan.

Pada pekan lalu, IHSG menguat 0,16 persen ke posisi 6.880,80. Demikian dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (29/7/2023).

Kenaikan IHSG tersebut juga diikuti kapitalisasi pasar. Bahkan pekan ini, kapitalisasi pasar bursa sentuh rekor tertinggi Rp 10.078 triliun pada 26 Juli 2023. Selama sepekan, kapitalisasi pasar bursa bertambah 0,82 persen menjadi Rp 10.022 triliun dari Rp 9.940 triliun pada pekan lalu.

Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan. Hanya sektor saham energi naik 1,6 persen, sektor saham basic bertambah 2,3 persen, sektor saham industri menanjak 0,76 persen, dan sektor saham siklikal mendaki 0,12 persen.

Sementara itu, sektor saham nonsiklikal susut 1,22 persen, sektor saham kesehatan merosot 1,54 persen, dan sektor saham properti terpangkas 1,97 persen. Selanjutnya sektor saham teknologi turun 2,19 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,68 persen dan sektor saham transportasi tergelincir 0,24 persen. Sedangkan sektor keuangan bergerak di zona merah.

BEI mencatat peningkatan pekan ini terbesar terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian bursa yakni sebesar 9,06 persen menjadi 1.287.785 dari 1.180.802 kali transaksi pada pekan lalu.

Kenaikan juga diikuti rata-rata nilai transaksi harian bursa bertambah 3,54 persen menjadi Rp 10,05 triliun dari Rp 9,71 triliun pada penutupan pekan lalu.

Investor asing mencatatkan aksi jual Rp 727,05 miliar.  Investor asing membukukan aksi beli Rp 271,23 miliar selama pekan ini. Sepanjang 2023, investor asing membukukan aksi beli Rp 20,40 triliun.

Di tengah penguatan IHSG, ada 10 saham catat top gainers atau cetak penguatan terbesar. Berikut 10 saham yang masuk top gainers antara lain:

Top Gainers

IHSG Ditutup Melemah ke Level 6.679
Pekerja tengah melintas di bawah layar Indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Selasa (16/5/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

1.PT Eratex Djaja Tbk (ERTX)

Saham ERTX menguat 114,21 persen ke posisi Rp 392 per saham dari pekan lalu Rp 183 per saham.

2.PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI)

Saham WIDI menguat 60,44 persen menjadi Rp 146 per saham dari pekan lalu Rp 91 per saham.

3.PT Siantar Top Tbk (STTP)

Saham STTP menguat 59,34 persen menjadi Rp 14.500 per saham dari pekan lalu Rp 9.100 per saham.

4.PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY)

Saham NELY menguat 49,29 persen menjadi Rp 630 per saham dari pekan lalu Rp 422 per saham.

5.PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk (KIAS)

Saham KIAS menguat 47,37 persen menjadi Rp 28 per saham dari pekan lalu Rp 19 per saham.

6.PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)

Saham AMMN melonjak 41,87 persen dari Rp 1.875 per saham menjadi Rp 2.600 per saham.

7.PT Victoria Insurance Tbk (VINS)

Saham VINS melonjak 39,8 persen dari Rp 133 per saham menjadi Rp 186 per saham.

8.PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA)

Saham MPPA melonjak 36,14 persen dari Rp 83 menjadi Rp 113 per saham.

9.PT Akasha Wira International Tbk (ADES)

Saham ADES melonjak 33,33 persen dari Rp 9.900 per saham menjadi Rp 13.200 per saham.

10.PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS)

Saham TAYS melonjak 33,01 persen menjadi Rp 137 per saham dari pekan lalu Rp 103 per saham.

Top Losers

IHSG Ditutup Melemah 0,74 Persen ke Level 6.812
Perdagangan menunjukkan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 10,5 triliun dengan melibatkan 15,3 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di tengah kenaikan IHSG, ada juga saham yang catat koreksi terbesar atau top losers. Berikut 10 saham top losers:

1.PT Gran House Mulia Tbk (HOMI)

Saham HOMI terpangkas 41,79 persen menjadi Rp 585 per saham dari pekan lalu Rp 1.005 per saham.

2.PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA)

Saham BUVA terpangkas 37,04 persen menjadi Rp 34 per saham dari pekan lalu Rp 54 per saham.

3.PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM)

Saham DPUM merosot 35,29 persen menjadi Rp 22 per saham dari pekan lalu Rp 34 per saham.

4.PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO)

Saham WICO merosot 30,12 persen menjadi Rp 116 per saham dari pekan lalu Rp 166 per saham.

5.PT Andalan Perkasa Abadi Tbk (NASA)

Saham NASA merosot 29,53 persen menjadi Rp 19 per saham dari pekan lalu Rp 27 per saham.

6.PT Victoria Investama Tbk (VICO)

Saham VICO susut 27,63 persen menjadi Rp 165 per saham dari pekan lalu Rp 228 per saham.

7.PT Modern Internasional Tbk (MDRN)

Saham MDRN melemah 25 persen menjadi Rp 9 per saham dari pekan lalu Rp 12 per saham.

8.PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI)

Saham JATI susut 21,43 persen menjadi Rp 110 per saham dari pekan lalu Rp 140 per saham.

9.PT Lavender Bina Cendikia Tbk (BMBL)

Saham BMBL susut 20,83 persen menjadi Rp 38 per saham dari pekan lalu Rp 48 per saham.

10.PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPL)

Saham JTPL susut 20,74 persen menjadi Rp 214 per saham dari pekan lalu Rp 270 per saham.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya