Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) sentuh all time high pada perdagangan Jumat, 11 Agustus 2023. Saat itu, saham PGEO ditutup menguat 3,85 persen ke posisi 945 per saham. Meski demikian, pada perdagangan intraday saham PGEO sempat menyentuh level 1.045 per saham.
Industry Strategist Maybank Indonesia Myrdal Gunarto menilai, kenaikan harga saham PGEO merupakan bentuk ketertarikan investor terhadap bisnis Perseroan sebagai penyedia energi yang fokus pada energi baru terbarukan. Bersamaan dengan itu, fundamental Pertamina Geothermal Energy hingga paruh pertama tahun ini juga tercatat tumbuh positif.
Baca Juga
“Kenaikan harga PGEO yang menuju harga Rp1,000 pada akhir pekan lalu merefleksikan kenaikan permintaan investor yang melihat kombinasi menarik dari fundamental solid dan tren kebangkitan harga energi global,” ujar dia dalam keterangan resmi, Senin (14/8/2023).
Advertisement
Harga penutupan Jumat pekan lalu merupakan rekor harga saham tertinggi (all time high/ATH) Pertamina Geothermal Energy sejak pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia. Sebelumnya, rekor tertinggi saham PGEO dicatatkan pada awal Juni silam yang ditutup di harga Rp 925 per saham.
Harga saham PGEO tersebut 8 persen lebih tinggi dari harga IPO awal Februari yang ditawarkan di Rp 875 per saham. Sementara itu dari posisi terendah awal April lalu, saham PGEO telah mengalami rebound dan menguat 54 persen.
Dari sisi fundamental, PGEO mencatatkan kenaikan laba 30,1 persen menjadi USD 92,7 juta pada semester I 2023. Tak kalah impresif, kinerja top line perusahaan juga terdongkrak 12 persen (yoy) menjadi USD 206,73 juta dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tercatat sebesar USD 184,73 juta.
Pertimbangan Kinerja Keuangan
Kondisi keuangan yang sehat tersebut juga menjadi alasan bagi sejumlah analis untuk merekomendasikan saham PGEO dengan rekomendasi beli. Mandiri Sekuritas memberi rekomendasi dengan target harga Rp 1.200 per saham, BRI Danareksa Rp 1.050 per saham, Bahana Sekuritas di harga Rp 1.090 per saham, dan Yuanta Investment dengan target harga Rp 970 per saham.
Keempat target harga tersebut memberikan indikasi potensi kenaikan harga saham PGEO di kisaran 11 persen hingga 27 persen. Myrdal menambahkan, fundamental perseroan terlihat menarik hingga kuartal II 2023 yang menunjukkan performa profitabilitas solid dengan pertumbuhan aset yang baik dan kebijakan pembiayaan yang relatif sehat dengan fokus pada jangka panjang.
“Prospek kenaikan harga saham PGEO tahun ini berpotensi melebihi 10 persen karena kinerja perusahaan yang solid disertakan dengan permintaan energi ramah lingkungan yang terus meningkat. Ditambah kemungkinan perubahan arah kebijakan moneter the Fed dari kenaikan suku bunga menuju stabilitas atau bahkan penurunan suku bunga ini bisa mendatangkan arus masuk investasi di pasar saham,” lanjut Myrdal.
Advertisement
Potensi Pertamina Geothermal Energy
Beberapa hal lain yang digarisbawahi oleh analis sehingga percaya saham PGEO dapat terus tumbuh ke depan termasuk posisinya sebagai pemimpin EBT di Indonesia dengan cadangan fantastis.
Di samping itu, terdapat potensi besar yang belum digarap serta perubahan kebijakan menuju wawasan lingkungan yang lebih hijau. Informasi saja, belum lama ini OJK baru mengungkapkan bahwa aturan bursa karbon telah terbit lewat POJK No.14 tahun 2023 Tentang Perdagangan Karbon dan Bursa Karbon.
Bursa karbon sendiri diharapkan akan mulai beroperasi bulan depan. Regulasi ini merupakan sinyal positif bagi industri EBT Tanah Air serta PGE yang telah mencatatkan kredit karbon sebagai new revenue generator di penghujung2022.
Selain itu kondisi arus kas stabil yang diperoleh dari kontrak yang menguntungkan juga menjadi poin penting bagi keberlanjutan perusahaan tumbuh secara konsisten. Terakhir, kebijakan dividen PGEO yang menarik menjadi pertimbangan investor yang ingin mengoleksi saham PGEO.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.