Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada 21-22 Agustus 2023. Sejumlah sentimen akan pengaruhi IHSG, salah satunya dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menuturkan, katalis RDG Bank Indonesia (BI) berpotensi mempengaruhi IHSG sepekan. Ia menilai, meski inflasi tahunan nasional periode Juli 2023 berada dalam target BI di level 3,08%, tetapi diproyeksikan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate masih berada di level 5,75% pada pertemuan RDG Agustus mendatang.
Baca Juga
“Suku bunga sebesar 5,75% telah berlangsung sejak Januari 2023. Pertimbangan suku bunga yang masih di level tersebut, yaitu untuk menjaga inflasi dalam target 2-4% hingga akhir tahun dan meminimalkan depresiasi nilai tukar rupiah,” ujar dia dalam risetnya, ditulis Senin (21/8/2023).
Advertisement
Ratih menuturkan, El Nino yang berkepanjangan menimbulkan kenaikan harga pangan, sehingga berpotensi mengerek inflasi kembali naik.
Panel Harga Badan Pangan Indonesia menunjukan, harga beras medium dan beras premium meningkat masing-masing sebesar +4,42% di level Rp12.060/kg dan +4,49% di level Rp13.730/kg sejak Januari hingga 18 Agustus 2023. Potensi kenaikan harga beras juga seiring dengan larangan ekspor beras non basmati India pada 20 Juli 2023.
Ia menambahkan, nilai tukar rupiah kembali melemah. Kurs Jisdor berada di level Rp15.308 per dolar AS (18/8/23) atau terdepresiasi -1,26% sejak awal Agustus 2023.
Hal ini sejalan dengan indeks dolar AS yang kembali naik menyusul sikap hawkish lanjutan dari The Fed minggu ini dan FOMC September mendatang.
IHSG Berpotensi Melemah
Penurunan nilai tukar turut berdampak pada capital outflow di pasar ekuitas domestik. Secata Month to Date (MtD), 18 Agustus 2023, investor asing tercatat jual bersih di seluruh pasar sebesar Rp16,8 triliun.
“Suku bunga dan pelemahan nilai tukar rupiah berpotensi memperlambat kinerja sektor yang sensitif terhadap katalis tersebut,” tutur Ratih.
Ratih menuturkan, sektor terdampak dari depresiasi nilai tukar rupiah, di antaranya sektor yang berbasis impor (komponen otomotif dan segmen ritel dengan produk impor), emiten dengan bahan baku impor dan memiliki global bond. Adapun sektor yang kurang diuntungkan dengan tren suku bunga tinggi, yaitu sektor properti dan konstruksi.
“Pada 21-25 Agustus 2023, IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung melemah dalam range 6.815-6.910,” ujar dia.
Advertisement
Review IHSG
Sementara itu, IHSG dalam sepekan (14-18 Agustus 2023) terkoreksi -0,29% di level 6.859. Sektor energi memimpin penguatan +3,47%, disusul sektor infrastruktur yang menguat +2,12%. Di sisi lain, sektor industri terkoreksi -1,58%, transportasi turun -1,36% dan sektor konsumer non primer turun -1,35%.
Katalis yang menjadi penghambat pergerakan IHSG pekan lalu yaitu, Risalah FOMC The Fed periode 25-26 Juli 2023 mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut ditengah angka inflasi dan tenaga kerja yang masih solid. Suku Bunga The Fed saat ini di level 5,25-5,5% (tertinggi sejak 2001) berpotensi masih mengalami kenaikan 25 bps pada FOMC September mendatang.
Dari Asia, pergerakan melemahnya IHSG sejalan dengan ekonomi China yang semakin mengkhawatirkan. Pertumbuhan penjualan retail (retail sales) China secara tahunan mengalami perlambatan, pada Juli 2023 tercatat di level 2,5% setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 3,1%.
Kondisi tersebut membuat harga komoditas logam mineral melemah, seperti nikel, timah dan tembaga. Sementara itu, Evergrande, perusahaan properti asal China mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS) setelah gagal bayar utang (default) sebesar US$330 miliar.
Rekomendasi Saham
Berikut saham dan trading plan yang perlu diperhatikan menggunakan analisis teknikal untuk pekan depan 21-25 Agustus 2023:
1.INDF di area Rp7.050 dengan target harga pada resistance di level Rp7.275 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp6.900. (Buy)
2.MEDC di area Rp1.070 dengan target harga pada resistance di level Rp1.130 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp1.010. (Buy)
3.ITMG di area Rp28.050 dengan target harga pada resistance di level Rp29.250 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp27.500. (Buy)
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement